- published: 09 Apr 2014
- views: 73127
Padi (pronounced [ˈpadi]) is an Indonesian alternative pop/rock band. When the band formed on April 8, 1997, all of its members were still studying at Airlangga University, Surabaya, Indonesia. They are Piyu (lead guitar, backing vocals), Fadly (lead vocals), Ari (guitar), Rindra (bass guitar), and Yoyo (drums).
Their second album, Sesuatu Yang Tertunda (2001), recorded one of the highest domestic sales of music records in Indonesia by selling approximately 1.8 million copies.
In late 2007, Rolling Stone Indonesia magazine placed 2 of their albums on their "150 Greatest Indonesian Albums of All Time" list. Those are Sesuatu Yang Tertunda at #55 and Save My Soul at #110. In addition, Rolling Stone also put 2 of Padi's songs on the "150 Greatest Indonesian Songs of All Time" list. The songs are "Mahadewi" (#87) and "Sobat" (#109), both came from the debut album Lain Dunia (1999), which ironically isn't included in the magazine's list of Best Albums.
Setiap perkataan yang menjatuhkan tak lagi kudengar dengan sungguh
Juga tutur kata yg mencela
Tak lagi kucerna dalam jiwa
Aku bukanlah seorang yang mengerti
Tentang kelihaian membaca hati
Ku hanya pemimpi kecil
Yang berangan 'tuk merubah nasibnya
O...
Bukankah ku pernah meilhat bintang
Selau menghasi sang malam
Yang berkilau bagai permata
Menghibur yang lelah jiwanya
Yang sedih hatinya
Yang lelah jiwanya
Yang sedih hatinya
Ku gerakkan langkah kaki
Dimana cinta akan bertumbuh
Kulayangkan jauh mata memandang
Tuk melanjutkan mimpi yg terputus
Masih ku coba mengejar rindu
Meski pelun membahasi tanah
Lelah penat tak menghalangiku
Menemukan bahagia
O...
Bukankah ku pernah melihat bintang
Selalu menghiasi sang malam
Yang berkilau bagai permata
Menghibur yang lelah jiwanya
Yang sedih hatinya
Yang lelah jiwanya
Yang sedih hatinya
Yang lelah jiwanya...
O...
Bukankah kubisa melihat bintang
Selalu menghiasi sang malam
Yang berkilau bagai permata
Menghibur yang lelah jiwanya
Bukankah hidup adalah perhentian
Kita harus kencang terus berlari
Kuhelakan nafas panjang
'Tuk siap berlari kembali
Berlari kembali
Melangkahkan kaki
Menuju cahaya
Bagai bintang yang bersinar
Menghibur yang lelah jiwanya
Bagai bintang yang berpijar