Rabu 4 Januari
2012 pukul 19
.30 pada acara Apa
Kabar Indonesia Malam di
TV One
***********************************************************************
Apa Dosa Syiah?
Oleh:
Smith Alhadar | 03 Jan 2012, 09:55:26
Jakarta, FaktaPos.com -- Pada 29 Desember lalu, warga
Sunni di Sampang,
Madura, membakar sebuah pesantren, satu masjid, dan tiga rumah milik penganut Syiah. Setelah tiga ratusan penganut Syiah dievakuasi, warga Sunni pun menjarah harta milik pemeluk Syiah. Dikatakan, persoalan berawal dari perselishan antara kakak beradik, yakni KH
Tajul Muluk dan Roisul Hukamah. Keduanya, awalnya adalah penganut Syiah. Karena berselisih, Roisul pindah ke kelompok Sunni dan dengan kelompoknya meneyarng kelompok Syiah yang dipimpin Tajul.
Kaum Syiah punya rukun
Islam seperti kaum Sunni, membaca syahadat bahwa
Allah itu Esa, Ahad, tidak ada
Tuhan selain Dia, dan
Muhammad SAW adalah Rasul terakhir. Mereka juga mendirikan shalat menghadap ke Baitullah lima kali sehari, mengelaurkan zakat, puasa wajib di bulan Ramadhan dan berhaji bagi yang mampu. Juga mereka punya rukun
Imam seperti kita, mereka percaya pada Allah yang Esa, para malaikat, Kitab-kitan yang diturunkan Allah untuk Nabi-nabinya mulia, percaya akan Rasul-rasulnya, hari kemudian dan takdir Allah.
Yang membedakannya adalah keyakinan Syiah terhadap kepemimpinan ahlul bait. Syiah percaya bahwa setelah
Rasulullah wafat, Ali bin Abi Thalib dan sebelas keturunannya harus mengambil alih kememimpinan. Namun, ternyata Abu
Bakar as-Sidiq,
Umar bin Khaththab, dan
Usman bin Affan yang telah menmgambil tongkat kepemimpinan Rasulullah. Mereka ini dipercaya telah melakukan persekongkolan untuk tidak membiarkan tongkat kepemimpinan jatuh ke tangan
Bani Hasyim. Sebagai konsekuensinya, mereka menganggap kepemimpinan tiga Khulafah ur-Rasyidin itu tidak valid. Karena itu, ketiga tokoh besar Islam ini dianggap telah merampok kepemimpinan Ali yang didukung oleh ayat-ayat al-Qur'an secara implisit dan hadis-hadis
Nabi Saaw.
Al-Qur'an kaum Syiah dan Sunni sama dan itu-itu juga, silakan memasuki masjid-masjid kaum Syiah di
Saudi Arabia,
Lebanon,
Iran,
Irak,
Bahrain, Bahrain dan di mana saja orang Syiah berada.
Kita tidak akan menemukan al-Qur'an yang lain. Jangan berkata sesuatu by hearsay. Alangkah mudah kita menyurati kedutaan kita di negeri-negeri tersebut dan memohon mereka untuk membeli sebuah al-Qur'an. Lihatlah isinya, apakah ada perbedaan dengan al-Qur'an terbitan Kementerian Agama kita?
Kaum Syiah telah membantah tuduhan-tuduhan yang tak berguna ini, termasuk
Nurcholish Madjid. Memang ada buku Syiah yang mengatakan seperti itu.
Tapi jangan membicarakan Syiah yang fanatik, kaum ghulat, karena pengecualian tidak dapat mewakili golongan terbanyak. Annadir la yu'tabar. Kaum Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah Ja'fariyah yang dipeluk mayoritas kaum Syiah di seluruh dunia juga menolak anggapan kaum Syiah fanatik, kaum ghulat ini. Kaum Syiah menganggap bahwa barang siapa saja yang meyakini al-Qur'an kita telah berubah, maka ia telah meragukan kekuasaan Allah
SWT telah berfirman: "Sesungguhnya, Kamilah yang menurunkan al-Qur'an dan Kamilah yang menjaganya (Surah al-Hijr: 9).
"Musuh-musuh kita tidak membedakan Sunni dan Syiah. Mereka hanya mau menghancurkan Islam sebagai sebuah ideologi dunia. Oleh karena itu, segala kerja sama dan langkah demi menciptakan perbedaan dan pertentangan antara muslimin dengan tema Syiah dan Sunni berarti bekerja sama dengan kufr dan memusuhi Islam dan kaum muslimin"
- published: 04 Jan 2012
- views: 15634