Kota Cimahi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Kota Cimahi
Jawa 1rightarrow blue.svg Jawa Barat
Kota Cimahi.svg
Lambang
Motto: 
Saluyu ngawangun jati mandiri
Locator kota cimahi.png
Kota Cimahi berlokasi di Jawa
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Kota Cimahi berlokasi di Indonesia
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Koordinat: 6°53′S 107°32′E / 6.88°S 107.53°E / -6.88; 107.53
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal peresmian21 Juni 2001
Dasar hukumUU Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001
Pemerintahan
 • Wali KotaIr. H. Ajay M. Priatna, M.M
 • Wakil Wali KotaLetkol Inf. (Purn.) Ngatiyana
Luas
 • Total40,47 km2 (1,563 sq mi)
Populasi
 ((2019)[1])
 • Total554.755 jiwa
Demografi
 • Suku bangsaSunda, Jawa, Cirebon, Batak, Tionghoa, dll
 • AgamaIslam 94,14%
Kristen 5,56%
- Protestan 4,09%
- Katolik 1,47%
Budha 0,16%
Hindu 0,11%
Lainnya 0,03%[1]
 • BahasaSunda, Indonesia
Zona waktuWIB (UTC+07:00)
Kode telepon022
Kode Kemendagri32.77 Edit the value on Wikidata
Jumlah kecamatan3
Jumlah kelurahan15
DAURp489.174.792.000.-(2013)[2]
Situs webwww.cimahikota.go.id

Kota Cimahi (aksara Sunda: ᮊᮧᮒ ᮎᮤᮙᮠᮤ) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di tengah Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976. Pada tanggal 21 Juni 2001, Cimahi ditetapkan sebagai kota otonom. Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 15 kelurahan.

Geografi[3][sunting | sunting sumber]

Kota Cimahi secara astronomis, terletak di antara 107°30’30’’– 107°34’30’’ BT dan 6°50’00’’ – 6°56’00’’ LS. Luas wilayah Cimahi menurut Undang-Undang No.9 Tahun 2001 sebesar 40,2 km² dengan batas-batas administratif sebagai berikut.

  • Sebelah Utara:

Kecamatan Parongpong, Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat

  • Sebelah Timur:

Kecamatan Sukasari, Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Cicendo dan Kec. Andir Kota Bandung

  • Sebelah Selatan:

Kecamatan Marga Asih Kabupaten Bandung, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat dan Bandung Kulon Kota Bandung

  • Sebelah Barat:

Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat

Secara geografis, wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 mdpl (Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara) yang merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian selatan sekitar ± 685 mdpl (Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan) yang mengarah ke Sungai Citarum.

Sejarah[4][sunting | sunting sumber]

Keluarga Belanda di Cimahi pada tahun 1902

Dalam bahasa Sunda, nama Cimahi berasal dari kata cai mahi yang berarti "air yang cukup". Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di Alun-Alun Cimahi sekarang.

Tahun 18741893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Cimahi. Tahun 1886 dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai kecamatan berdasarkan lampiran staad tahun 1935.

Pada tahun 1962, dibentuk Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat.

Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung.

Pada tahun 2001, Kota Cimahi statusnya diangkat menjadi kota otonom berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001.

Kini Cimahi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan Kota Bandung di sebelah barat. Jumlah penduduknya saat ini adalah sekitar 483.000 jiwa, meningkat dari 290.000 pada tahun 1990 dengan pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Wali Kota[sunting | sunting sumber]

No Foto Wali Kota Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Wali Kota
*
Dr. Ir. H. M. Itoc Tochija, M.M.
2001
2002
1
Pj. Wali kota
Lowong
1
2002
2007
Dedih Djunaedi
22 Oktober 2007
22 Oktober 2012
2
H. Eddy Rachmat, S.Sos.
2
Atty Tochija.jpg Hj. Atty Suharti Tochija, S.E.
22 Oktober 2012
8 Juni 2017
3
[5][6]
Drs. H.Sudiarto, S.E., Ak.
* Sudiarto.jpg Drs. H.Sudiarto, S.E., Ak.
8 Juni 2017
22 Oktober 2017
Plt. Wali kota
Lowong
3
Ajay M. Priatna.jpg Ir. H.Ajay Muhammad Priatna, M.M.
22 Oktober 2017
Petahana
4
Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana

Tahun 2017, Atty Suharti sebagai wali kota yang menjabat ditangkap oleh kepolisian atas kasus korupsi pembangunan Pasar Atas Cimahi. Wali kota sebelumnya, Itoc Tochija, yang merupakan suaminya juga ditangkap dalam kasus yang sama.[7] Atas kejadian ini Atty Suharti diberhentikan dari jabatan wali kota dan digantikan oleh wakilnya, Sudiarto.

Daftar Wakil Wali Kota[sunting | sunting sumber]

No Foto Wakil Wali Kota Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wali Kota
1
Dedih Djunaedi
2002
2007
1
Dr. Ir. H.
M. Itoc Tochija
M.M.
2
H. Eddy Rachmat, S.Sos.
2007
Oktober 2012
2
3
Sudiarto.jpg Drs. H. Sudiarto, S.E., Ak.
22 Oktober 2012
8 Juni 2017
3
Hj. Atty Suharti Tochija, S.E.
Lowong
8 Juni 2017
22 Oktober 2017
Drs. H. Sudiarto, S.E., Ak.
4
Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana
22 Oktober 2017
Petahana
4
(2017)
Ir. H. Ajay Muhammad Priatna, M.M.


Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Cimahi dalam dua periode terakhir.[8][9]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
Logo PKB.svg PKB 2 3
Logo Gerindra.svg Gerindra 6 7
LOGO- PDIP.svg PDI Perjuangan 7 6
GolkarLogo.png Golkar 4 6
Partai NasDem.svg NasDem 4 Steady 4
Contoh Logo Baru PKS.jpg PKS 5 7
Logo PPP.svg PPP 5 3
Logo PAN.svg PAN 3 2
Logo Hanura.svg Hanura 4 1
Democratic Party (Indonesia).svg Demokrat 5 6
Jumlah Anggota 45 Steady 45
Jumlah Partai 10 Steady 10

Kecamatan dan Kode Pos[sunting | sunting sumber]

Kota Cimahi memiliki 3 kecamatan dan 15 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 532.988 jiwa dengan luas wilayah 39,27 km² dan sebaran penduduk 13.572 jiwa/km².[10][11]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Cimahi, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.77.01 Cimahi Selatan, Cimahi 5
32.77.02 Cimahi Tengah, Cimahi 6
32.77.03 Cimahi Utara, Cimahi 4
TOTAL 15

Kota Tentara[sunting | sunting sumber]

Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara" karena di kota ini banyak pusat pendidikan untuk tentara, di antaranya:

  • Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed)
  • Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdikpengmilum)
  • Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif)
  • Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas)
  • Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal)
  • Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang)
  • Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom)
  • Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub)

belum lagi markas-markas tentara yang terdapat di situ yang jumlahnya pun cukup banyak, seperti:

  • Brigif 15/Kujang II
  • Pussenarhanud Kodiklatad
  • Pussenarmed Kodiklatad
  • Kiban Yonzipur 3/Macan Kumbang
  • Kodim 0609/Kabupaten Bandung
  • Yonarmed 4/105 Parahyangan
  • Tepbek Cimahi
  • Koramil 0922/Cimahi
  • Koramil 0925/Cimahi Utara
  • Rumkit Tk. II Kesdam III/Siliwangi
  • Kesdim Cimahi

dan masih banyak lagi ditambah asrama militer yang jumlahnya sangat banyak. Dengan banyaknya pusat pendidikan tentara dan fasilitas kemiliteran lainnya maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara. Mungkin karena itulah, kota Cimahi juga mendapat julukan "Kota Hijau", sesuai dengan warna seragam yang digunakan tentara khususnya dari angkatan darat (TNI-AD).

Namun keadaan demikian juga menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota Cimahi. Ini disebabkan karena tanah dan bangunan yang digunakan oleh militer tersebut tidak membayar pajak bumi dan bangunannya (PBB), sehingga pemerintah kota tidak mendapat masukan dari sebagian besar wilayahnya.

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Nama Rumah Sakit Alamat
Rumah Sakit Umum Cibabat Jalan Jend. H. Amir Machmud No. 140,Cimahi 40513
Rumah Sakit Tk. II Dustira Jalan Rumah Sakit No. 1 Cimahi 40533
Rumah Sakit Mitra Kasih Jalan Raya Cibabat No. 341, Cimahi 40513
Rumah Sakit Kasih Bunda Jalan Mahar Martanegara No.166, Baros, Cimahi Tengah
Rumah Sakit Mitra Anugrah Lestari Jalan Cibaligo No. 76 Cimindi - Cimahi
Rumah Sakit Jiwa Cisarua
Rumah Sakit Avisena Jalan Melong No. 170 Blok Cikendal, Cimahi Selatan

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Sekolah Menengah di Cimahi[sunting | sunting sumber]

Daftar sekolah menengah pertama yang ada di Kota Cimahi

  • SMP Negeri 1 Cimahi
  • SMP Negeri 2 Cimahi
  • SMP Negeri 3 Cimahi
  • SMP Negeri 4 Cimahi
  • SMP Negeri 5 Cimahi
  • SMP Negeri 6 Cimahi
  • SMP Negeri 7 Cimahi
  • SMP Negeri 8 Cimahi
  • SMP Negeri 9 Cimahi
  • SMP Negeri 10 Cimahi
  • SMP Negeri 11 Cimahi
  • SMP Santo Mikael
  • SMP Wiyata Bakti Cimahi
  • MTs Negeri Cimahi
  • MTs Asih Putera
  • SMP Taruna Mandiri

Daftar Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Cimahi

  • SMK Negeri 1 Cimahi
  • SMK Negeri 2 Cimahi
  • SMK Negeri 3 Cimahi
  • SMK PUSDIKHUBAD Cimahi
  • SMK Wiraswasta Cimahi
  • SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi
  • SMK Sangkuriang 1 Cimahi
  • SMK Sangkuriang 2 Cimahi
  • SMK Taruna Mandiri
  • SMK Karya Bhakti Pusdikpal
  • SMK TI Pembangunan Cimahi

Daftar Sekolah Menengah Atas di Kota Cimahi

Perguruan Tinggi di Cimahi[sunting | sunting sumber]

Meskipun Cimahi memiliki atlet-atlet potensial akan tetapi sarana dan dana untuk memajukan olahraga sangatlah minim. Beberapa atlet malah memutuskan untuk keluar dari Cimahi karena disebabkan oleh hal ini[12] Selain itu dana yang dikucurkan pada tahun 2013 hanya Rp 1 miliar dari 2.3 miliar yang diusulkan[13]. Padahal idealnya menurut KONI daerah Cimahi, dana ideal yang dibutuhkan adalah sekitar 4 miliar[14].

Perubahan Nama Jalan[sunting | sunting sumber]

Sejak tanggal 10 November 2006, yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, sepuluh jalan di Kota Cimahi mengalami perubahan nama menjadi nama pahlawan dari Kota Cimahi. Kesepuluh jalan tersebut adalah:

Sebelumnya Nama Baru
Jalan Cihanjuang Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata
Jalan Cibeureum - Alun-alun - Padasuka ( Jl. Raya Cimahi ) Jalan Jend. H. Amirmachmud
Jalan Babakan Jalan M.K Wiganda Sasmita
Jalan Pasar Atas Jalan Dra. Hj. Julaeha Karmita
Jalan SMP Jalan Rd. Embang Artawidjaja
Jalan Cisangkan Hilir Jalan KH. Usman Dhamiri
Jalan Akses Tol Baros Jalan H. M. S. Mintaredja, S.H.
Jalan Balai Kota Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah
Jalan Citeureup Jalan Encep Kartawiria
Jalan Cimindi-Leuwigajah Jalan Mahar Martanegara

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Objek Wisata[sunting | sunting sumber]

Beberapa daerah wisata yang dapat dikunjungi di kota Cimahi di antaranya adalah:

Sosial Budaya[sunting | sunting sumber]

Cimahi adalah sebuah daerah yang unik karena masyarakat yang hidup di daerah ini sangat majemuk. Kemajemukan masyarakat Cimahi disebabkan oleh beragamnya suku bangsa yang hidup dan menetap di daerah ini. Beragam suku bangsa yang ada di Cimahi yang sekaligus memperlihatkan keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi ciri tersendiri bagi Cimahi.

Keberagaman suku bangsa yang ada di Cimahi menyebabkan munculnya kebudayaan dan kesenian yang beragam pula. Sebagai hasil dari hal tersebut, kebudayaan dan kesenian Sunda tetap dilestarikan dan dikembangkan. Pementasan budaya dan kesenian bahkan telah dipertunjukkan sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Sebagai contoh, kesenian Sunda yang terkenal yang ada di Cimahi, antara lain tari jaipongan, tari keurseus, sisingaan, angklung, calung reog, tembang, rengkong, kecapi suling, degung, tarawangsa, longser, jenaka sunda, sandiwara, seni pencak silat, kliningan, karawitan dan wawayangan dan tari merak

Disamping jenis kesenian tradisional sebagaimana yang telah dikemukakan di depan, juga ada kesenian-kesenian baru, seperti teater, kabaret, seni peran, perfilman, sastra, modeling, seni gambar atau lukis, seni patung, seni rias, nasyid, qasidah, dan acapela[17].

Musik[sunting | sunting sumber]

Grup musik Jamrud pertama kali dibentuk di kota ini pada tahun 1989. Selain itu Fenomena Keong Racun yang dipopulerkan oleh duo Sinta - Jojo, mahasiswa yang berasal dari Cimahi, menjadi meme di YouTube.

Media

Cimahi termasuk kota yang masih belum memiliki media cetak secara mandiri, namun demikian media cetak yang berada pada Kota Cimahi masih merujuk pada Kota Bandung.

Pada tahun 2014 munculnya media online pertama di kota cimahi: cimahicity.com

Tokoh Terkenal[sunting | sunting sumber]

Tokoh-tokoh terkenal dari Cimahi di antaranya adalah:

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Kota Cimahi Dalam Angka 2020". www.cimahikota.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  2. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15. 
  3. ^ "Data Wilayah Cimahi". Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  4. ^ "Sejarah Cimahi". Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  5. ^ Djumena, Erlangga, ed. (8 Juni 2017). "Atty Suharti Diberhentikan Sementara sebagai Wali Kota Cimahi". Kompas.com. Diakses tanggal 31 Desember 2017. 
  6. ^ Solehudin, Mochamad (8 Juni 2017). BBN, ed. "Atty Suharti Diberhentikan Sementara Sebagai Wali Kota Cimahi". Diakses tanggal 31 Desember 2017. 
  7. ^ Ramadhan, Dony Indra. "Eks Walkot Cimahi Atty Suharti Menangis Usai Divonis 4 Tahun Bui". detiknews. Diakses tanggal 2019-02-07. 
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Cimahi 2014-2019
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Cimahi 2019-2024
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  12. ^ "Sarana olahraga di Kota Cimahi sangat tidak memadai. Akibatnya, banyak atlet potensial yang memutuskan hijrah ke daerah lain"
  13. ^ "DPRD Soalkan Minimnya Anggaran Atlet Cimahi"
  14. ^ "Cimahi Dituding Tidak Perhatikan Atlet"
  15. ^ Situs resmi AWC
  16. ^ "Realisasi Gedung Kesenian Kota Cimahi"
  17. ^ "Wisata Budaya dan Kesenian di Situs Resmi Pemerintah Kota Cimahi"

Pranala luar[sunting | sunting sumber]