Satu bulan lalu Presiden Clinton muncul di televisi nasional
untuk memberitahukan warga yang terperangah mengapa Amerika Serikat
dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sekutunya telah memulai
sebuah perang udara melawan Yugoslavia. Tanpa dalih sebuah perdebatan
umum dan tanpa mandat sebelumnya dari Kongres, pemerintahan Clinton
telah memulai perang NATO yang pertama kali melawan sebuah negara
berdaulat, dan aksi militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia
Kedua.
Tidak pernah sejak peristiwa Teluk Tonkin di tahun 1964-yang
sekarang secara umum diakui merupakan sebuah provokasi Amerika
Serikat-rakyat Amerika telah dapat secara cepat diseret ke dalam
sebuah perang besar melawan sebuah negara yang tidak merupakan
ancaman langsung terhadap kehidupan atau kesejahteraan mereka.
Sesungguhnya, dalam pernyataan telivisi hari Rabu sore, tanggal
24 Maret itu, Clinton merasa berwajib untuk menunjukkan lokasi
Yugoslavia dan provinsi Kosovo di sebuah peta Eropa.
Sebulan kemudian, apa yang telah terjadi atas penjelasan yang
diberikan untuk perang itu? Apa yang telah dihasilkan oleh serangan
AS-NATO bagi rakyat Yugoslavia, termasuk etnik Albania dari Kosovo?
Bagaimana pemboman negara itu berhubungan dengan tujuan-tujuan
perang terbatas yang semula diejakan oleh Clinton dan pejabat-pejabat
AS dan NATO lainnya? Dan, dengan tentara perang AS dalam perjalanan
ke perbatasan Albania dengan Kosovo dan pejabat-pejabat Amerika
menuntut sebuah blokade laut bagi Yugoslavia, akan berapa luas
lautan api ini sebulan dari sekarang?
Pada hari Rabu sore itu Clinton menggambarkan pemboman tersebut
sebagai sebuah aksi berperikemanuasian yang ditujukan untuk menekan
Presiden Yugoslavia Milosevic agar memberhentikan pengusiran orang
Albania Kosovar dan menerima apa yang dinamakan "rencana
perdamaian" yang dibuat di Washington. Tidak ada kesan bahwa
nasionalis Serbia Milosevic, dihadapi sebuah ultimatum untuk menerima
penguasa Kosovo oleh separatis bersenjata Tentara Pembebasan Kosovo
(KLA), di bawah perlindungan dari 28.000 tentara NATO, mungkin
akan menjawab serangan NATO dengan memperhebat penyerbuan melawan
musuh KLA-nya, mengipasi api permusuhan etnik dan menciptakan
sebuah krisis pengungsi yang besar dalam proses itu.
Gagal untuk "bertindak", Clinton menyatakan, akan
mengambil risiko "bahwa lebih banyak orang-orang yang tak
bersalah akan terbunuh atau diusir dari rumah mereka dalam puluhan
ribu; risiko-risiko bahwa perselisihan ini akan melibatkan dan
menggoyahkan negara-negara tetangga."
Jika sebelumnya Clinton mencoba meramalkan akibat-akibat dari
aksi yang diumumkannya, ia tidak akan dapat meramalkan lebih baik.
Ratusan ribu warga etnik Albania dan jumlah yang tidak diketahui
dari warga Serbia Kosovo, telah melarikan diri dari daerah perang
saudara itu dan Kosovo yang telah menjadi arena pengeboman udara
dalam waktu beberapa minggu saja. Perusakan-perusakan oleh pasukan
Serbia di darat bersaingan dengan kekejaman AS-NATO dari udara,
sedangkan KLA, dengan dukungan langsung dari Washington, mencoba
mempergunakan pertumpahan darah itu untuk mencapai tujuan nasionalis
mereka sendiri.
Setiap negara di Balkan telah digoncangkan oleh perang NATO.
Macedonia dan Albania telah dirubah menjadi kubu-kubu untuk serangan
NATO ke dalam Yugoslavia, sedangkan ekonomi-ekonomi miskin mereka
dan susunan-susunan sosial yang terbelakang telah terbawa ke titik
kritis oleh melimpahnya jumlah pengungsi-pengungsi. Albania, sekarang
merupakan sebuah mimbar untuk KLA dan helikopter-helikopter Apache
Amerika dan tentara-tentara cadangan, telah memasuki perang dengan
Yugoslavia secara de fakto.
Laut Adriatik padat dengan armada pengangkut militer yang dilengkapi
dengan peluru kendali penjelajah (cruise missiles) dan pesawat-pesawat
tempur udara, dan seluruh semenanjung Balkan-termasuk Kroasia,
Bosnia, Yunani, Turki, Romania dan Bulgaria-sedang di ambang keterlibatan
dalam perselisihan ini.
Sedangkan untuk keluasan serangan NATO pada Yugoslavia, apa
yang semulanya digambarkan sebagai sebuah serangan udara terbatas
pada pertahanan udara Yugoslavia depot-depot minyak dan instalasi
radar telah tumbuh seperti cendawan menjadi kampanye yang makin
meluas untuk menghancurkan seluruh infrastruktur ekonomi sebuah
negara. Dalam beberapa jam dari serangan udara yang pertama, pejabat-pejabat
AS dan NATO mengakui bahwa mereka telah membuat perhitungan yang
salah, menafsir terlalu rendah kemauan rejim Serbia untuk mempertahankan
Kosovo dan menyapu bersih KLA, dan menafsir terlalu tinggi kemauan
KLA untuk melawan. Satu-satunya urutan yang tetap dalam politik
mereka sejak itu adalah memperbaiki kesalahan mereka dengan memperhebat
kemampuan militer yang dilancarkan para penduduk.
Beginilah perang udara itu diuraikan pada saat menjelang perang
itu dan sehari sesudah pemboman:
"Serangan-serangan akan dimulai dengan penghancuran sebanyak
mungkin jaringan pertahanan udara Serbia dan kemudian penghantaman
senjata berat Serbia di Kosovo. Hampir semua sasaran-sasaran di
tengah Serbia telah ditempatkan di luar batas, melemahkan keseluruhan
ancaman NATO" ( New York Times, 23 Maret).
"Sebuah penghantaman oleh rudal-dari kapal-kapal laut
dan kapal-kapal selam disertai-dengan pesawat-pesawat pembom B-52
yang berkubu di Inggris-dapat berlangsung selama satu atau dua
hari, dilanjutkan oleh sebuah kampanye udara melibatkan jet-jet
Amerika dan NATO yang dapat berlangsung selama dua sampai empat
hari atau lebih, kata pejabat-pejabat yang telah diberikan uraian
tentang rencana itu " (New York Times, 24 Maret).
"Pejabat-pejabat bidang pertahanan Amerika berkata sasaran-sasaran
mereka termasuk unit-unit rudal, instalasi-instalasi radar dan
tempat-tempat komunikasi militer di Kosovo, Beograd dan daerah-daerah
penting lainnya" ( New York Times, 25 Maret).
Akan ada pemboman di malam hari, dilanjutkan oleh selaan di
pagi hari, hal itu diberitakan. Seorang pejabat Pentagon, yang
tidak ingin digunakan namanya karena sifat kontroversial projeksinya,
mengatakan bahwa kampanye udara itu mungkin akan berlangsung sebulan
penuh.
Hanya memerlukan beberapa hari dari penyerbuan Serbia dan hasil-hasil
pemboman yang mengecewakan untuk membuat pembicaraan tentang pembatasan
diri menjadi tak berguna. Pemboman tengah kota Beograd menandakan
permulaan dari sebuah perang yang tidak hanya melawan militer
Serbia, tetapi agaknya juga melawan rakyat Serbia. Kemudian diikuti
pemboman dari pabrik-pabrik, kilang-kilang minyak, jembatan-jembatan,
juga rumah-rumah sakit dan sekolah-sekolah di desa-desa terpencil.
Kemudian datang pemboman sebuah kereta api penumpang. Secara meningkat,
station-station pemancar-ulang Televisi Serbia menjadi sasaran
pengeboman, ketika NATO bergerak untuk menghancurkan kemampuan
orang-orang di dalam Serbia untuk melihat hasil dari perbuatan
mereka pada penduduk sipil Yugoslavia.
Etnik Albania juga tidak terbebas dari logika kekejaman perang
"kemanusiaan" Barat. Selama dua minggu lalu pemboman
sebuah kediaman penduduk sipil di Pristina ibukota Kosovo, dan
pembunuhan dari udara terhadap lebih dari 80 pengungsi di jalan
menuju ke Albania.
Pengaruh jangka panjang dari pemboman ini hampir tidak dapat
dihitung. Ratusan ribu pekerja telah menjadi penganggur sebagai
hasil dari pemboman pabrik-pabrik mereka. Penyerangan berulang-ulang
atas atas depot-depot dan kilang-kilang minyak di luar kota-kota
besar seperti Beogard dan Nis menciptakan sebuah bencana lingkungan.
Ahli-ahli Nuklir memperingatkan bahwa penggunaan rudal berisi
uranium tipis (depleted uranium), yang menyebarkan debu radioaktif
pada waktu menghantam, mengancam krisis kesehatan yang dapat berlangsung
sampai beberapa generasi.
Armada udara itu telah tumbuh dari 400 ke 1.000 pesawat, dan
puluhan ribu tentara tambahan, sebagian besar orang Amerika, telah
dikirim ke daerah itu. Inilah keadaan setelah bulan pertama perang
ini. Semua tanda-tanda menunjukkan bahwa tingkat penghancuran
yang sekarang ini hanya merupakan pendahuluan dari apa yang akan
segera terjadi.
Jendral AS Wesley Clark, komandan tinggi NATO, dan rekan-rekan
sipilnya dalam pemerintahan Clinton, dipimpin oleh Menteri Sekretaris
Negara Madeleine Albright, sedang dengan keras mendesak NATO,
melawan penolakan Perancis, untuk memblokade pelabuhan satu-satunya
Yugoslavia, di Montenegro. Tujuannya adalah untuk mengeringkan
persedian minyak negara itu.
Tindakan seperti itu, apapun pengingkaran dari penetap-penetap
politik AS dan NATO, hanya dapat dibuat untuk mengembalikan rakyat
ke kondisi primitif. Dapatkah diragukan bahwa, sekali lagi dalam
nama perdamaian dan demokrasi, rencana-rencana Washington untuk
menciptakan di Eropa, pembinasaan sosial sama yang di Irak telah
ditafsirkan menyebabkan kematian 1.5 juta orang sejak penerapan
embargo minyak sembilan tahun lalu?
Sedangkan kesimpulan politik dari sebuah blokade laut untuk
hubungan-hubungan antara Rusia dan Barat, seseorang dapat secara
benar meramalkan bahwa generasi-generasi mendatang akan melihat
kembali pada tindakan tersebut sebagai sebuah langkah besar dalam
jalan ke perang.
Implikasi-implikasi sosial dan ekonomi domestik perang ini
mulai timbul. Clinton meminta Kongres sebuah undang-undang darurat
untuk mengesahkan 6 milyar dollar AS untuk melanjutkan perang
ini sampai bulan September mendatang. Banyak orang di Kongres
meramalkan ongkos perang ini akan naik menjadi lebih besar dari
10 milyar dollar AS dalam waktu yang sama. Biaya ini, antara 1
milyar dan 2 milyar dollar AS per bulan, membuat rencana-rencana
Clinton untuk pendidikan, kesehatan dan kebutuhan-kebutuhan sosial
lainnya kelihatan kecil. Tanpa dapat dielakkan lagi, anggaran
perang yang besar seperti itu akan memacu inflasi dan suku bunga
menambahkan kecenderungan resesi.
Jumlah warga Amerika yang diseret ke dalam perselisihan makin
bertambah, dilihat dari keputusan untuk memanggil sekitar 33.000
cadangan militer. Ini bukan lain adalah sebuah langkah pertama
menuju dalam persiapan untuk sebuah perang darat. Sudah lebih
dari 4.000 tentara AS dari Divisi Airborne ke-82 sedang dikirim
ke Albania, untuk menopang operasi dari 48 helikopter-helikopter
Apache di Kosovo.
Washington pada waktu yang sama mendesak untuk penghapusan
semua batasan-batasan dalam kampanye pemboman ini. Koran New
York Times pada hari Senin memuat artikel utama berjudul-"NATO
Berkata untuk Berfokus pada Rumah-Rumah Kaum Elit Serbia"-hal
itu merupakan contoh klasik dari newsspeak -nya Orwell
(dari novel George Orwell). Dalil yang dipakai sebagai pangkal
pembicaraan adalah bahwa perencana-perencana NATO telah secara
hati-hati memilih sasaran-sasaran dari bom-bom mereka dari tempat-tempat
kesayangan Milosevic dan sekutu-sekutu politiknya. Tetapi ketika
anda membaca artikel itu, anda akan menemukan bahwa koran Times
menganggap seluruh ekonomi Yugoslavia sebagai tempat-tempat seperti
tersebut:
"Di ekonomi Yugoslavia yang dijalankan oleh negara, pada
hakekatnya industri apa saja atau kegiatan ekonomi dapat dihubungkan
dengan Pemerintahan Milosevic....Pertanian, bahan bakar, pabrik-pabrik
dan ekspor dan impor dijalankan pada hakekatnya oleh kroni-kroni
Milosevic sebagai milik-milik pribadi, pejabat-pejabat Amerika
berkata."
Artikel yang sama memberikan sebuah petunjuk yang buruk dari
tingkat penghancuran manusia dan materiil yang sekarang sedang
disiapkan. Ini merupakan bahan yang bernilai untuk dikutip secara
lengkap:
"Ketua dari Komando Gabungan, Jendral Henry H. Shelton,
membuka rahasia bahwa pemimpin-pemimpin politik NATO belum menyetujui
sebuah grup sasaran-sasaran tertentu untuk serangan besar. Ia
berkata bahwa pesawat-pesawat tempur NATO dapat mulai menghantam
sasaran-sasaran seperti itu 'dalam beberapa hari'.
"Jenderal Shelton menolak untuk menamakan sasaran-sasaran
itu, tetapi daftar yang dirahasiakan itu termasuk daerah-daerah
perindustrian dan perekonomian, menurut seorang pejabat tinggi
pemerintah.
"Penyerangan sasaran-sasaran itu akan membawa sebuah risiko
lebih tinggi dengan kematian penduduk sipil dan akan menyebabkan
sebuah gangguan yang mendalam kepada kehidupan sehari-hari rakyat
Yugoslavia yang sejauh ini berusaha dihindari oleh NATO, pejabat
itu berkata.
"Serangan-serangan seperti itu akan juga mengurangi kepercayaan
atas alasan-alasan NATO untuk pembomannya yaitu, untuk melemahkan
kekuatan-kekuatan militer dan polisi dalam pembunuhan di Kosovo
daripada untuk melancarkan perperangan terhadap rakyat Yugoslavia.
"Tetapi bagaimanapun juga, Pentagon dan NATO sedang mencari
cara-cara untuk memperkuat tekanan pada pemerintah Milosevic.
'Kami sedang mencoba untuk membuat harga semakin meninggi,' seorang
pejabat tinggi pertahanan berkata."
Barisan kata-kata ini membuat jelas bahwa setelah hanya satu
bulan, perang ini telah menjadi sebuah kampanye berencana kematian
dan ketakutan terhadap rakyat biasa. Kengerian apakah yang akan
dibawa oleh minggu-minggu dan bulan-bulan mendatang? Apakah untuk
membuat harga "semakin meninggi" membutuhkan penggunaan
persenjataan nuklir? Berapa puluhan ribu rakyat Serbia, Albania,
Amerika, Eropa-yang akan dikorbankan?
Ketergesaan untuk memasuki sebuah perang, yang keluasan dan
akibatnya tidak dapat diramalkan dengan pasti-tidaklah oleh para
penghasut di Washington yang memimpinnya-merupakan hasil dari
sebuah elit penguasa yang ambisi-ambisi globalnya hanya ditandingi
oleh disorientasi dan keganasan politiknya. Tidak ada yang dapat
menunjukkan lebih jelas bahwa kelas penguasa imperialis Amerika
dan Eropa tidak mampu untuk memimpin. Mereka sedang membawa warga
Amerika Serikat dan seluruh dunia menuju ke sebuah bencana.