Usai
Ujian Nasional (UN) para siswa
SMA di
Kota Medan menggelar konvoi, saat konvoi tersebut polisi menangkap sebuah mobil
Honda Brio karena membuka kap belakangnya di Jalan
Sudirman dekat
Hotel Polonia.
Saat diamankan polisi, penumpang mobil wanita cantik yang masih berseragam SMA marah-marah dengan Ipda Perida Panjaitan yang mau menilang.
"Oke Bu, saya tidak main-main ya, saya tandai Ibu. Saya anak
Arman Depari," katanya dengan menunjuk-nunjuk polwan tersebut,
Rabu (
6/4/2016).
Ipda Perida hanya membalas kata-kata wanita cantik tersebut dengan kata,"Ia
....ia....ok ya...," katanya.
Saat wartawan konfirmasi lagi, apakah ia benar anak Deputi Bidang Pemberantasan
BNN Irjend Arman Depari?
Ia tidak menjawab, ia hanya diam dan menutup wajahnya.
"Kalian langsung pulang ya, langsung ke rumah ya.
Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juganya," ucapnya.
Irjen Arman Depari seorang perwira tinggi Polri yang sejak 27
Agustus 2014 yang lahir di
Berastagi, Kabupaten
Karo,
Sumatera Utara. Dia pernah mengemban amanat sebagai Kapolda
Riau.
Prestasi Arman pernah ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada tim Ditserse Polda
Metro Jaya, untuk mengungkap pelaku bom bali 1 yang menangkap teroris
Imam Samudra di Pelabuhan
Merak, Banten,
21 November 2002.
Aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Tindakan arogan siswi itu terjadi di Jalan Sudirman, Medan. Saat itu, mobil Honda Brio hitam bernomor polisi BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka ke atas. Mobil yang ditumpangi 7 siswi dengan seragam berlogo SMA
Methodist I itu dihentikan seorang Polwan, Ipda Perida Panjaitan.
Namun, para siswi yang turun dari mobil itu protes. Mereka tidak senang karena banyak mobil lain yang melanggar aturan namun hanya mereka yang dihentikan. “Itu ada mobil merah di depan, kenapa cuma kami yang dihentikan,” protes mereka.
Polwan dan dua polantas lain menyatakan akan menindak dan membawa mobil itu ke kantor Satlantas Polresta Medan. Seorang siswi berambut panjang langsung emosi.
“Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking,” ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya. “Oke Bu ya,
aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari,” ucapnya.
Sementara itu, Ipda Perida tak banyak berkomentar. “Iya, iya,” katanya sambil meletakkan telunjuk di bibir.
Siswi itu memegang ponsel dan seakan-akan ingin menelepon. “Bapak ini dari mana ya,” katanya bertanya pada Polantas lainnya.
Saat dikonfirmasi, apakah benar putri Irjen Pol Arman Depari, Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), siswi itu pun tak mau menjawab. Dia justru langsung menghindar.
Petugas akhirnya membiarkan para siswa itu pergi. “Kalian langsung pulang ya, langsung pulang ke rumah. Kami memang membubarkan konvoi anak sekolah, buat kalian juga lho,” ucap Ipda Perida Panjaitan
Para siswa itu kemudian masuk mobil. Mereka berlalu, dengan kap belakang tertutup.
Konvoi siswa yang selesai mengikuti UN berlangsung sporadis di Medan sejak tengah hari. Para siswa yang melakukan aksi corat-coret dilanjutkan dengan berkeliling kota. Sebagian mengendarai mobil, banyak pula yang menggunakan sepeda motor.
- published: 06 Apr 2016
- views: 1009