Ruqyah Di Massal
Palopo Sulawesi Selatan Indonesia - Mass Exorcism Djinn Attack Healing (
Evil Eye,
Possession &
Black Magic) Rooqyah
Strong Djinn By Raqi
Sheikh Pak Kyai
Nuruddin Al Indunissy.
Dalam video ini mata dan jiwa anda akan terbuka, dan melihat dengan jelas betapa kejahatan syaitan kepada hamba-hamba
Allah ini. Ini juga merupakan seruan jihad kepada praktisi ruqyah syariyyah untuk menyempatkan waktunya berdakwah di kota-kota terisolir seperti
Kota Palopo ini. Semoga Allah mengangkat seluruh kesulitan, penyakit, kesempitan dan belenggu syaitan dalam jiwa mereka. Aamiin
Disebutkan dalam suatu hadits bahwasanya
Nabi Muhammad pernah disihir orang, sehingga Malaikat Jibril datang dan mengajarkan ruqyah kepadanya dengan cara membaca Al-Mu’awwidzat sehingga hilanglah pengaruh sihir tersebut
Ruqyah atau Rukyah (
Arab: رقية; Inggris: exorcism) adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, bisa, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin.
Pengertian ruqyah secara terminologi adalah al-‘udzah (sebuah perlindungan) yang digunakan untuk melindungi orang yang terkena penyakit, seperti panas karena disengat binatang, kesurupan, dan yang lainnya. Ruqyah terkadang disebut pula dengan ‘azimah (azimat).
Fairuz Abadi berkata: “
Yang dimaksud ‘azimah-‘azimah adalah ruqyah-ruqyah. Sedangkan ruqyah yaitu ayat-ayat Al-Qur`an yang dibacakan terhadap orang-orang yang terkena berbagai penyakit dengan mengharap kesembuhan.”
Sedangkan makna ruqyah secara etimologi syariat adalah doa dan bacaan-bacaan yang mengandung permintaan tolong dan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mencegah atau mengobati bala dan penyakit. Terkadang doa atau bacaan itu disertai dengan sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yang meruqyah atau yang diruqyah. Tentunya ruqyah yang paling utama adalah doa dan bacaan yang bersumber dari Al-Qur`an dan as-sunnah.
Dalam syariat
Islam dikenal dua macam ruqyah, yaitu ruqyah syar'iyah dan ruqyah syirkiyah. Ruqyah syariyah yaitu ruqyah yang benar menurut syariat Islam diantaranya dengan cara membacakan ayat Al-Qur'an, sebagaimana di antara nama surat Al-Fatihah adalah Ar-Ruqyah, meminta perlindungan kepada Allah, zikir dan doa dengan maksud menyembuhkan sakit. Sedangkan Ruqyah Syirkiyah adalah yang biasa dipraktekkan para dukun. Ruqyah di kalangan para dukun dikenal dengan istilah jampi-jampi atau mantra.
Ruqyah yang syar’i memiliki beberapa ketentuannya tertentu.
Jika tidak memenuhi kriteria tersebut maka ruqyah tersebut tidak syar'i, yakni serupa dengan jampi-jampi yang dilakukan oleh para dukun. Lebih terlarang lagi apabila di dalamnya menggunakan jampi-jampi yang jelas-jelas mengandung kesyirikan, meminta tolong pada jin, atau meminta agar kita menyembelih hewan tertentu untuk jin. Yang seperti ini jelas syirik. Ibnu
Mas'ud radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa dia mendengar rasulullah
S.A.W bersabda, “ إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ “Sesungguhnya mantra-mantra, jimat-jimat dan pelet adalah syirik.” Hadits ini menunjukkan akan adanya jampi-jampi atau mantra-mantra yang mengandung kesyirikan.
Ruqyah is commonly translated in
English as "incantation" which carries a negative meaning, since the word incantation is usually associated with magic, spells, and witchcraft. However, Ruqyah in Islam is the recitation of Qur'an, seeking of refuge, remembrance and supplications that are used as a means of treating sicknesses and other problems. This can be done to cure evil eye, possessions of Jin, Djinn, envy and black magic.
The secret behind this is that one puts his full trust, reliance and dependance in Allah, the source of all healing and cure.
Without any doubt, the best form of ruqyah is self-ruqyah. This is best in terms tawakkul (reliance upon Allah) and also in action because you are seeking a cure for your illness yourself, however:
Sihr in their lineage: Most of all
Asians (or places such as
Africa,
Arab countries &
China) where sihir is the normal practice for centuries in the culture. For centuries people have been treated with sihr and jinn forphysical medical illnesses or if someone did sihr on them. The sihr will only stop if treated with Ruqya (Quran and authentic Hadith)
.
If the initial sihr was done for example on your 9th grandfather and it was not treated correctly with Ruqya, the sihr will continue down that lineage to all offsprings from the 9th grandfather and whoever marries them. In addition to this, the
Asian community do kufr by doing sihr on each other and shirik through many means. So in each person there will be a number of sihrs no just one type. Even if a person becomes practicing and makes tawba, they will still have the sihr unless they get treated by Ruqya.
- published: 19 Oct 2015
- views: 101787