JAWABAN CAK NUN UNTUK TEUKU WISNU DAN ZASKIA MECCA Bahwa Kirim Alfatehah Ke Mayit Tak Sampai BID'AH
Inilah jawaban cak nun untuk teuku wisnu dan zaskia mecca bahwa kirim alfatehah ke mayit tak sampai bid'ah.
Baru - baru ini ramai di perbincangkan masalah kirim alfatehah atau yasin ke orang yang telah meninggal dunia atau mayitu itu sebenarya sampai atau tidak. Ada yang mentagakan tidak sampai atau tidak di terima ada juga yang menyatakan sampai ada juga yang menyatakan sampai atau tidak sampai itu urusan
Alloh, Di dalam video ini di tampilkan dua pendapat yang berbeda, yaitu dari
Teuku Wisnu dan Zaskia
Mecca yang menyatakan bahwa membaca alfatehah untuk orang yang sudah meninggal adalah tidak diterima dan tidak ada dasarnya atau conoth dari Rosululloh
SAQ, bahkan lebih jauh Zaskia Mecca menyebutnya sebagai bid'ah.
Agar kita memperoleh informasi yag seimbang kami tampilkan video dari
Cak Nun yang menjelaskan masalah kirim Alfatehan atau yasin atau doa lainya ke orang yang sudah meninggal agar informasi yang sampai kepada kita seimbang antara yang pro dan yang kontra sehingga kita bisa menggambil kesimpulan yang lebih tepat. Silahkan kalau mau berkomentar tapi harus dengan sopan.
Kasus yang menimpa teuku wisnu & zaskia mecca tentang pemahama mengirim do'a al fatehah untuk orang yang sudah meninggal mendapat sorotan tajam dari publik dan para ustadz, terjadi pro dan kontra ada yang membenarkan ada juga yang menyalahkan. akan tetapi ustadz ust dr. khalid basalamah, m.a mebenarkan apa yang di sampaikan oleh tengku wisnua bahwa mengirim al fatehah dan yasin kepada orang yang telah meninggal adalah salah dan tidak ada dalilnya, serta tidak di contohkan oleh rosululloh.
Video permintaan maaf teuku wisnu masalah alfatehah untuk mayit bid'ah ada ustad membenarkan tengku wisnu. teuku wisnu kini sedang menjadi sorotan publik hal ini di karenakan pernyataanya saat membawakan acara di salah satu stasiun swasta dan tengku wisnu meberikan penjelasan bahwa al fatehah yang di kirim ke orang yang sudah meninggal tidak ada dalilnya. lebih jauh zaskia mecca yang saat itu juga mebawakan acara bersamnya menyebutkan bahwa itu adalah bid'ah dan sangat mengerikan untuk melakukan bid'ah. telak teuku wisnu dan zaskia mecca mendapat hujutan dan kiritikan tajam dari berbagai kalangan baik di media masa ataupun di dunia nyata dan juga di media sosial.
Penyataan ustadz ini tuduh orang yang kirim alfatehah & yasin ke mayit bukan pengikut nabi dukung teuku wisnu. pro kontra antara yang mendukung teuku wisnu dan zaskia mecca dalam menganggap bahwa membaca hadiah alfatehah kepada orang yang telah mati boleh atau tidak mendapat tanggapan dari berbagai pihak salah satunya adalah ust khalid basalamah yang menganggap bahwa orang yang mengirim hadiah alfatehah kepada orang yang sudah mati bukan pengikut nabi muhammad saw.
KPI Singgung Acara Teuku Wisnu Terkait Bacaan Alfatihah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran
Indonesia (KPI) Pusat mengimbau lembaga penyiaran agar dalam menayangkan program keagamaan tidak mengangkat persoalan khilafiyah, yakni masalah yang secara hukum belum disepakati atau terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.
"Tema-tema khilafiyah sebaiknya dihindari guna meminimalisasi perpecahan atau konflik, apalagi yang bermuatan mempertentangkan antarpemahaman keagamaan dalam atau antaragama," kata Wakil Ketua KPI Pusat Idy Muzayyad, di
Jakarta,
Rabu (9/9). "Penyiaran itu harus bertujuan memperkukuh integrasi nasional," tambah Idy.
Menurut dia, masih banyak tema universal yang bisa diangkat dalam tayangan keagamaan dan memberi pencerahan kepada pemirsa. Lebih lanjut, Idy menguraikan, tema-tema acara yang mengandung potensi perpecahan harus disikapi dengan serius dan jangan sampai tayang.
Jika nilai-nilai yang mempertentangkan perbedaan terus diangkat dikhawatirkan akan menimbulkan embrio konflik seperti yang terjadi di Suriah. "Apakah kita ingin seperti itu? Tentu tidak sama sekali. Janganlah NKRI yang damai ini rusak oleh pemahaman dan perilaku keagamaan yang saling memusuhi dan menyalahkan," katanya.
Menurut Idy, KPI Pusat telah dua kali memberikan teguran kepada
Trans TV terkait program 'Berita Islami
Masa Kini'. Teguran yang terakhir dilayangkan terkait pelanggaran acara 'Berita Islami Masa Kini' yang dibawakan oleh Teuku Wisnu yang tayang pada
1 September 2015 pukul 17
.01 WIB.
"
Program acara tersebut menyinggung soal amalan surat Alfatihah yang dianggap salah," kata Idy seraya menjelaskan bahwa persoalan itu termasuk persoalan khilafiyah.
Idy menyorot kebijakan Trans TV terkait pelibatan dan penentuan pihak atau tokoh tertentu dalam penyusunan program dan materi keagamaan. Menurut Idy, orang-orang yang menjadi konsultan untuk acara-acara yang sensitif seperti soal agama harus lah yang tepat dan kompeten. "Jangan memilih orang yang sarannya bisa menimbulkan disintegrasi bangsa," katanya.
Terkait itu, KPI Pusat telah mengundang pihak Trans TV menghadiri forum pembinaan dan klarifikasi program tayangan 'Berita Islami Masa Kini dan
Happy Show' di kantor KPI Pusat, Selasa