David Morris Lee
David Morris Lee (lahir 20 Januari 1931; umur 89 tahun) ialah fisikawan Amerika Serikat yang-dengan Robert Richardson dan Douglas Osheroff-dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika 1996 untuk penemuan bersama mereka mengenai superfluiditas isotop helium-3.
Lee menerima gelar sarjana muda dari Universitas Harvard pada 1952 dan Ph.D. dalam fisika di Universitas Yale pada 1959. Ia menjadi anggota staf pengajar Universitas Cornell (Ithaca, New York) pada 1959, menjadi guru besar di sini pada 1968. Lee dan Richardson membuat alat pendingin khusus untuk riset mereka dalam suhu rendah di Cornell. Mereka menemukan superfluiditas dalam helium-3 secara kebetulan pada 1972. Mereka mendinginkan yang senyawa dalam sedikit perseribu dari derajat hampir secara absolut nol (-273 C) saat Osheroff, pelajar tingkat sarjana yang bekerja dengan mereka, memperhatikan perubahan aneh dalam tekanan internal contoh. Akhirnya kelompok itu memutuskan bahwa deviasi itu menandai transisi fase helium-3 pada superfluiditas. Karena atom dalam superfluida helium-3 bergerak dalam cara selaras, zat-zat pembentuknya mengurangi seluruh pergesekan internal dan mengalir tanpa hambatan. Helium-3 dalam keadaan ini menunjukkan reaksi menurut hukum mekanika kuantum. Penemuan superfluiditas dalam helium-3 memungkinkan ilmuwan belajar secara langsung dalam sistem makroskopis (terlihat) mekanika kuantum yang asing mengakibatkan yang sebelumnya hanya dapat dipelajari secara tak langsung dalam molekul, atom, dan partikel subatom.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Inggris) Biografi di nobel-winners.com
Artikel bertopik biografi tokoh Amerika Serikat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |