Berdasarkan laporan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Faisal, S.E., M.Si., Ph.D., Universitas Diponegoro menerima sebanyak 13.776 orang mahasiswa baru, yang terdiri dari Program Doktor 253 orang, Program Magister 963 orang, Program Spesialis 110 orang, Program Profesi 194 orang, Program Sarjana 10.460 orang, Program Sarjana Terapan 1.535 orang, dan Program Vokasi 261 orang. Laporan tersebut disampaikan pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru Undip TA 2022/2023 di Stadion Undip, Tembalang, Jumat (12/8).

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa baru atas keberhasilannya menembus seleksi masuk Undip yang terkenal ketat persaingannya. Mahasiswa baru tidak hanya dituntut untuk belajar menimba ilmu sesuai bidangnya, tetapi juga dituntut aktif dalam kegiatan kemahasiswaan guna menambah kemampuan softskill yang akan menjadi nilai tambah.

“Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah untuk kita semua, karena kita bersama-sama menjadi saksi masuknya ribuan pemuda pemudi  terpilih untuk menempuh pendidikan tinggi di salah satu universitas terbaik di Indonesia yakni Universitas Diponegoro. Undip merupakan 1 dari 10 Universitas diantara 4700 PT  di Indonesia yang masuk world class university ranks. Tidak hanya itu Undip meraih ranking 1 Nasional Perguruan tinggi yang lulusannya paling cepat mendapat pekerjaan, ranking 2 Nasional dan ranking 30 dunia UI Greenmetric sebagai universitas yang peduli dan mempraktikan kepedulian kepada kemiskinan, disabilitas, kelestarian lingkungan, dan ranking 2 Nasional PTNBH terbaik versi kemendikbudristek tahun 2021 dan 5 besar nasional tahun 2022” terangnya.

Prof. Yos dengan tegas mengatakan di Undip tidak boleh ada paham radikalisme, kesukuan, ras dan lain-lain, atau hal lain yang menyimpang dari Pancasila. Paham-paham yang harus dikembangkan adalah paham kerja keras, paham kejujuran, paham jiwa ksatria, tertib waktu, paham toleransi, paham kasih sayang, paham inovasi, jiwa ksatria, jiwa bertanggungjawab, jiwa yang tawadu dan tawakal karena hal tersebut merupakan inti jiwa Pancasila.

“Saya melarang dengan keras segala bentuk perpeloncoan, penistaan dalam bentuk apapun karena semua itu adalah pelanggaran atas hak asasi manusia dan merupakan tindakan  kriminal. Laporkan saja kepada Rektor, Wakil Rektor  atau ke Dekan jika masih ada praktek perpeloncoan dalam bentuk apapun, dan  saya ingatkan, saya tidak segan-segan mendrop out kepada pelaku serta sanksi disiplin keras untuk staf pengajar yang melakukan atau pembiaran terjadinya perpeloncoan. Undip tidak akan pernah mentolerir perilaku kasar karena Undip adalah kampus kasih sayang” pungkas Prof. Yos. (Lin-Humas)