Air Terjun (Grojogan) Nglirip merupakan salah satu ikon pariwisata di kabupaten tuban jawa timur. Air terjun Nglirip terletak di desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, di sebelah timur Kompleks pemakaman Mbah Jabar sekitar 38 KM ke arah barat dari Kota Tuban. Letaknya berada di jalur alternatif, dengan menggunakan mobil pribadi pun bisa langsung sampai ke lokasi dengan mudah. Jika dari Kota Tuban bisa mengambil rute ke arah Merakurak, Kemudian Montong, Lalu Singgahan. Sedangkan jika dari Daerah Bojonegoro atau Jatirogo bisa berhenti di Perempatan Anjlok, kemudian mengambil jalan kearah Montong, kurang lebih 2KM. Air terjun ini memiliki ketinggian lebih dari 25 meter. Mata airnya sendiri berasal dari hutan Kerawak yang berada kurang lebih 3 KM dari air terjun ini. Tetapi saya sarankan jika berkunjung pada saat musim hujan harus berhati-hati saat di bawah air terjun, karena volume air bisa saja tiba-tiba bertambah deras. Berita terbaru menyebutkan bahwa di sini Foto Selfie Berujung Maut Baru Saja Terjadi di tempat ini. korban Tenggelam yaitu Eva Tri Suryana (15) yang beralamatkan Jl. Sunan Giri, Kabupaten gresik, ditemukan saat magrib tiba pada Minggu 30/08/2015. Korban ditemukan setelah 7 jam pencarian Tim SAR. Belum diketahui apa penyebab pastinya, yang jelas kejadian terjadi begitu cepat dan sulit diduga. Bukan tanpa sebab, setiap korban yang berjatuhan kebanyakan gadis atau perempuan. Meski ada yang jejaka, itu jarang sekali. Selain nuansa keindahan alam, hawa klenik begitu kental di lokasi wisata. Ditambah dengan adanya makam sesepuh Mbah Jabar yang berada di atas lokasi wisata. Menurut cerita Mbah Jasmani Salah satu sesepuh warga sekitar nglirip, kakek 10 cucu itu, dahulu ketika dirinya kecil di dekat lokasi air terjun ada sebuah punden (tempat untuk menaruh sesaji berupa makanan dan lauk). Oleh warga sekitar dipercaya bahwa punden itu setiap tahunnya selalu dibuat manganan (makan bersama). Manganan bukan untuk berbuat syirik atau takhayul, melainkan tanda syukur warga atas panen dan melimpahnya air di kawasan wisata air terjun Nglirip. Meski musim kemarau, air sungai terus mengalir deras. Tidak ada kekeringan seperti saat ini. “kecamatan tetangga seperti Montong, kerek, singgahan, itu ambil air dari sini. Itu tidak pernah kering, pohon besar banyak, ” katanya. Kini, bisa dilihat sekeliling aliran sungai dulunya rindang kini gersang. Dulu air melimpah hingga tumpah (luber) kini air memerah (warna air merah bercampur hijau). Kiasan itu terjadi, akibat ulah tangan manusia yang menebang pohon sebagai penopang sumber air sembarangan. Serta sudah jarangnya warga yang manganan di sekitar punden.

• published: 01 Sep 2015
• views: 7732