PFR Palangka Raya, 22 Feb 2015 Acara Komunitas nonprofit yang Mengadopsi Konsep Color Run FESTIVAL dirancang apik kali ini terlihat memberikan corak tersendiri di kalangan pemuda khususnya Palangka Raya. Happiest 5K on the Planet atau dikenal juga sebagai Palangka Raya Festival Run, merupakan lomba lari cukup unik. Selain menekankan unsur kesehatan, kebahagiaan, dan ekspresi diri, lebih dari 4 ribu peserta tumpah ruah dalam kegiatan ini. Alhasil, ide acara yang mengadopsi dari negeri adi kuasa United State Amerika itu pada Minggu pagi kemarin, keceriaan penuh warna tersaji ketika para pemuda dengan kostum putihnya, sekejap penuh warna. Lebih dari sekedar lomba lari, Palangka Raya Festival Run atau yang lebih familiar disebut The Color Run adalah lomba lari 5K tidak disertai perhitungan waktu. Peserta disambut lemparan aneka warna di tiap kilometernya. Saat mengikuti event ini, keseruan tersebut berlanjut hingga garis finish dengan “Finish Festival” meriah, melibatkan lebih banyak warna tak terlupakan. Ribuan peserta menggunakan pakaian putih berjingkrak mengikuti irama menghentak music dimainkan DJ Melody Garcia dari Bandung. Dikatakan Ketua Panitia Iga Puspita Sari, selain fokus pada fun dan penuh energi, festival ini juga menyokong gaya hidup sehat. Peserta diajak berlari sepanjang 5 km, namun dengan perasaan bahagia dan penuh energi. “Olahraga ini diadopsi dari Color Run Amerika Serikat yang kemudian menjadi terkenal di Indonesia. Dan ini merupakan pertama di Kalteng. Kami ingin mengubah mainset bahwa lari adalah sehat dan menyenangkan, bukan kegiatan membosankan,” ungkapnya. Perempuan pendiri organisasi Isen Mulang Youth ini menceritakan, awal mula mereka menyelenggarakan kegiatan ini, berawal ia bersama 4 temannya yang merupakan mahasiswa asal Kota Palangka Raya, melihat potensi anak muda Palangka Raya yang kreatif. Namun perlu ada inisiatif untuk memulainya. Maka terbentuklah organisasi bernama Isen Mulang Youth. “Untuk itu, kami sepakat menggelar Festival Run dengan mengajak dan merekrut 60 pemuda Palangka Raya yang berpotensi dan mencari pengalaman. Karena, kalau bukan kita sebagai pemuda yang memulai, siapa lagi. Karena saya melihat anak muda Palangka Raya cukup kreatif, dan itu terbukti,” ungkapnya. Kegiatan ini dimotori organisasi bentukannya,bersifat nonprofit. Hasil kegiatan ini akan disumbangkankan dalam bentuk kegiatan lingkungan, bakti sosial, seni, dan budaya. “Sudah saatnya kini kita jangan berharap dari pemerintah untuk menggerakkan kegiatan sosial. Dengan kepedulian tenaga kawan-kawan pemuda serta relawan dan beberapa volunteer yang ikut menyukseskan acara ini, Kalteng pasti tidak akan kalah creativitas membangun daerah dengan daerah yang ada di luar Kalimantan sana,” tuturnya. Seorang peserta, Dede,mengakui kemasan kegiatan seperti ini terbilang langka di Bumi Tambun Bungai Kalteng, khususnya Palangka Raya. “Ikut ini hanya menambah pengalaman sambil berolah raga juga bentuk rasa ingin tahu, apa seh kagiatan ini, ternya ramai mas, saran saya kalau memang ini kegiatan sosial, alangkah baiknya dikemas lagi bentuk kegiatannya lebih seru agar kedepannya peminat pasti akan lebih banyak lagi dari ini,” ucapnya. #kaltengpos 23 februari 2015

• published: 24 Mar 2015
• views: 4486