Film yang dibuat secara indie namun akhirnya diedarkan secara komersial pertama yang dibuat dari
Merauke Papua Genre :
Drama,
Comedy :: Durasi : 128 menit
Inspired of true story
kisah tentang perjuangan,cinta,musik,komedi,persahabatan dan kebersamaan
Seluruhnya dikerjakan oleh anak Papua dan berlokasi di Muting, Merauke. Hanya ditayangkan selama tiga hari di Gedung Kebudayaan Merauke dengan surat izin dari Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kab. Merauke.
1000 keping DVD-nya dalam dua minggu terjual habis di Papua, bahkan bajakannya beredar di Ambon,
Makassar dan
Manado. Film ini diproduksi oleh rumah produksi lokal dan disponsori oleh perusahaan-perusahaan swasta Merauke. Pengambilan gambar dilakukan dengan peralatan seadanya.
Dari film ini lahir bintang top di Papua yaitu Dodi Mahuze. Endang Triastuti
Gebze adalah runner up Putri Papua 2008
Hingga kini dvd bajakannya masih tersebar di wilayah timur
Indonesia spt Papua,Ambon dan Makassar. sementara
DVD originalnya sendiri sudah tercetak hingga puluhan ribu keping dan saat ini telah habis terjual dipasaran.
2 tahun setelah kesuksesan film ini di timur Indonesia, maka dibuatkan pula film kelanjutan
Melody Kota Rusa 2 tahun
2012 dengan melibatkan kemunculan Bupati Merauke serta
Boaz Salossa dan
Persipura
Sinopsis
Lima pemuda, Enop, Kanip, Yosep, Minggus (kemudian diganti
Suroso), dan Dodi, bermimpi menjadi pemain band. Cerita berisi tentang usaha mereka mewujudkan impian itu. Pada awalnya mereka mengusahakannya dengan alat-alat sederhana, seperti drum yang dibuat seperti gendang dari kulit rusa atau juk (cuk/ukulele) dari batang pohon. Akhirnya mereka membentuk grup band dengan nama Walef alias kangguru dalam bahasa Marind, salah satu suku di Merauke.
Muncul persoalan cinta segitiga di antara anggota band dengan
Selvi yang membantu mereka mendapatkan alat band dengan membuat proposal pada bupati. Juga soal pengunduran diri Minggus. Dodi dan Yosep menemukan Suroso untuk mengganti Minggus. Kanip dan Enop kurang setuju lantaran Suroso orang Jawa. Suroso menjelaskan bahwa walau beda suku mereka punya tujuan sama. Masalah lain lagi: Suroso menyukai
Santi tapi ternyata Santi sudah tunangan.
Untuk mewujudkan mimpi, mereka berniat mengikuti festival band di kota Merauke. Masalah lagi: Dodi yang mabuk mengisengi seorang cewek, kemudian digebuki orang. Mereka berlima ditangkap polisi. Ternyata orangtua cewek yang digoda Dodi adalah orang yang dibantu mereka saat kendaraannya mogok. Akhirnya mereka dibebaskan. namun mereka pun mengalami kekecewaan diending yang akhirnya membawa mereka menyadari arti kebersamaan
catatan : film ini mencoba mengaplikasikan slogan kota Merauke : Izakod Bekai izakod Kai yang artinya
SATU HATI SATU TUJUAN
- published: 30 Mar 2013
- views: 386419