Sejarawan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Herodotus (kr. 484–kr. 425 BC), sejarawan Yunani yang hidup pada abad ke-5 SM dan karyanya selamat sampai saat ini.

Sejarawan adalah orang yang mempelajari dan menulis mengenai masa lalu, dan dianggap sebagai yang berwenang atas kajian dan penulisan tersebut.[1] Sejarawan memperhatikan narasi dan penelitian yang berkelanjutan dan metodis mengenai masa lalu yang berkaitan dengan umat manusia, serta kajian semua sejarah pada masanya. Jika seorang sejarawan tertarik dengan peristiwa sebelum sejarah tertulis, dia adalah sejarawan prasejarah. Sebagian sejarawan diakui berdasarkan publikasi atau pelatihan dan pengalamannya.[2] "Sejarawan" menjadi pekerjaan profesional pada akhir abad ke-19 setelah universitas riset bermunculan di Jerman dan wilayah lainnya.

Pendidikan dan profesi[sunting | sunting sumber]

Peter R.L Brown, sejarawan profesional periode Zaman Kuno Akhir dan Abad Pertengahan.

Gelar sarjana ilmu sejarah sering dijadikan batu loncatan untuk lulus studi pascasarjana di ilmu ekonomi dan hukum. Banyak sejarawan dipekerjakan di universitas dan fasilitas lainnya untuk pendidikan pascasarjana.[3] Sebagai tambahan, lumrah bagi perguruan tinggi atau universitas mensyaratkan gelar Doktor atau PhD bagi karyawan purna waktunya. Tesis ilmiah seperti studi doktoral, sekarang dianggap sebagai kualifikasi dasar bagi sejarawan profesional. Meski begitu, sebagian sejarawan masih mendapat pengakuan berdasarkan terbitan karya (ilmiah) dan penghargaan sejawat dari badan akademik seperti Royal Historical Society. Publikasi semakin dipersyaratkan oleh perguruan kecil, sehingga karya kelulusan menjadi artikel jurnal dan disertasi doktoral menjadi monografi terbitan. Pengalaman mahasiswa pascasarjana di Amerika Serikat menjadi sulit karena untuk menyelesaikan studi doktoralnya rata-rata memakan waktu 8 tahun atau lebih, serta jarang ada pendanaan kecuali di beberapa universitas kaya. Menjadi asisten pengajar di mata kuliah menjadi persyaratan di beberapa program; di tempat lain itu menjadi kesempatan yang diberikan kepada sebagian kecil mahasiswanya. Sampai 1970-an, jarang ada program pascasarjana yang mengajarkan bagaimana cara mengajar; karena asumsinya mengajar itu mudah dan belajar mengerjakan penelitian adalah tugas utamanya.[4][5]

Sejarawan profesional biasanya bekerja di perguruan tinggi, pusat kearsipan, agensi pemerintah, museum, penulis lepas, dan konsultan.[6] Pasar kerja bagi lulusan doktoral ilmu sejarah sangat sedikit dan menjadi semakin buruk, banyak di antaranya bekerja paruh waktu membantu mengajar dengan bayaran rendah dan ketiadaan tunjangan.[7]

/

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Historian". Wordnetweb.princeton.edu. Diakses tanggal 27 Juni 2008. 
  2. ^ Herman, A. M. (1998). Occupational outlook handbook: 1998-99 edition. Indianapolis: JIST Works. hlm. 525.
  3. ^ Bls.gov: Social Scientists, Other Diarsipkan August 30, 2009, di Wayback Machine.
  4. ^ Michael Kammen, "Some Reminiscences and Reflections on Graduate Education in History, Reviews in American History Volume 36, Number 3, Sept 2008 pp. 468-484 DOI:10.1353/rah.0.0027
  5. ^ Walter Nugent, "Reflections: "Where Have All the Flowers Gone . . . When Will They Ever Learn?", Reviews in American History Volume 39, Number 1, March 2011, pp. 205-211 DOI:10.1353/rah.2011.0055
  6. ^ Anthony Grafton and Robert B. Townsend, "The Parlous Paths of the Profession" Perspectives on History (Sept. 2008) online
  7. ^ Robert B. Townsend and Julia Brookins, "The Troubled Academic Job Market for History." Perspectives on History (2016) 54#2 pp 157-182 echoes Robert B. Townsend, "Troubling News on Job Market for History PhDs," AHA Today Jan. 4, 2010 online

Referensi[sunting | sunting sumber]

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

  • The American Historical Association's Guide to Historical Literature ed. by Mary Beth Norton and Pamela Gerardi (3rd ed. 2 vol, Oxford U.P. 1995) 2064 halaman; panduan beranotasi dari 27.000 buku sejarah berbahasa Inggris paling berpengaruh di semua bidang dan topik volume 1 daring, volume 2 daring
  • Allison, William Henry. A guide to historical literature (1931) bibligrafi komprehensif untuk kesarjanaan sampai 1930. edisi daring
  • Barnes, Harry ElmerA history of historical writing (1962)
  • Barraclough, Geoffrey. History: Main Trends of Research in the Social and Human Sciences, (1978)
  • Bentley, Michael. ed., Companion to Historiography, Routledge, 1997, ISBN 0415030846 pp; 39 bab oleh ahli
  • Bender, Thomas, et al. The Education of Historians for Twenty-first Century (2003) laporan oleh Committee on Graduate Education of the American Historical Association
  • Breisach, Ernst. Historiography: Ancient, Medieval and Modern, 3rd edition, 2007, ISBN 0-226-07278-9
  • Boia, Lucian et al., eds. Great Historians of the Modern Age: An International Dictionary (1991)
  • Cannon, John, et al., eds. The Blackwell Dictionary of Historians. Blackwell Publishers, 1988 ISBN 0-631-14708-X.
  • Gilderhus, Mark T. History an Historiographical Introduction, 2002, ISBN 0-13-044824-9
  • Iggers, Georg G. Historiography in the 20th Century: From Scientific Objectivity to the Postmodern Challenge (2005)
  • Kelly, Boyd, ed. Encyclopedia of Historians and Historical Writing. (1999). Fitzroy Dearborn ISBN 1-884964-33-8
  • Kramer, Lloyd, and Sarah Maza, eds. A Companion to Western Historical Thought Blackwell 2006. 520pp; ISBN 978-1-4051-4961-7.
  • Todd, Richard B. ed. Dictionary of British Classicists, 1500–1960, (2004). Bristol: Thoemmes Continuum, 2004 ISBN 1-85506-997-0.
  • Woolf D. R. A Global Encyclopedia of Historical Writing (Garland Reference Library of the Humanities) (2 vol 1998) kutipan dan pencarian teks

Pranala luar[sunting | sunting sumber]