|
|
|
Kami senatiasa mengajak kawan-kawan semua untuk membantu dengan bergabung secara aktif di IMC Jakarta, menyumbang materi berita seperti: tulisan, liputan, foto, dll atau dapat juga membantu dengan mengirimkan donasi-donasi berupa materi dalam bentuk apapun yang dapat membantu kegiatan-kegiatan dan keberlangsungan IMC Jakarta.
|
23-09-2010, 19:40
Bagaimana mungkin kami melupakan masa lalu yang kelam.
Kami ingin mengingatnya... Bukan untuk memuaskan dendam, bukan pula untuk mencari pembenaran. Kami ingin mengingatnya karena masa lalu itu merupakan bagian dari bangsa kami, dan kami tak mau terulang lagi. Kegiatan ini akan dilangsungkan di Jakarta pada 28 September 2010 - 4 Oktober 2010 di : Unika Atma Jaya, Fisip UI, Komnas HAM, Pusat Film Usmar Ismail. |
|
|
|
22-09-2010, 07:39
Puluhan petani Polongbangkeng, Takalar, kembali menggelar aksi langsung melawan PT. Perkebunan Nusantara XIV, Jumat 17 September 2010. Aksi yang berlangsung di sekitar wilayah sengketa, Desa Polongbangkeng, Takalar, itu disulut oleh rencana perusahaan negara tersebut melakukan penanaman tebu secara massal di lahan petani yang diklaim PTPN XIV. Sejak pagi warga telah bersiaga melakukan penghadangan. Penghadangan adalah satu-satunya cara yang bisa ditempuh untuk menghentikan aktifitas PTPN. Menjelang siang, akhirnya penanaman tidak jadi dilaksanakan. Pihak kepolisian terlihat berjaga-jaga di lokasi untuk mengamankan perusahaan.
Aksi langsung berupa penghadangan ini mengingatkan kita akan aksi-aksi petani dua tahun lalu, dimana sejumlah warga ditembaki Brimob dalam usaha menolak penguasaan lahan oleh perusahaan. Semenjak pasifikasi dan intimidasi yang dilakukan negara melalui satuan Brimob bersenjata lengkap standar perang, aksi petani Polongbangkeng berangsur-angsur kendur. Penembakan, penangkapan, pemenjaraan dan kriminalisasi mewarnai hari-hari paska aksi langsung (reclaiming) tersebut.
Semenjak itu, aksi-aksi petani lebih banyak dilakukan secara diam-diam, klandestin/bawah tanah, maupun dikolaborasikan dengan aksi-aksi formal seperti protes ke parlemen daerah (DPRD Takalar).
Sejak saat itu juga PTPN XIV lebih leluasa memperluas wilayah penanaman dan penguasaan lahan. Petani dilarang menanam, mengolah, bahkan memasuki tanah mereka sendiri. Pihak PTPN juga melakukan perusakan lahan dan tanaman warga.
Namun, bangkitnya kembali petani Polongbangkeng, Takalar dengan melakukan aksi-aksi langsung, mematahkan asumsi dan opini publik, bahwa petani Polongbangkeng sudah kalah dan menyerah. Aksi kali ini membuktikanbahwa petani dan warga Polongbangkeng memilih untuk terus berjuang mempertahankan kehidupannya |
|
|
|
21-07-2010, 17:00
Peran dan posisi negara dalam hal ini pemerintah, tidak lebih hanya menjalankan peran administratif ketatanegaraan saja.
Sejalan dengan terus berkembangnya arus informasi yang tinggi dan meningkatnya kebutuhan manusia di seluruh aspek serta perebutan-perebutan akan suatu daerah yang masih mengandung mineral-mineral dengan nilai tinggi menyebabkan suatu kondisi persaingan yang terbuka dan menghalalkan segala cara karena memang terbatasnya kekayaan alam dan tidak bertambahnya daratan.
Perebutan ini akan menciptakan peperangan yang tak terelakkan karena memang dengan perkembangan peradaban manusia dimana kebutuhan manusia juga semakin bertambah mendorong terjadinya rivalitas yang tinggi baik antar satu manusia dengan manusia yang lain maupun satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain.
|
|
|
|
20-07-2010, 07:40
"Jutaan rakyat miskin dan rakyat pekerja yang akhirnya harus membayar semua kehancuran itu. Krisis finansial yang melanda dunia sejak tahun 2008 silam adalah ulah para mafia bankir-bankir dan tindak kejahatan korupsi yang menggejala pada korporasi-korporasi finansial raksasa Amerika Serikat. Subprime Moorgate Crisis di Wall Street adalah biang kerok dari krisis-ekonomi-politik yang kini menghantam Yunani, memporakporandakan Thailand dan menghancurkan beberapa negara-negara miskin di Eropa lainnya." DI TORONTO, duabelas ruas jalur terlihat sesak. Mereka berlomba saling menghimpit. Bendera-bendera berkibar di atas jendela pada barisan mobil-mobil yang sedang menuju ke utara. Kebanggaan para imigran berterbangan. Bagaikan kebanggaan nasional pada piala dunia yang sampai detik ini menyihir perhatian dunia. Jalanan semakin bertambah sesak dimana banyak orang menuju jantung kota. |
|
|
|
11-06-2010, 18:05
Aktivis Anti-Otoritarian dari berbagai daerah di Indonesia dan dari berbagai negara berkumpul, menghadiri acara Pekan Anti Otoritarian (PAO) di Sibolangit, Medan, pada 3 hingga 7 Juni 2010. Acara PAO dimulai dengan sharing tentang kejahatan korporasi yang dialami oleh petani dan nelayan di beberapa wilayah di Indonesia. Hari berikutnya digelar berbagai macam diskusi dan workshop, seperti diskusi tentang kapitalisme, diskusi gerakan mahasiswa, diskusi agama dan moralitas, diskusi kelompok non hirarki, workshop Indymedia, workshop kesuburan perampuan, workshop steet propaganda, diskusi gender sexisme, workshop membuat mainan dari barang bekas dan sampah elektronik, workshop membuat patung dari kartond dan kardus, dll. Selain itu juga ada acara pemutaran film. Selama acara PAO ini juga dibangun tenda-tenda sebagai ajang pameran foto-foto, kegiatan, pameran karya, zine, dll dari tiap-tiap kolektif yang hadir. Baca juga: Catatan Pekan Antiotoritarian: Kami Tidak Sendiri! Foto-foto: 1 | 2 | 3
|
|
|
|
28-05-2010, 07:58
Dear friends, We'd like to let you know about an anti-authoritarian gathering that will be happening this June in the mountains outside Medan.
There are two main objectives of this gathering: the first is an opportunity for the anarchist and anti-authoritarian movement in Indonesia to meet up. There has not been an archipelago-wide meeting for 3 years and never outside Java island, and although the distance to travel will be an obstacle for some people, we think it will be interesting to exchange experiences 'outside the core'. The second aim is that people who encounter anti-authoritarian ideas in different ways can meet each other, and see what connections might arise from these encounters. For example, we will be inviting people in the student movement, the punk community, and farming and fishing communities that are forced to struggle against the state and capital.
More Info
|
|
halaman terkait: http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=2486 |
|
02-03-2010, 22:35
2 Maret 2010, Gedung DPR/MPR - Aksi demonstrasi menuntut penuntasan kasus Bank Century dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, buruh dan mahasiswa. Gelombang massa terus berdatangan memenuhi jalan depan gedung DPR/MPR. Aksi ini berlangsung ricuh. Tercatat 3 kali bentrokan dari siang hingga sore hari.
Bentrokan Pertama
Sekitar pukul 13.00, gelombang massa mulai datang dari arah semanggi, diantaranya dari kelompok SPN (Serikat Pekerja Nasional), Gerakan Indonesia Bersih (SRMI, Repdem, Kelompok Cipayung, GMP, Forum Aktivis 77/78, dll), Bendera, Komunitas Mahasiswa Indonesia, dll. Sementara massa dari SPSI tertahan dari arah Grogol, karena diblokade oleh polisi. |
|
|
|
15-12-2009, 00:21
Adakah perbedaaan warna dan watak dengan demo Hari Anti Korupsi sehari sebelumnya? Selang sehari setelah hingar bingar Aksi Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (9 Desmber 2009), Istana Negara kembali di demo ribuan massa organisasi petani, buruh, miskin kota, perempuan, mahasiswa, NGO dan gerakan sosial lainnya. Kali ini momentumnya adalah Peringatan Hari HAM Sedunia 10 Desember 2009(61 Tahun Deklarasi Universal HAM). Bisa jadi aksi tanggal 10 agak berbeda watak dan warnanya dengan aksi sehari sebelumnya (termasuk kadar dukungan media massa, dukungan gerakan mahasiswa yang berbeda, hingga basis utama pendukungnya). Walaupun saya yakin banyak cukup banyak irisan gerakannya dan juga komitmen yang setara baik untuk membabat habis para koruptor maupun menegakkan HAM. |
|
halaman terkait: http://lenteradiatasbukit.blogspot.com |
|
11-12-2009, 01:17
9 Desember 2009, bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia, sekitar 20ribu massa dari berbagai organisasi melakukan aksi demonstrasi di depan Istana, Jakarta. Aksi di Jakarta ini dikoordinir oleh organisasi Gerakan Indonesia Bersatu.
Selain di kawasan Istana dan Monas, aksi demontrasi lainnya juga berlangsung di depan gedung KPK. Ratusan mahasiswa dari organisasi Gerakan Mahasiswa Bersatu juga melakukan aksi konvoi keliling kota.
Aksi lainnya juga berlangsung serempak di 33 kota di Indonesia. Aksi ini mengusung isu anti korupsi, menolak pelemahan KPK, pemberantasan mafia Hukum, dengan isu utama menuntut penuntasan skandal Bank Century.
Foto-foto: 1 | 2 | 3 |
|
|
|
07-12-2009, 01:16
Inilah wajah Darurat Keadilan di negeri ini, warga menuntut pengembalian lahan mereka yang dirampas oleh PG Cinta Manis dan PTPN VII berbuah berondongan peluru Brimob yang menyebabkan 13 warga terluka. Padahal menurut Hasani dan Muchlis (keduanya korban penembakan) seperti dilaporkan Kompas Mahkamah Agung dalam putusannya tahun 1996 telah menyatakan warga adalah pemilik lahan yang sah. Sementara tim investigasi yang terdiri dari LBH Palembang, Walhi Sumsel, Koalisi Advokad, Posbakum, dan Ikadin Palembang menemukan selongsong peluru tajam di lokasi penembakan petani oleh anggota Brimob di perkebunan PT PN VII. Sebelumnya pihak kepolisian mengatakan bahwa penembakan hanya dilakukan dengan peluru karet. Inikah wajah penegakkan hukum dan aparat negara ini yang penuh borok dan luka?! update selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/12/ogan-ilir-membara-putusan-ma-warga.html |
|
halaman terkait: http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/12/ogan-ilir-membara-putusan-ma-warga.html |
|
older features >>
page 1 | 2
| 3
| 4
| 5
| 6
| 7
| 8
| 9
| 10
|
|
Independent Media Centre adalah jaringan kolektif yang menjalankan outlet-outlet media yang menceritakan kebenaran secara radikal, akurat dan penuh semangat. Kami bekerja dengan cinta dan terinspirasi dari orang-orang yang bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih baik, meskipun terdapat pemutarbalikan fakta yang dilakukan oleh media-media besar dan korporasi besar yang tidak pernah punya kemauan untuk berbuat sesuatu demi kebebasan manusia.
N©
2004-2011 Jakarta Independent Media Center.
Selain materi yang diberi pernyataan oleh penulisnya, semua materi yang ada pada situs ini bebas untuk dipergunakan atau dipublikasikan kembali dimana saja, selama tidak dipergunakan untuk keperluan dan kepentingan komersial. Jakarta Independent Media Center tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas materi maupun opini yang ada pada situs ini.
Penyangkalan |
Kebijakan kerahasiaan
email: jakarta[at]indymedia.or.id
Powered by OSCAILT v.2.04
|
|
|
|