BPK, Jangan Jadi Sarang Politisi Garong & Penipu!
Ahok Pertanyakan Kredibilitas
Kepala BPK DKI.
Kalau Efdinal dulunya bekas (Kepala) BPK (Perwakilan)
Banten, hasil audit dia ke Banten apa?
WTP (wajar tanpa pengecualian), tetapi nyatanya Atut (mantan Gubernur Banten
Ratu Atut Choisiyah) masuk penjara.
Orang seperti itu yang mau ribut sama saya?" kata
Basuki di Balai
Kota, Jakarta
Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menuding Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta tidak adil dalam melakukan audit investigasi pembelian sebagian lahan
Rumah Sakit Sumber
Waras.
Ia mempertanyakan kredibilitas Kepala BPK Perwakilan DKI Efdinal dalam mengaudit laporan keuangan daerah.
Basuki lalu menyinggung hasil audit BPK terhadap Kabupaten Belitung
Timur yang dipimpin Basuri Tjahaja Purnama, adik Basuki.
Menurut dia, BPK memberikan buku opini Wajar dengan Pengecualian (
WDP) dalam rapat paripurna atas laporan keuangan 2014 Kabupaten Belitung Timur.
Namun, beberapa hari kemudian ada oknum BPK yang mendatangi Basuri dan mengatakan bahwa buku opini tersebut salah cetak sehingga laporan keuangan Belitung Timur menjadi disclaimer atau tidak wajar.
"Makanya, saya katakan ada oknum di BPK itu tendensius, ada politik," kata Basuki.
Atas dasar itu, Basuki mengaku tidak khawatir akan temuan BPK soal indikasi kerugian daerah terhadap pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras yang nilainya lebih kurang Rp 191 miliar itu.
Apalagi,
KPK meminta BPK melakukan perpanjangan waktu audit investigasi menjadi 80 hari dari semula 60 hari.
"Artinya apa? Enggak ketemu (kerugian daerah) dong. Ayo tambah lagi (waktu audit investigasi)
200 hari biar tambah melanggar aturan.
Kita cari ketemunya di mana, tetapi tolong BPK juga fair," kata Basuki.
Sumber:
http://goo.gl/RYZLZv
=================
KPK Tetapkan Ketua BPK Tersangka.
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait permohonan keberatan pajak yang diajukan
Bank Central Asia. Hadi dijerat dalam kapasitasnya sebagai Direktur Jenderal
Pajak 2002-2004.
"Sehubungan ditingkatkannya kasus penyelidikan ke penyidikan, kasus yang akan kami sampaikan duduk perkaranya adalah kasus yang melibatkan mantan Dirjen Pajak, Ketua BPK, HP (Hadi Poernomo)," kata Ketua KPK
Abraham Samad dalam jumpa pers di Gedung KPK,
Kuningan,
Jakarta, Senin (21/4/2014).
Sumber: http://goo.gl/AdUJUN
===============
Ditantang
Haji Lulung, Ahok: Kupingnya Dipotong atau Diiris?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), merespons soal sikap Wakil Ketua DPRD DKI
Abraham Lunggana atau Haji Lulung yang siap memotong kupingnya apabila dirinya berani melaporkan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) ke pengadilan.
"Kalau soal Lulung gini aja, kamu tanya dulu jelaskan sama dia, iris kupingnya sampai di mana? Sampai putus atau cuma luka dikit aja?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/3/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan, sebagai seorang politikus, Lulung terlalu banyak berbohong. Terlebih, adanya janji dari Kepala Bidang Advokasi
DPP Partai
Gerindra Habiburokhman, yang menyatakan akan loncat dari
Monas apabila Teman Ahok berhasil mengumpulkan
KTP namun tidak pernah dilakukannya.
"Karena terlalu banyak yang bohong, ada mau loncat Monas pernah, mau loncat Monas tanya dulu sama dia kalau dia udah jawab itu baru saya cari pengacara," terang Ahok.
Ia menambahkan, apabila dirinya melapokan hasil audit Laporan Hasil Pemeriksaan (
LHP) BPK soal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras ke pengadilan, dirinya harus diyakinkan terlebih dahulu dengan janji Lulung. Sebab, Ahok enggan ditipu oleh politisi
Partai Persatuan Pembangunan (
PPP) dengan janjinya untuk memotong kuping tersebut.
"Saya lapor mah gampang cuma saya enggak mau kena tipu Lulung gitu, iya kan potong satu kuping atau dua kuping itu ya," tukasnya.
Haji Lulung mengaku bersedia dan akan menerjunkan seribu anggotanya untuk mengantarkan suami
Veronica Tan itu melaporkan BPK ke pengadilan. Bahkan, ia rela kupingnya dipotong jika Ahok berani menuntut BPK ke pengadilan.
Sumber: http://goo.gl/rNtvy0
=================
Ahok Murka ke BPK: Harta Kalian Berapa?
Anak Kalian Kuliah di
Mana? http://goo.gl/N1ztYy
===============
Ketua BPK di
Panama Papers, PPATK Selidiki Pejabat.
Sebagai pejabat negara, Ketua BPK
Harry Azhar Azis tak melaporkan aset tersebut dalam lembar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Tindakan ini mendapat perhatian khusus Wakil Kepala PPATK
Agus Santoso. Menurut dia, pejabat negara yang enggan melaporkan kepemilikan perusahaan offshore-nya dalam LHKPN, “
Kami suruh mundur saja,” kata Agus dalam seminar “Bedah Kasus
Aset Indonesia di Negara Suaka Pajak di
Kedai Pos, Jakarta, Selasa, 12
April 2016.
Sumber: http://goo.gl/Tc9xGW