Try Sutrisno Panglima ABRI yang di Segani oleh Falintil dan Fretilin ( Operasi Seroja )

• Report rights infringement
• published: 14 Jul 2013
• views: 292173

Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935 di Surabaya, Jawa Timur. Ayahnya Subandi adalah sopir ambulans, dan ibunya Mardiyah adalah ibu rumah tangga. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda kembali untuk mengklaim kembali Indonesia sebagai koloni mereka. Cobalah dan keluarganya pindah dari Surabaya ke Mojokerto. Ayahnya bekerja sebagai petugas medis untuk Angkatan Darat Poncowati Batalyon, memaksa Cobalah untuk berhenti sekolah dan mencari nafkah sebagai rokok dan penjual koran. Hanya berusia 13, Coba ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati dan melawan tapi tidak ada yang menganggapnya serius dan ia akhirnya dipekerjakan sebagai kurir gantinya. Tugas Cobalah adalah untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia. Akhirnya pada tahun 1949, Belanda mundur dan mengakui Kemerdekaan Indonesia. Cobalah dan keluarganya kemudian kembali ke Surabaya di mana ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1956. Setelah lulus dari SMA, Coba ingin terdaftar di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Dia berpartisipasi dan lulus dalam ujian masuk, sebelum gagal pemeriksaan fisik. Meskipun demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo mengambil bunga Try dan memanggilnya kembali. Cobalah berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan sekarang ia diterima menjadi ATEKAD. Wikipia Try Sutrisno:.http://id.wikipedia.org/wiki/Try_Sutrisno#Wakil_Kepala_Staf_Angkatan_Darat_dan_Kepala_Staf_Angkatan_Darat Xanana Gusmao mengakui Try Sutrisno adalah seorang Jenderal Panglima yang bisa berkomunikasi dan mempunyai pengetahuan tentang teori Lawan dan Tawanan sesuatu konflit. setelah penangkapan Xanana ,Panglima Try Sutrisno menghimbau ABRI di dili supaya Xanana tidak diperlakukan buruk dan harus menjaga keselamatan Xanana.