Peluncuran Impact Toolkit di Yogyakarta

by EM News May 24, 2019
Merancang dampak untuk kampanye inklusi disabilitas menjadi tema peluncuran Impact Toolkit di Yogyakarta.

Pada Jumat, 17 Mei 2019 EngageMedia kedatangan beberapa organisasi, filmmaker dan akademisi untuk berdiskusi tentang Video for Change Impact Toolkit. Toolkit ini dibuat oleh EngageMedia dan jaringan Video for Change untuk siapapun yang menggunakan video dalam kampanye atau advokasi.

Acara dimulai pukul 16.15 dan diawali dengan pengenalan mengenai EngageMedia dan Video for Change oleh Widy Dinarti sebagai Organisational Development Manager di EngageMedia. Setelah itu, Egbert Wits sebagai Video for Change Impact Coordinator mempresentasikan kerangka Impact Toolkit, bagaimana mengaksesnya, sekaligus mendorong penggunaan toolkit tersebut secara modular.

Egbert memaparkan, merancang dampak adalah proses yang bisa dilakukan sejak tahap perencanaan produksi video atau film.

“Dampak tidak hanya didapatkan setelah video dibuat, tetapi muncul bahkan dalam proses pembuatan video tersebut. Penjelajahan dalam Impact Pathway didasari pada statement dalam video yang disampaikan dengan jujur dan sebenarnya, serta dampak seperti apa yang ingin dicapai dari video tersebut”, tutur Egbert.

Peluncuran Impact Toolkit ini sebelumnya sudah dilakukan di Kuala Lumpur (25 April), Jakarta (26 April), dan Manila (3 Mei). Sejumlah peserta undangan yang hadir di peluncuran Impact Toolkit di Yogyakarta antara lain Banjarsari Films, Mes 56, Indonesian Visual Art Archive (IVAA), Sentra Advokasi Perempuan, Disabilitas dan Anak (SAPDA), Gugah Nurani Indonesia (GNI), Forum Film Dokumenter, Montase, Sorgori, Combine Resource Institution (CRI), Etnoreflika, Insitute for Democracy and Welfarism, dan beberapa teman dari kalangan mahasiswa.

Peserta diskusi juga menonton dua video karya para aktivis inklusi disabilitas. Video pertama bercerita tentang manfaat aplikasi Screen Reader pada gawai berbasis Android untuk orang dengan disabilitas netra/lemah penglihatan. Video kedua berisi tutorial bahasa isyarat untuk pegawai front office Puskesmas saat berkomunikasi dengan pasien dengan disabilitas tuli dan wicara.

Randi selaku Koordinator Media dari SAPDA berbagi cerita mengenai proses pembuatan video yang ditayangkan. Pelatihan membuat video memang menjadi salah satu komponen pemberdayaan para aktivis inklusi disabilitas yang selama ini bekerja dengan SAPDA. Kebetulan, EngageMedia juga menjadi fasilitator dalam salah satu pelatihan media, khususnya melalui proses Linking and Learning.

“Video tersebut memberi pesan bahwa teman-teman dengan disabilitas pun ingin menikmati hidup dan menggunakan teknologi juga. Mereka sangat terbantu dengan adanya aplikasi gawai yang membantu mereka dalam aktivitas sehari - hari. Sebaiknya video disertakan dengan penerjemah bahasa isyarat ataupun subtitle agar dapat diakses oleh teman-teman penyandang disabilitas juga”, jelas Randi.

Egbert kemudian menjembatani penjelasan Randi tentang aspek non teknis dalam merancang produksi video dan film untuk perubahan.

“Dalam Impact Toolkit, dampak dilihat sebagai proses yang tidak satu arah. Selain itu, dampak juga bisa positif atau negatif. Toolkit ini berusaha menjelaskan bagaimana kita bisa menyadari kemungkinan adanya dampak negatif,” ujar Egbert.

Tak terasa penanda waktu berbuka puasa pun terdengar. Diskusi antar undangan berlanjut secara informal dalam kelompok-kelompok kecil sambil menyantap hidangan.

Media rekam yang semakin mudah dijangkau telah membuka peluang lebih luas untuk partisipasi, yang bisa saja mendorong perubahan sosial. Namun apakah setiap pembuat video dan film menyadari bagaimana praktik mereka berperan dalam menciptakan dampak positif maupun negatif bagi komunitas?

Peluncuran Impact Toolkit di Yogyakarta