Mengenal Pertamax Green 92, BBM Baru Pengganti Pertalite
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Kusnadi Chahyono
Senin, 15 Juli 2024 09:00 WIB
Suasana SPBU di pinggir Jalan Tol S. Parman, Jakarta Barat. BBM subsidi jenis Pertalite sudah tidak dijual. SPBU bernomor 31.114.01 itu hanya menawarkan Pertamax Turbo, Pertamax 92, Pertamax Green 95, Pertamina Dex, dan Dexlite. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pemerintah sudah siapkan Pertamax Green 92 dan berencana membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite mulai 17 Agustus 2024. Tujuannya adalah agar BBM bersubsidi ini bisa digunakan oleh orang yang tepat atau tepat sasaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Orang yang tidak berhak dapat subsidi bisa kita kurangi," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam unggahan di akun Instagram resminya, sebagaimana dikutip Gooto pada hari ini, Senin, 15 Juli 2024.

Belakangan diketahui bahwa pemerintah berencana untuk menggantikan Pertalite dengan jenis BBM baru bernama Pertamax Green 92. Pemerintah sendiri juga diketahui tengah mematangkan model BBM baru ini agar segera dijual ke masyarakat.

Untuk diketahui, Pertamax Green 92 merupakan bagian dari BBM jenis Pertamax. Bahan bakar jenis baru ini memiliki kadar oktan yang ditingkatkan dengan mencampur Pertalite (RON 92) dengan bioenergy, etanol sebesar 7 persen (E7).

Etanol yang digunakan pada Green 92 ini merupakan hasil dari proses molases tebu dan menjadi bahan bakar nabati terbarukan. BBM baru ini diklaim menjadi salah satu langkah pemerintah untuk menurunkan emisi karbon dan menghasilkan BBM yang lebih ramah lingkungan.

Campuran pada Green 92 ini juga diklaim dapat membuat mesin kendaraan lebih efisien dan meminimalkan risiko kerusakan. Kemudian, bahan bakar ini juga disebut bisa lebih hemat dalam penggunaannya karena kadar oktannya yang lebih tinggi dibandingkan Pertalite.

Selain itu, penggunaan nilai oktan ini juga lebih tinggi, sehingga akan lebih ringan jika bertemu dengan mesin. Ini artinya mesin bisa bekerja lebih bersih dan polusi yang dihasilkan juga tidak sebanyak Pertalite.

Pilihan Editor: Penjualan Mobil Cina Naik 6,1 Persen, BYD Jadi Merek Terlaris

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi