Adalah sebuah alasan untuk mengatakan bahwa jumlah adalah alasan. Karena bagi kami ternyata satu-satunya halangan adalah ketakutan. Berbagai teori, alasan juga situasi dan kondisi adalah berbagai tembok labirin yang selalu jadi alasan tentang halangan dan pembatasan. Juga seperti tuduhan bahwa tertangkapnya dua orang kamerad anggota kami Billy dan Eat adalah penghalang akan aksi pengrusakan yang berkelanjutan.
Pada tanggal 23 Agustus, di sebuah pembangkit listrik di Kotamobagu, Sulawesi Utara, kami meletakkan sebuah perangkat pembakar yang gagal untuk menyala. Kami kecewa dengan diri dan kemampuan masing-masing individu yang terlibat dalam aksi serangan ini. Tapi di sisi lain, kami belajar bahwa tidak ada yang mesti disesali. Malam ini 31 Agustus, kami kembali melakukan “kejahatan” yang sama. Meletakkan perangkat pembakar dengan tujuan untuk menghanguskan perangkat sebuah gardu listrik di Tuminting, Manado.
Tujuannya jelas. Kami marah. Benar-benar marah!
Aksi ini juga adalah tanggapan sekaligus jawaban atas solidaritas yang tidak terhitung dari para kamerad dan kompanero di berbagai sudut pemberontakan.
Kepada para pemberani di kegelapan malam Bolivia, Chile, Meksiko, Yunani, Argentina, dan Inggris juga untuk tempat-tempat lain yang tidak pernah disebutkan.
Kepada Olga dan semua kamerad Conspiracy of Cells of Fire dan Tasos Theofilou yang baru saja ditangkap hanya karena ia adalah seorang anarkis. Juga tak lupa kepada Theofilos Mavropoulos, Gabriel Pombo da Silva, Ramy Syrianos, dan Marco Camenish yang sedang menjalani mogok makan. Kalian adalah pembangkang inspiratif meski berada di balik penjara.
Kepada Luciaono Tortuga dan Mario Lopez juga tak akan pernah lupa kepada serta Ivan Silva dan Carla Verdugo di Chile. Henry Zegarrundo, Juan Aliste Vega, Freddy Fuentevilla Saa, juga Marcelo Villarroel Sepúlveda yang merupakan inspirasi. Tidak lupa kepada para pelarian seperti Felicity Ryder, Nikos Maziotis, dan Pola Roupa juga kepada K. Anggota yang tersisa dari Sel Long LIve Luciano Tortuga Federasi Informal Anarkis/Front Revolusioner Internasional (FIA/FRI).
Tetapi dengan penuh rasa malu kami menyebut dua saudara seperjuangan kami, anggota Sel Long Live Luciano Tortuga, Federasi Informal Anarkis/Front Revolusioner Internasional yakni Billy Augustan dan Reyhard Rumbayan (Eat). Juga tak lupa seorang pemberani dari Kulon Progo: Tukijo. Bagi mereka kami mengirim salam api dari jalanan. Kepada para pemberani inilah kami mengirimkan cinta.
Ini sekaligus adalah rasa marah dan kecewa. Rasa tak sabar atas begitu lamanya mereka yang pernah membangkang tapi kembali lari dan bersembunyi, termasuk kami.
Kamerad, ini saatnya menyerang balik.
Jangan menunggu. Saatnya menyala!
Panjang Umur Anarki!
Sel Long Live Luciano Tortuga
International Conspiracy for Revenge
Federasi Informal Anarkis/Front Revolusioner Internasional
There’s noticeably a bundle to learn about this. I assume you made sure good points in features also.
I am now not certain the place you’re getting your information,
however good topic. I needs to spend some time learning
much more or understanding more. Thanks for great info I was searching
for this info for my mission.
My website; mother’s day gift ideas for first grade
Hey there exceptional website! Does running a blog like this require a
lot of work? I’ve virtually no expertise in coding but I was hoping to start my own blog soon. Anyway, should you have any recommendations or techniques for new blog owners please share. I know this is off subject however I just had to ask. Thank you!
[…] Membakar Senj[a] via […]
[…] (translation from 325, original from Membakar Senja) […]