6 Pola Pikir Penganut Atheis yang Harus Diketahui Sebelum Mengajak Diskusi Terbuka – Keberadaan penganut atheis atau orang yang tidak mengakui adanya kuasa Tuhan atas alam semesta dan dengan demikian tidak membenarkan ajaran agama manapun, mungkin masih belum familiar bagi Anda sehingga keberadaan dan konsepnya masih mengundang tanda tanya bagi Anda. Apakah orang Atheis suka berjudi? Mungkin sebagian menyukai perjudian, mungkin tidak ada masalah dan bagi mereka bermain judi taruhan bola hanya sebuah permainan yang tidak akan membuat dosa.
Keberadaan atheis tidak secara gamblang diketahui keberadaannya. Sebelum Anda bertanya atau mengajak diskusi terbuka secara langsung kepada penganut atheis, ini dia pola pikir para penganut atheis yang harus Anda ketahui agar interaksi berjalan dengan baik dan lancar.
1. Kaum atheis memiliki pola pikir skeptis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan firman Tuhan dan segala paradoks keagamaan yang sifatnya tidak kasat mata, tidak ilmiah, dan sulit dinalar dengan logika. Hindari menggunakan ayat Tuhan secara langsung di depan mereka jika Anda tidak ingin menjadi bulan-bulanan dan malah terkesan menghakimi. Pesan yang ingin Anda sampaikan pun tidak akan sampai kepada mereka ketika proses komunikasi berlangsung, karena mereka tidak percaya ayat Tuhan.
2. Kaum atheis menganggap Tuhan dan agama adalah kenyataan yang paling absurd dan tidak masuk akal. Menurut mereka, alam semesta sudah sedemikian adanya sebelum manusia ada tanpa ada kuasa Tuhan. Maka, membicarakan keberadaan Tuhan dan segala kuasa-Nya di muka bumi ini akan membuang waktu saja.
3. Kaum atheis otomatis menjadi sekuler dalam kehidupan sehari-hari mereka. Tidak adanya campur tangan agama dalam segala kegiatan mereka adalah kebiasaan kaum atheis. Menurut para penganut atheis, agama dan Tuhan adalah hasil ciptaan alam pikiran manusia. Namun, atheis ini belum memiliki penjelasan yang gamblang mengenai asal mula alam semesta.
4. Kaum atheis menganggap eksistensi manusia adalah sebatas bagian dari ekosistem, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan setelah kematian. Manusia hanyalah hidup di dunia dan akan mati sama seperti makhluk hidup lainnya. Kematian adalah akhir hidup manusia dan tidak ada proses kebangkitan seperti yang diajarkan agama-agama majusi seperti Islam dan Keristen.
5. Berbagai asumsi tentang asal mula terjadinya alam semesta membuat kerumitan bagi kaum atheis. Banyak sekali versi yang diceritakan, maka kaum atheis lebih memilih percaya bahwa alam semesta tidak ada yang menciptakan dan sudah terjadi begitu saja. Pendapat tentang Tuhan yang menciptakan alam semesta terkesan kuno bagi kaum atheis.
6. Kaum atheis sebenarnya senang berdiskusi dengan kaum atheis yang percaya keberadaan Tuhan dan agama. Penganut atheis senang mengadu logika dalam berargumen dan mengetahui jika orang beragama yang diajak berdiskusi tidak bisa menjelaskan secara ilmiah fenomena tertentu yang dibahas, membuat penganut atheis tersebut puas.
Dengan mengetahui pola pikir orang atheis bisa meningkatkan toleransi antar sesama pemeluk keyakinan.