|
|
|
Kami senatiasa mengajak kawan-kawan semua untuk membantu dengan bergabung secara aktif di IMC Jakarta, menyumbang materi berita seperti: tulisan, liputan, foto, dll atau dapat juga membantu dengan mengirimkan donasi-donasi berupa materi dalam bentuk apapun yang dapat membantu kegiatan-kegiatan dan keberlangsungan IMC Jakarta.
|
13-11-2008, 19:03
13 November 2008. Puncak rangkaian peringatan 10 tahun Tragedi Semanggi I dilangsungkan hari ini, berpusat di Kampus Universitas Atma Jaya. Hari ini bertepatan dengan peristiwa Tragedi Semanggi, 13 November 1998, peristiwa penembakan secara brutal dan membabi buta oleh aparat TNI dan Polri terhadap massa demonstran, yang menewaskan 17 masyarakat sipil termasuk mahasiswa dan pelajar saat aksi menentang Sidang Istimewa MPR. Rangkaian acara hari ini diawali dengan berziarah ke makam Sigit Prasetyo (mahasiswa UPI/YAI) di TPU Tanah Kusir. Pada pukul 10.00 acara di kampus Atma Jaya dimulai dengan pembukaan pameran foto dan pemutaran film "Perjuangan Tanpa AKhir". Dilanjutkan acara tabur bunga, konferensi pers, dan ditutup dengan diskusi. Siang harinya keluarga korban juga berziarah ke makam BR Norma Irmawan/Wawan (mahasiswa Atma Jaya) di Joglo Jakarta Barat. Selain itu, pada malam hari, pukul 19.00 juga akan diselenggarakan misa di Gereja Maria Kusuma Karmel untuk mendoakan arwah para korban. Acara yang dikoordinir oleh Komite 13 November ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai kampus, aktivis gerakan mahasiswa 98, keluarga korban, dan aktivis HAM.
|
|
|
|
11-11-2008, 02:07
9 November 2008. Ratusan aktivis melakukan aksi mimbar bebas dan napak tilas rute long march salemba-semanggi sebagai bagian dari peringatan 10 tahun Tragedi Semanggi. Aksi napak tilas dengan kendaraan bermotor ini dimulai dari Tugu Proklamasi hingga Kampus Unika Atmajaya, melewati rute Tugu Proklamasi, Bundaran HI, Diponegoro, Salemba, Kampung Melayu, Casablanca, Sudirman, Semanggi. Setelah 10 tahun berlalu, kasus pelanggaran HAM yang menewaskan mahasiswa dan rakyat dalam kasus Trisakti, Semanggi I dan II tak kunjung ada penyelesaiannya. Aksi yang dikoordinir oleh Komite 13 November ini, diikuti oleh aktivis mahasiswa, aktivis HAM, eks mahasiwa 98 yang terlibat dalam Tragedi Semanggi, dan keluarga korban.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ibu Sumarsih, ibunda Wawan mahasiswa Atmajaya yang tewas dalam peristiwa Semanggi, para aktivis menuntut pemeriksaan terhadap para Jendral, seperti Wiranto (eks Menhankam Pangab), Dibyo Widodo (eks Kapolri saat Peristiwa Trisakti), Syafrie Syamsoedin (eks Pangdam Jaya saat peristiwa Trisakti), Prabowo Subianto (Komandan Kostrad saat tragedi Trisakti terjadi), Roesmanhadi (eks Kapolri saat Semanggi I dan II), Noegroho Djayusman (eks Kapolda Metro Jaya saat peristiwa Semanggi I dan II), Djaja Soeparman (eks Pangdam Jaya saat Semanggi I dan II).
Berita terkait: Lanjutan Foto Aksi Napak Tilas | Pernyataan Sikap: 10 Tahun Berlalu, Penjahat HAM Masih Berkeliaran | Agenda Peringatan 10 Tahun Tragedi Semanggi 9-20 November 2008 |
|
|
|
04-11-2008, 17:00
15-10-2008, 17:08
Masyarakat Sipil Tolak Pengesahan RUU Pornografi yang terdiri dari berbagai organisasi perempuan dan hak asasi manusia Kamis 25 September 2008 menyatakan dengan tegas menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pornografi. Mereka memandang RUU ini cacat hukum karena tidak memenuhi syarat yuridis, filosofis dan sosiologis sebagai basis penyusunan perundang-undangan. Sejak awal RUU ini dibahas secara tertutup, terburu-buru dan dibuat dengan tidak berdasar pada asas partisipasi publik, serta keterbukaan.
Menurut Ratna Batara Munti, salahsatu perwakilan Masyarakat Sipil Tolak Pengesahan RUU Pornografi, secara filosofis, RUU Pornografi dibuat untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak dan memberikan rasa keadilan kepada masyarakat. Namun dalam perspektif RUU Pornografi ini perempuan justru menjadi pelaku dari kejahatan pornografi sedangkan dalam faktanya perempuan dan anak adalah korban dalam bisnis pornografi. Dengan kata lain, mereka mengalami proses kriminalisasi dan revictimisasi sekaligus. |
|
halaman terkait: http://www.mediabersama.com |
|
12-09-2008, 12:59
Tengah malam tadi (10/9), lewat jam dua belas, saya menerima pesan singkat lewat telepon genggam dari Carles, Ketua GMKI Jakarta. Isinya, “Ru, barusan kami diserang Satpol PP dan mereka ambil spanduk Bubarkan Satpol PP!, mereka 150 orang”.
Setelah itu, saya balas pesan singkat itu dengan menanyakan kapan kejadiannya dan bagaimana kondisi teman-teman. Carles, yang juga aktif di Aliansi Rakyat Miskin (ARM), menjawab, “kejadiannya jam 23.45, kawan-kawan ada yang ditendang dan dipukul”.
Baca juga: Kekerasan merebak dari Aceh hingga Papua, saatnya satpol PP dibubarkan | Penyerangan Satpol PP ke Kantor PGI Bentuk Fasisme Negara
|
|
halaman terkait: http://www.rakyatmiskin.wordpress.com |
|
27-08-2008, 18:32
Tiga pengurus Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) ranting Desa Karangsari yang diculik aparat kepolisian tidak berseragam kemarin, Selasa (26/08) kini telah berada di sel tahanan Polres Garut. Ketiganya adalah Mulyana, Dede, dan Dayat. Sementara satu orang lainnya, Asep, masih belum diketahui keberadaannya. AGRA menuntut kepolisian untuk segera membebaskan seluruh aktivis yang ditangkap. Perkembangan ini disampaikan Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) melalui siaran pers tertanggal 27 Agustus 2008. Sebelumnya, AGRA menyatakan tiga aktivisnya, yakni Mulyana, Asep, dan Dayat, ditangkap oleh sekelompok orang tidak dikenal pada saat usai melaksanakan aksi unjuk rasa damai di depan Mapolres Garut. Berdasarkan keterangan terbaru yang dihimpun dari warga, aktivis yang ditangkap ternyata berjumlah empat orang, masing-masing bernama Mulyana, Dede, Dayat, dan Asep. |
|
|
|
26-08-2008, 05:26
Sekitar pukul 17.30 WIB lalu (Senin, 25/08/08) barisan korban Lapindo dari desa Siring dan Jatirejo yang memblokade jalan masuk utama tanggul di pinggir jalan raya Surabaya-Malang dibubarkan oleh polisi. Blokade warga tersebut terkait dengan berlarut-larutnya pembayaran ganti rugi yang dilakukan oleh pemerintah maupun Lapindo. Pada pembubaran tersebut, tiga orang warga dari Jatirejo ditangkap oleh polisi. |
|
halaman terkait: http://www.korbanlapindo.net |
|
30-06-2008, 19:39
25-06-2008, 02:20
Update: 25 Juni. Sekitar pk 17.30 WIB, dua aktivis Temu Aktivis Lintas Generasi (Tali Generasi), Jeffri Silalahi dan Musa, ditangkap oleh aparat berpakaian preman di Taman Matraman. Dalam penangkapan ini, para aktivis dikepung oleh belasan mobil. Pukul 20.30 ratusan mahasiswa yang melakukan aksi corat-coret pos polisi di bundaran senayan. Mahasiswa moncoreti pos polisi dengan tulisan "Polisi Pembunuh". Aksi ini dibubarkan polisi dengan tembakan gas air mata. Mahasiswa mundur ke kampus Mustopo. Dua mahasiswa ditangkap.
Sampai malam ini pk 00.00 penangkapan aktivis terus berlanjut. Sekitar 65 aktivis telah ditangkap. 10 orang aktivis ditangkap di Bundaran Senayan, 24 orang di Stasiun Senen, 2 orang di Salemba, dan 29 aktivis ditangkap di Stasiun Jatinegara.
Baca Juga: FNPBI: Batalkan Kenaikan Harga BBM | Aksi Damai Dibubarkan Polisi, 35 ditangkap | PRP: Mengecam tindakan represif Polisi | Aksi di Jambi di Represi Polisi | Pembentukan Tim Advokasi untuk Keadilan dan Kemanusiaan | Kekerasan Mahasiswa versus Kebrutalan Negara
Foto: 1 | 2 | 3 | 4
24 Juni 2008. Sekitar seribu aktivis dari berbagai kelompok yang sehari sebelumnya berkumpul di Tugu Proklamasi, pada Selasa 24 Juni 2008, bergerak melakukan aksi longmarch ke Gedung DPR/MPR. Aksi ini membawa isu penolakan kenaikan BBM, solidaritas kematian mahasiswa Unas, serta nasionalisasi aset tambang migas. |
|
|
|
24-06-2008, 01:44
Ratusan aktivis dari berbagai kota, seperti dari Bandung, Solo, Malang, Bali, Medan, Jambi, Palembang, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Makassar, Maluku, Aceh, dll berkumpul di Tugu Proklamasi, untuk berkonsolidasi dalam Temu Aktivis Lintas Generasi (Tali Generasi) yang diadakan pada 23-25 Juni 2008. Sekitar 50 tenda telah didirikan di dalam kompleks tugu proklamasi. Terdapat juga bangunan saung bambu yang digunakan untuk berbagai acara, seperti diskusi, konferensi pers, tahlilan untuk almarhum Maftuh, dll. |
|
|
|
older features >>
page 1 | 2
| 3
| 4
| 5
| 6
| 7
| 8
| 9
| 10
|
|
Independent Media Centre adalah jaringan kolektif yang menjalankan outlet-outlet media yang menceritakan kebenaran secara radikal, akurat dan penuh semangat. Kami bekerja dengan cinta dan terinspirasi dari orang-orang yang bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih baik, meskipun terdapat pemutarbalikan fakta yang dilakukan oleh media-media besar dan korporasi besar yang tidak pernah punya kemauan untuk berbuat sesuatu demi kebebasan manusia.
N©
2004-2008 Jakarta Independent Media Center.
Selain materi yang diberi pernyataan oleh penulisnya, semua materi yang ada pada situs ini bebas untuk dipergunakan atau dipublikasikan kembali dimana saja, selama tidak dipergunakan untuk keperluan dan kepentingan komersial. Jakarta Independent Media Center tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas materi maupun opini yang ada pada situs ini.
Penyangkalan |
Kebijakan kerahasiaan
email: jakarta[at]indymedia.or.id
Powered by OSCAILT v.2.04
|
|
|
|