- published: 11 Apr 2014
- views: 23343
Whatanews.net - Nama Joko Widodo mulai sering diulas di media-media asing sejak dia mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden. Selain pernah digadang sebagai nominator 'Man of The Year" versi Majalah Time Amerika, kini Jokowi jadi front page di situs berita paling kredibel abad ini, Al Jazeera.
Lewat tulisan Step Vaessen, salah satu wartawan Al Jazeera di Jakarta, Jokowi digambarkan sebagai "Idola Indonesia yang gemar memakai sepatu murah".
Vaessen memulai blog artikelnya dengan menggambarkan fisik Jokowi yang kurus, suaranya lembut dan halus, ditambah ekspresi wajah datar, yang intinya : penampakan Jokowi jauh dari kebanyakan idola saat ini.
Sampai-sampai si Vaessen mengatakan, bahwa orang yang bertemu Jokowi tak akan mengira kalau dia adalah seorang kandidat presiden terkuat di Indonesia saat ini untuk periode 2014-2019. "Orang bisa salah mengira dia adalah petugas pajak daerah," kata Vaessen seperti yang ia tulis untuk kantor beritanya, Aljazeera.com.
Justru, kata Vaessen, penampilan Jokowi yang sangat sederhana ini adalah sumber dari kontroversi baginya, sejak Gubernur DKI Jakarta ini mengaku fans berat Metalllica. Yup, grup band rock paling terkenal di muka Bumi ini.
"Seorang gubernur dari sebuah kota yang tradisional di Jawa dan mengaku fans berat Metallica, sungguh ini membuat saya terpesona," katanya terang-terangan.
Selama meliput di Indonesia selama 17 tahun,katanya lagi, ia mengaku baru sekarang menemukan sosok seperti Jokowi. Ia merasa, Jokowi sebagai pribadi yang khas dan berbeda dari pemimpin yang lain.
"Ketika pertama kali saya mewawancarainya, saya pikir saya akan bertemu dengan seseorang yang berjiwa pemberontak, dan berbicara keras soal perubahan. Harus saya akui pada kesan pertama bertemu dengannya, saya sedikit kecewa," katanya.
Jokowi, kata Vaessen, adalah sosok yang tak banyak bicara. "Saya tidak melihat sosok pemimpin yang biasanya menjejali saya dengan ide-idenya. Sebaliknya, Jokowi orang yang sangat berhati-hati dalam memilih kata, dan ia tak mengungkap semua visi-visinya," katanya.
Sejak saat itu, Vaessen mengaku ia terjangkit Jokowi Effect. "Sangat jelas bahwa sihirnya memancar, entah dari mana. Dari seorang pengusaha meubel kayu, lalu dengan cepat dia melesat menjadi bintang. Dan saya tidak pernah seumur-umur melihat massa yang sangat antusias bertemu pemimpinnya, hanya untuk berjabat tangan," ujar Vaessen.
Setelah menyaksikan semua peristiwa itu, Vaessen berkelakar pada temannya, "Sepertinya Mesias -penyelamat atau satrio piningit dalam bahasa jawa- telah datang ke Indonesia."
Vaessen mengaku, setelah membuntuti Jokowi, ia mulai mendapat pencerahan ihwal sosok pahlawan di mata orang Indonesia saat ini. "Jawabannya adalah Jokowi. Hanya Jokowi. Tidak lebih dan tidak kurang. Sihirnya ada di matanya," katanya.
Pujian Vaessen, yang sepertinya benar-benar jatuh hati pada sosok Jokowi, ditegaskan di kalimat terakhir di blog artikelnya. "Dengan modal ciri khas kemeja putih dan sepatu murah, Jokowi telah berhasil dengan pintarnya menciptakan citra sosoknya yang sangat amat sederhana, jujur, dan pekerjan keras," katanya.
Dengan modal ini, Jokowi kemungkinan besar akan terpilih menjadi presiden RI berikutnya. Tapi jika ia benar-benar ingin terpilih, Jokowi butuh dari sekedar pencitraan 'sepatu murah', prediksinya sebagai wartawan Al Jazeera tentang Jokowi.
"Menyelesaikan masalah di Indonesia seperti kemiskinan, toleransi agama, dan infrastruktur membutuhkan sentuhan seorang pemimpin. Juga butuh visi yang cerdas. Ini sesuatu yang Jokowi harus ungkapkan."