- published: 31 Mar 2016
- views: 146
Create your page here
Saturday, 02 April 2016
back to playlist
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya.
Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut ditangkap termasuk mobil Jaguar B 123 RX yang diamankan.
Belum ada informasi yang dirilis KPK soal keenam orang yang ditangkap termasuk anggota DPRD DKI. Tak ada keterangan juga soal mobil yang kini terparkir di garasi KPK.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, mobil Jaguar B 123 RX tersebut pernah ditumpangi anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi. Saat itu, Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Nah mobil Jaguar yang bernomor polisi sama juga mejeng di depan lobi gedung DPRD.
Hingga saat ini Sanusi yang juga anggota Fraksi Gerindra tidak bisa dihubungi detikcom melalui telepon selularnya. Sedangkan anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Prabowo Soenirman mendapat informasi ruangan Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI sedang digeledah.
"Katanya ruang komisi D disegel," kata Prabowo.
Sumber: http://goo.gl/OTVoP1
==============
Parade Mobil Mewah di Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta.
Anggota DPRD DKI sudah resmi menduduki kursinya hari ini. Acara pelantikan para wakil rakyat ini bak acara penerimaan penghargaan yang dihiasi mobil mewah.
Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Para anggota dewan beramai-ramai membawa keluarganya. Ada yang datang dengan istri dan anak-anak, namun tak sedikit yang juga membawa orang tua mereka.
Mereka nampak necis dengan setelan jas dan kebaya. Tak hanya yang melekat di tubuhnya yang mewah. Kendaraan yang ditumpanginya pun mentereng.
Hanya sedikit yang menggunakan mobil Toyota Innova meski mobil itu kian populer karena ditumpangi Gubernur DKI yang kini menjadi presiden, Joko Widodo.
Kebanyakan mobil yang hilir mudik di teras ruang paripurna itu berjenis sedan, kemudian Toyota Alphard, Toyota Fortuner. Tak hanya mobil-mobil buatan Jepang, mobil keluaran Eropa seperti Jaguar dan Lambhorgini turut parkir di depan gedung baru DPRD DKI.
Jaguar hitam dengan nopol B 123 RX itu ditumpangi politisi Gerindra M Sanusi dan istrinya. Selain Jaguar itu, ada yang lebih menarik perhatian, yakni Lamborghini Superleggera berwarna hijau. Mobil berwarna hijau muda itu bernopol B 1285 SHP. Mobil itu terparkir di halaman gedung baru DPRD DKI.
Sumber: http://goo.gl/ZBl91c
============
Prabowo Soenirman Sebut Ruang Kerja Taufik dan Komisi D DPRD DKI Disegel KPK.
nggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik dan ruangan Komisi D.
"KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.
Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa. Sebab, pihak DPRD DKI pun belum mendapat konfirmasi dari KPK.
"Kalau hari ini disegel, biasanya besok baru digeledah. Kita tunggu saja kabar dari KPK, mungkin besok (hari ini) baru tahu," kata Prabowo.
Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra.
Sumber: http://goo.gl/R1jIwX
============
Hari Ini, KPK Lakukan Dua Tangkap Tangan dalam Dua Kasus Berbeda.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan dua kali operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, dua tangkap tangan tersebut dilakukan terkait dua kasus yang berbeda.
"Hari ini ada OTT di dua tempat dan kasus berbeda, pagi dan malam hari," ujar Agus melalui pesan singkat, Kamis malam.
Agus juga menjelaskan bahwa kedua operasi tangkap tangan tersebut sama-sama dilakukan di Jakarta.
Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum dari Kejaksaan. Namun, Agus menjelaskan bahwa hanya oknum pemberi suap yang ditangkap KPK.
Sumber: http://goo.gl/JBnTIu
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
- published: 01 Apr 2016
- views: 1130
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Ahok, pejabat negara wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN ke KPK.
"Saya konsisten dari dulu bilang kalau mau jadi pejabat harus lapor LHKPN, kalau lapor LHKPN terus buktikan pajak yang kamu bayar berapa. Baru kamu pantas ngomong atau teriak-teriak," kata Ahok di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 1 April 2016.
BACA: EKSKLUSIF: M. Sanusi Diduga Terima Rp 1 M dari Pengembang
Menurut Ahok, sebenarnya mudah untuk mengetahui apakah pejabat korupsi atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara penghasilan dan gaya hidup pejabat tersebut. "Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor LHKPN nggak? Kagak kan? Naik S-Class, Land Rover, Jaguar, Alphard... Wah udah kelas ataslah, Mercy S-Class, susah kita ngomong," ujar dia.
Sejumlah pejabat memang dilaporkan tidak melaporkan LHKPN. Bahkan, menurut KPK, anggota DPRD menduduki peringkat pertama pejabat eselon II terbanyak yang tidak melaporkan LHKPN. Total anggota DPRD yang belum lapor adalah 75,92 persen. Padahal kewajiban melaporkan harta kekayaan para penyelenggara negara tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999.
KPK menangkap politikus Gerindra, M. Sanusi, pada Kamis, 31 Maret 2016. Pada pukul 19.00, KPK kemudian datang ke DPRD. KPK menyegel empat lokasi yakni ruangan Pimpinan Komisi D DPRD, ruangan Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik, ruang pengamat CCTV, dan ruang perundang-undangan. Penyegelan selesai pukul 21.00.
BACA: M. Sanusi Ditangkap KPK Terkait Pembahasan Perda Reklamasi?
Hari ini, ruang pimpinan Komisi D yang berada di gedung lama tampak disegel dengan pita merah hitam KPK. Pita ini dililitkan pada pintu ruangan dan pintu darurat yang berada di sampingnya. Begitu pun dengan tombol kunci yang juga ikut ditempeli segel oleh KPK.
Untuk ruangan pimpinan pun sama. Tanda menyilang dari KPK terlihat di depan ruangan Taufik. Saat dilihat melalui celah pintu, tampak ruang staf juga ikut disegel bersama dengan ruang Taufik yang berada menyilang dari ruang staf.
Kabarnya, KPK akan datang untuk menggeledah ruangan ini. Hal ini juga dibenarkan oleh petugas keamanan yang mengatakan tidak diizinkan melintas hingga KPK datang. Namun, hingga kini belum jelas kapan KPK akan bertandang ke DPRD
- published: 01 Apr 2016
- views: 150
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berkomentar banyak terkait kasus yang menyangkut Ketua komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi. Ahok mengaku belum mengetahui detil kasus tersebut.
"Nggak tau, baru denger berita aja. Cek saja di KPK," kata ahok di Jakarta, Jumat (1/4).
Ahok mengatakan, Sanusi Dan Taufik bisa jadi belum melaporkan Hasil Keuangan Pejabat Negara (LHKPN). Sebab, dia mengatakan, dari gaya hidup kedua pejabat negara itu yang terbilang mewah.
"Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor lhkpn ga, kaga kan naik s-class, range rover, jaguar, alphard, mercy v-class. Ya susah kami ngomong," katanya.
Ahok mengatakan sebagai pejabat negara, Sanusi dan Taufik harusnya melaporkan harta kekayaannya. Dia mengatakan, keduanya juga harus melaporkan bukti pajak mereka.
"Kamu cek aja berapa penghasilannya, gaya hidupnya, jadi ga usah banyak omong. Sekarang lhkpn-nya kagak lapor gimana coba," katanya.
Seperti diketahui, KPK melakukan dua kali OTT pada Kamis (31/3) tengah malam. Salah satunya, menyangkut anggota DPRD DKI asal Fraksi Gerindra Mihammad Sanusi. Jaguar bernopol B 123 RX miliknya kini terparkir di gedung komisi KPK.
- published: 01 Apr 2016
- views: 951
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, dalam sebuah operasi tangkap tangan. Menurut informasi dari sejumlah penegak hukum, Sanusi diduga menerima suap untuk memuluskan rancangan peraturan daerah�mengenai reklamasi di Teluk Jakarta dari pengembang.
Sanusi adalah Ketua Komisi D di DPRD DKI. Komisi D bertugas membidangi pembangunan. Saat ini Komisi D sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara (RZWP3K) serta revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.
Pembahasan peraturan daerah ini masih maju-mundur karena pemerintah DKI masih tak sepakat dengan keinginan DPRD. Selain itu, sejumlah nelayan gencar memprotes rencana reklamasi tersebut karena mengancam mata pencarian mereka.
- published: 01 Apr 2016
- views: 123
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi saat in menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
"Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini.
Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra.
(Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...)
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak tadi malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Ruang kerja Sanusi di kantor dewan pun telah disegel KPK.
(Baca: Ada Pria Mirip Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Gedung KPK)
Jaksa Agung M Prasetyo mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK ada kaitannya dengan penanganan perkara yang dilakukan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Namun, dia memastikan tidak ada keterlibatan jaksa dalam perkara itu.
KPK baru akan memberikan keterangan resmi soal dua kasus OTT pada hari ini pukul 09.00.
- published: 01 Apr 2016
- views: 106
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis, 31 Maret 2016. Salah satu di antaranya diduga kader Partai Gerindra, Mohamad Sanusi.
Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan kabar penangkapan Sanusi kemungkinan besar benar. “Kasus OTT KPK tadi malam cukup mengagetkan, hampir dapat dipastikan M. Sanusi salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK,” kata Habiburokhman dalam siaran persnya pada Jumat, 1 April 2016.
Sanusi merupakan Ketua Komisi Bidang Pengembangan DPRD DKI. Dua periode menjadi anggota legislatif, Gerindra mengusung nama Sanusi dalam penjaringan bakal calon Gubernur 2017.
BACA: Anggota DPRD DKI Ditangkap KPK, Siapa Mohamad Sanusi?
Belum lama ini, Sanusi sudah menyatakan visinya jika ia menang dalam Pemilu 2017. Dikutip dari berbagai media, Sanusi mengatakan ingin menerapkan syariat Islam di Jakarta. Menurut Sanusi, Jakarta perlu konsep islami yang cocok dengan peran Jakarta sebagai Ibu Kota negara serta pusat pemerintahan.
“Tapi ini bukan syariat seperti di Aceh. Ini syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi,” kata Sanusi di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016 seperti dilansir dari berbagai media. Ia mengatakan Jakarta kini tak lagi nyaman karena banyak kisruh.
Namun, Gerindra mengancam akan menghentikan langkah Sanusi dalam pencalonan jika ia terbukti melakukan tindak korupsi. Habiburokhman mengatakan Gerindra akan memecat Sanusi jika terbukti ditangkap KPK. “Sanksi yang akan diberikan adalah sanksi terberat yaitu dipecat sebagai anggota partai Gerindra,” katanya.
BACA: Kata Ahok Soal Pembahasan Perda Reklamasi di DPRD DKI
Ia mengatakan mekanisme pemecatan akan diawali dengan sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra untuk membuat putusan. Hasil putusan tersebut akan diajukan untuk disahkan oleh Ketua Dewan Pembina. Ia mengatakan langkah tersebut merupakan upaya Gerindra mendukung KPK memberantas korupsi.
Malam Kamis, 31 Maret 2016 ruang kerja Muhammad Sanusi disegel oleh KPK. Selain ruang tersebut, KPK juga menyegel ruang Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik dan ruangan kontrol CCTV. Ruangan disegel pukul 21.00 WIB oleh tiga orang petugas KPK. Petugas datang sekitar pukul 19.00 WIB dengan menggunakan sebuah mobil.
- published: 01 Apr 2016
- views: 5615
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK
JAKARTA -- Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Sanusi akan segera menghadapi ancaman pemecetan dari partainya, Gerindra.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menegaskan akan memberi sanksi keras bagi Muhammad Sanusi.
Muhammad Sanusi adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Sanusi disebut-sebut masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra.
Dalam operasi tangkap tangan, KPK menangkap Sanusi dan enam orang lainnya, Kamis (30/3/2016).
"Apabila kader melakukan tindakan tak terpuji seperti ini, yang bersangkutan akan dipecat," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya tidak akan melindungi atau pun membela Sanusi.
- published: 01 Apr 2016
- views: 9412
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut:
1. Surat penggeledahan atas nama Damayanti Wisnu Putrianti, dkk.
2. Tidak ada nama lain selain Damayanti Wisnu Putrianti.
3. Menggeledah ruang kerja Yudi Koutoki tanpa izin dan tidak ada surat penggeledahan atas nama Yudi Koutoki, begitu juga dengan anggota DPR dari Partai Golkar.
4.Tanggal surat 14 Jakarta 2016.
5. Nama penyidik Crishtian yg berdebat melawan Pimpinan DPR tidak ada dalam surat tugas.
6. KPK membawa pasukan tempur (Brimob) lengkap dengan atribut tempurnya.
7. Dengan membawa pasukan tempur tersebut KPK telah melanggar UU dan peraturan KPK sendiri dan Brimob tidak sesuai dg pasal 47 peraturan Kapolri no 8 th 2009 ttg HAM Polri.
8. Banyak lagi dan terlalu ekstra dan kasat mata. Ini gedung Parlemen bukan sarang teroris atau narkoba.
Demikian.
- published: 15 Jan 2016
- views: 168459
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH
- published: 31 Mar 2016
- views: 220
- Loading...
-
2:13Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI JakartaEksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya. Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut ditangkap termasuk mobil Jaguar B 123 RX yang diamankan. Belum ada informasi yang dirilis KPK soal keenam orang yang ditangkap termasuk anggota DPRD DKI. Tak ada keterangan juga soal mobil yang kini terparkir di garasi KPK. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, mobil Jaguar B 123 RX tersebut pernah ditumpangi anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi. Saat itu, Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Nah mobil Jaguar yang bernomor polisi sama juga mejeng di depan lobi gedung DPRD. Hingga saat ini Sanusi yang juga anggota Fraksi Gerindra tidak bisa dihubungi detikcom melalui telepon selularnya. Sedangkan anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Prabowo Soenirman mendapat informasi ruangan Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI sedang digeledah. "Katanya ruang komisi D disegel," kata Prabowo. Sumber: http://goo.gl/OTVoP1 ============== Parade Mobil Mewah di Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta. Anggota DPRD DKI sudah resmi menduduki kursinya hari ini. Acara pelantikan para wakil rakyat ini bak acara penerimaan penghargaan yang dihiasi mobil mewah. Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Para anggota dewan beramai-ramai membawa keluarganya. Ada yang datang dengan istri dan anak-anak, namun tak sedikit yang juga membawa orang tua mereka. Mereka nampak necis dengan setelan jas dan kebaya. Tak hanya yang melekat di tubuhnya yang mewah. Kendaraan yang ditumpanginya pun mentereng. Hanya sedikit yang menggunakan mobil Toyota Innova meski mobil itu kian populer karena ditumpangi Gubernur DKI yang kini menjadi presiden, Joko Widodo. Kebanyakan mobil yang hilir mudik di teras ruang paripurna itu berjenis sedan, kemudian Toyota Alphard, Toyota Fortuner. Tak hanya mobil-mobil buatan Jepang, mobil keluaran Eropa seperti Jaguar dan Lambhorgini turut parkir di depan gedung baru DPRD DKI. Jaguar hitam dengan nopol B 123 RX itu ditumpangi politisi Gerindra M Sanusi dan istrinya. Selain Jaguar itu, ada yang lebih menarik perhatian, yakni Lamborghini Superleggera berwarna hijau. Mobil berwarna hijau muda itu bernopol B 1285 SHP. Mobil itu terparkir di halaman gedung baru DPRD DKI. Sumber: http://goo.gl/ZBl91c ============ Prabowo Soenirman Sebut Ruang Kerja Taufik dan Komisi D DPRD DKI Disegel KPK. nggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik dan ruangan Komisi D. "KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo. Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa. Sebab, pihak DPRD DKI pun belum mendapat konfirmasi dari KPK. "Kalau hari ini disegel, biasanya besok baru digeledah. Kita tunggu saja kabar dari KPK, mungkin besok (hari ini) baru tahu," kata Prabowo. Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra. Sumber: http://goo.gl/R1jIwX ============ Hari Ini, KPK Lakukan Dua Tangkap Tangan dalam Dua Kasus Berbeda. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan dua kali operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Kamis (31/3/2016). Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, dua tangkap tangan tersebut dilakukan terkait dua kasus yang berbeda. "Hari ini ada OTT di dua tempat dan kasus berbeda, pagi dan malam hari," ujar Agus melalui pesan singkat, Kamis malam. Agus juga menjelaskan bahwa kedua operasi tangkap tangan tersebut sama-sama dilakukan di Jakarta. Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum dari Kejaksaan. Namun, Agus menjelaskan bahwa hanya oknum pemberi suap yang ditangkap KPK. Sumber: http://goo.gl/JBnTIu -
5:31Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
Update Berita TyoJB Via: - Web: http://tyojb.blogspot.com - Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok - Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke: - SMS: 082132588207 - Email: tyo.jakartabaru@gmail.com Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui: - Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta - Twitter: https://twitter.com/jakartagoid - SMS Center: 32881818 - Call Center: 164 - Email: sekretariat.gubdki@gmail.com - Website Lapor: https://www.lapor.go.id/ TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini: ** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T ** Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI. 01 April 2016 -
1:02AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor -
3:10VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1
VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1 -
0:44M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup MewahM. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Ahok, pejabat negara wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN ke KPK. "Saya konsisten dari dulu bilang kalau mau jadi pejabat harus lapor LHKPN, kalau lapor LHKPN terus buktikan pajak yang kamu bayar berapa. Baru kamu pantas ngomong atau teriak-teriak," kata Ahok di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 1 April 2016. BACA: EKSKLUSIF: M. Sanusi Diduga Terima Rp 1 M dari Pengembang Menurut Ahok, sebenarnya mudah untuk mengetahui apakah pejabat korupsi atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara penghasilan dan gaya hidup pejabat tersebut. "Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor LHKPN nggak? Kagak kan? Naik S-Class, Land Rover, Jaguar, Alphard... Wah udah kelas ataslah, Mercy S-Class, susah kita ngomong," ujar dia. Sejumlah pejabat memang dilaporkan tidak melaporkan LHKPN. Bahkan, menurut KPK, anggota DPRD menduduki peringkat pertama pejabat eselon II terbanyak yang tidak melaporkan LHKPN. Total anggota DPRD yang belum lapor adalah 75,92 persen. Padahal kewajiban melaporkan harta kekayaan para penyelenggara negara tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999. KPK menangkap politikus Gerindra, M. Sanusi, pada Kamis, 31 Maret 2016. Pada pukul 19.00, KPK kemudian datang ke DPRD. KPK menyegel empat lokasi yakni ruangan Pimpinan Komisi D DPRD, ruangan Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik, ruang pengamat CCTV, dan ruang perundang-undangan. Penyegelan selesai pukul 21.00. BACA: M. Sanusi Ditangkap KPK Terkait Pembahasan Perda Reklamasi? Hari ini, ruang pimpinan Komisi D yang berada di gedung lama tampak disegel dengan pita merah hitam KPK. Pita ini dililitkan pada pintu ruangan dan pintu darurat yang berada di sampingnya. Begitu pun dengan tombol kunci yang juga ikut ditempeli segel oleh KPK. Untuk ruangan pimpinan pun sama. Tanda menyilang dari KPK terlihat di depan ruangan Taufik. Saat dilihat melalui celah pintu, tampak ruang staf juga ikut disegel bersama dengan ruang Taufik yang berada menyilang dari ruang staf. Kabarnya, KPK akan datang untuk menggeledah ruangan ini. Hal ini juga dibenarkan oleh petugas keamanan yang mengatakan tidak diizinkan melintas hingga KPK datang. Namun, hingga kini belum jelas kapan KPK akan bertandang ke DPRD -
13:04Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan SanusiBerita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berkomentar banyak terkait kasus yang menyangkut Ketua komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi. Ahok mengaku belum mengetahui detil kasus tersebut. "Nggak tau, baru denger berita aja. Cek saja di KPK," kata ahok di Jakarta, Jumat (1/4). Ahok mengatakan, Sanusi Dan Taufik bisa jadi belum melaporkan Hasil Keuangan Pejabat Negara (LHKPN). Sebab, dia mengatakan, dari gaya hidup kedua pejabat negara itu yang terbilang mewah. "Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor lhkpn ga, kaga kan naik s-class, range rover, jaguar, alphard, mercy v-class. Ya susah kami ngomong," katanya. Ahok mengatakan sebagai pejabat negara, Sanusi dan Taufik harusnya melaporkan harta kekayaannya. Dia mengatakan, keduanya juga harus melaporkan bukti pajak mereka. "Kamu cek aja berapa penghasilannya, gaya hidupnya, jadi ga usah banyak omong. Sekarang lhkpn-nya kagak lapor gimana coba," katanya. Seperti diketahui, KPK melakukan dua kali OTT pada Kamis (31/3) tengah malam. Salah satunya, menyangkut anggota DPRD DKI asal Fraksi Gerindra Mihammad Sanusi. Jaguar bernopol B 123 RX miliknya kini terparkir di gedung komisi KPK. -
12:29Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPKBerita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, dalam sebuah operasi tangkap tangan. Menurut informasi dari sejumlah penegak hukum, Sanusi diduga menerima suap untuk memuluskan rancangan peraturan daerah�mengenai reklamasi di Teluk Jakarta dari pengembang. Sanusi adalah Ketua Komisi D di DPRD DKI. Komisi D bertugas membidangi pembangunan. Saat ini Komisi D sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara (RZWP3K) serta revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta. Pembahasan peraturan daerah ini masih maju-mundur karena pemerintah DKI masih tak sepakat dengan keinginan DPRD. Selain itu, sejumlah nelayan gencar memprotes rencana reklamasi tersebut karena mengancam mata pencarian mereka. -
2:10Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPKMaling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi saat in menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta. "Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016). Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini. Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra. (Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...) KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami. Sejak tadi malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi. Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Ruang kerja Sanusi di kantor dewan pun telah disegel KPK. (Baca: Ada Pria Mirip Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Gedung KPK) Jaksa Agung M Prasetyo mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK ada kaitannya dengan penanganan perkara yang dilakukan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Namun, dia memastikan tidak ada keterlibatan jaksa dalam perkara itu. KPK baru akan memberikan keterangan resmi soal dua kasus OTT pada hari ini pukul 09.00. -
2:14Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat IslamSebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis, 31 Maret 2016. Salah satu di antaranya diduga kader Partai Gerindra, Mohamad Sanusi. Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan kabar penangkapan Sanusi kemungkinan besar benar. “Kasus OTT KPK tadi malam cukup mengagetkan, hampir dapat dipastikan M. Sanusi salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK,” kata Habiburokhman dalam siaran persnya pada Jumat, 1 April 2016. Sanusi merupakan Ketua Komisi Bidang Pengembangan DPRD DKI. Dua periode menjadi anggota legislatif, Gerindra mengusung nama Sanusi dalam penjaringan bakal calon Gubernur 2017. BACA: Anggota DPRD DKI Ditangkap KPK, Siapa Mohamad Sanusi? Belum lama ini, Sanusi sudah menyatakan visinya jika ia menang dalam Pemilu 2017. Dikutip dari berbagai media, Sanusi mengatakan ingin menerapkan syariat Islam di Jakarta. Menurut Sanusi, Jakarta perlu konsep islami yang cocok dengan peran Jakarta sebagai Ibu Kota negara serta pusat pemerintahan. “Tapi ini bukan syariat seperti di Aceh. Ini syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi,” kata Sanusi di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016 seperti dilansir dari berbagai media. Ia mengatakan Jakarta kini tak lagi nyaman karena banyak kisruh. Namun, Gerindra mengancam akan menghentikan langkah Sanusi dalam pencalonan jika ia terbukti melakukan tindak korupsi. Habiburokhman mengatakan Gerindra akan memecat Sanusi jika terbukti ditangkap KPK. “Sanksi yang akan diberikan adalah sanksi terberat yaitu dipecat sebagai anggota partai Gerindra,” katanya. BACA: Kata Ahok Soal Pembahasan Perda Reklamasi di DPRD DKI Ia mengatakan mekanisme pemecatan akan diawali dengan sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra untuk membuat putusan. Hasil putusan tersebut akan diajukan untuk disahkan oleh Ketua Dewan Pembina. Ia mengatakan langkah tersebut merupakan upaya Gerindra mendukung KPK memberantas korupsi. Malam Kamis, 31 Maret 2016 ruang kerja Muhammad Sanusi disegel oleh KPK. Selain ruang tersebut, KPK juga menyegel ruang Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik dan ruangan kontrol CCTV. Ruangan disegel pukul 21.00 WIB oleh tiga orang petugas KPK. Petugas datang sekitar pukul 19.00 WIB dengan menggunakan sebuah mobil. -
11:44Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi GerindraBerita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK JAKARTA -- Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Sanusi akan segera menghadapi ancaman pemecetan dari partainya, Gerindra. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menegaskan akan memberi sanksi keras bagi Muhammad Sanusi. Muhammad Sanusi adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta. Sanusi disebut-sebut masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Dalam operasi tangkap tangan, KPK menangkap Sanusi dan enam orang lainnya, Kamis (30/3/2016). "Apabila kader melakukan tindakan tak terpuji seperti ini, yang bersangkutan akan dipecat," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Jumat (1/4/2016). Dasco mengatakan, partainya tidak akan melindungi atau pun membela Sanusi. -
25:14KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut: 1. Surat penggeledahan atas nama Damayanti Wisnu Putrianti, dkk. 2. Tidak ada nama lain selain Damayanti Wisnu Putrianti. 3. Menggeledah ruang kerja Yudi Koutoki tanpa izin dan tidak ada surat penggeledahan atas nama Yudi Koutoki, begitu juga dengan anggota DPR dari Partai Golkar. 4.Tanggal surat 14 Jakarta 2016. 5. Nama penyidik Crishtian yg berdebat melawan Pimpinan DPR tidak ada dalam surat tugas. 6. KPK membawa pasukan tempur (Brimob) lengkap dengan atribut tempurnya. 7. Dengan membawa pasukan tempur tersebut KPK telah melanggar UU dan peraturan KPK sendiri dan Brimob tidak sesuai dg pasal 47 peraturan Kapolri no 8 th 2009 ttg HAM Polri. 8. Banyak lagi dan terlalu ekstra dan kasat mata. Ini gedung Parlemen bukan sarang teroris atau narkoba. Demikian. -
2:06Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi GerindraBreaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH -
2:21Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKIIni Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
KPK menangkap tiga orang terkait kasus suap yang melibatkan PT Brantas Abipraya (PT BA). Penangkapan terhadap 3 orang tersebut dilakukan di sebuah hotel di Cawang, Jakarta Timur. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, penangkapan tersebut dimulai sejak Rabu (30/3). Tiga orang yang ditangkap adalah SWA (Direktur PT BA), DPA (Senior manager PT BA) dan MRD (pihak swasta, perantara). Berikut kronologi penangkapan terhadap 3 orang tersebut. Rabu 30 Maret pukul 21.00 WIB MRD dan DPA janji bertemu di hotel di wilayah Cawang, Jaktim. Kamis 31 Maret pukul 08.20 WIB DPA menyerahkan uang ke MRD di toilet pria. kemudian mereka kembali ke mobil masing-masing. Setelah itu, petugas melakukan penangkapan dan menemukan uang USD 148 ribu dalam berbagai pecahan yang terdiri dari 1.487 lembar pecahan 100 dolar, 1 lembar pecahan 50 dolar, 3 lembar pecahan 20 dolar, 5 lembar pecahan 1 dolar. Agus menambahkan, penangkapan ini terkait perkara suap PT BA untuk menghentikan penyelidikan di Kejati DKI. Diduga uang ini digunakan untuk menghentikan kasus ini di tingkat penyelidikan. "Pemberian ini diduga untuk menghentikan penyelidikan Tipikor di PT BA di Kejati DKI," ujar Agus di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Jumat (1/4/2016). Pukul 22.30 WIB 2 Jaksa diperiksa KPK sebagai saksi, yakni Kajati DKI Sudung Situmorang dan Aspidsus Tomo Sitepu. Jumat Pukul 05.00 WIB Jaksa Sudung dan Jaksa Tomo yang menjadi saksi selesai pemeriksaan -
1:37Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan HukumSanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik menegaskan akan memberikan bantuan hukum bagi Ketua Komisi D DPRD M Sanusi yang juga adiknya. Kabar penangkapan Sanusi alias Bang Uci diakui Taufik membuat terkejut keluarga. "Saya sebagai keluarga akan menyiapkan pendampingan hukum, sebagai keluarga bukan sebagai anggota partai," ujar Taufik dalam jumpa pers di ruangan Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (1/4/2016). Sanusi diciduk tim KPK pada operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (31/3). Mobil Jaguar B 123 RX ikut diamankan ke KPK. "Apalagi setelah ditelusuri ternyata adalah anggota Gerindra, kebetulan adik saya, terkejut," kata Taufik. Namun Taufik menegaskan Gerindra tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada Sanusi. Taufik--yang ruang kerjanya juga disegel KPK ini--bicara soal komitmen Gerindra memberantas korupsi. "Gerindra punya komitmen memberantas korupsi, itu instruksi ketua umum, jadi kita serahkan kepada proses hukum, itu mekanisme AD/ART. Apabila terbukti maka kita akan usulkan pemecatan, ini adalah komitmen Gerindra dan Gerindra tidak akan melindungi kadernya yang terlibat," ujar Taufik lantang. Karena itu Taufik berharap publik tidak mengaitkan urusan individu dengan partai. "Partai kami tidak melindungi, itu bagian dari komitmen partai. Pak Prabowo memisahkan antara instruksi partai dengan saya. Instruksi partai jelas korupsi tidak boleh dilindungi, itu jelas," ujarnya. Terkait kasus yang menjerat Sanusi, Taufik mengaku belum mendapatkan informasi. Dia lebih memilih menunggu penjelasan resmi KPK yang baru akan dirilis sore nanti. "Sampai hari ini kami belum paham apa masalahnya, kami tunggu hasil KPK, ini bagian dari kelalaian kita," kata dia.
-
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya. Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut ditangkap termasuk mobil Jaguar B 123 RX yang diamankan. Belum ada informasi yang dirilis KPK soal keenam orang yang ditangkap termasuk anggota DPRD DKI. Tak ada keterangan juga soal mobil yang kini terparkir di garasi KPK. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, mobil Jaguar B 123 RX tersebut pernah ditumpangi anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi. Saat itu, Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Nah mobil Jaguar yang bernomor polisi sama juga mejeng di depan lobi gedung DPRD. Hingga saat ini Sanusi yang juga anggota Fra... -
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
Update Berita TyoJB Via: - Web: http://tyojb.blogspot.com - Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok - Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke: - SMS: 082132588207 - Email: tyo.jakartabaru@gmail.com Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui: - Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta - Twitter: https://twitter.com/jakartagoid - SMS Center: 32881818 - Call Center: 164 - Email: sekretariat.gubdki@gmail.com - Website Lapor: https://www.lapor.go.id/ TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini: ** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T ** Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI. 01 Apr... -
-
-
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Ahok, pejabat negara wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN ke KPK. "Saya konsisten dari dulu bilang kalau mau jadi pejabat harus lapor LHKPN, kalau lapor LHKPN terus buktikan pajak yang kamu bayar berapa. Baru kamu pantas ngomong atau teriak-teriak," kata Ahok di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 1 April 2016. BACA: EKSKLUSIF: M. Sanusi Diduga Terima Rp 1 M dari Pengembang Menurut Ahok, sebenarnya mudah untuk mengetahui apakah pejabat korupsi atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara penghasilan dan gaya hidup pejabat tersebut. "Kamu cek aja Sanusi d... -
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berkomentar banyak terkait kasus yang menyangkut Ketua komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi. Ahok mengaku belum mengetahui detil kasus tersebut. "Nggak tau, baru denger berita aja. Cek saja di KPK," kata ahok di Jakarta, Jumat (1/4). Ahok mengatakan, Sanusi Dan Taufik bisa jadi belum melaporkan Hasil Keuangan Pejabat Negara (LHKPN). Sebab, dia mengatakan, dari gaya hidup kedua pejabat negara itu yang terbilang mewah. "Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor lhkpn ga, kaga kan naik s-class, range rover, jaguar, alphard, mercy v-class. Ya susah kami ngomong," katanya. Ahok mengatakan sebagai pejabat negara, S... -
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, dalam sebuah operasi tangkap tangan. Menurut informasi dari sejumlah penegak hukum, Sanusi diduga menerima suap untuk memuluskan rancangan peraturan daerah�mengenai reklamasi di Teluk Jakarta dari pengembang. Sanusi adalah Ketua Komisi D di DPRD DKI. Komisi D bertugas membidangi pembangunan. Saat ini Komisi D sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara (RZWP3K) serta revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta. Pembahasan peraturan daerah ini masih maju-mundur karena pemerintah DKI masih tak sepakat dengan keinginan DPRD. Selain itu, sejumlah nelayan ... -
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi saat in menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta. "Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016). Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini. Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra. (Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...) KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih ... -
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis, 31 Maret 2016. Salah satu di antaranya diduga kader Partai Gerindra, Mohamad Sanusi. Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan kabar penangkapan Sanusi kemungkinan besar benar. “Kasus OTT KPK tadi malam cukup mengagetkan, hampir dapat dipastikan M. Sanusi salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK,” kata Habiburokhman dalam siaran persnya pada Jumat, 1 April 2016. Sanusi merupakan Ketua Komisi Bidang Pengembangan DPRD DKI. Dua periode menjadi anggota legislatif, Gerindra mengusung nama Sanusi dalam penjaringan bakal calon Gubernur 2017. BACA: Anggota DPRD DKI Ditangkap KPK, Siapa Mohamad Sanusi? Belum lama ini, Sanusi sudah menyatakan visinya jika ia... -
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK JAKARTA -- Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Sanusi akan segera menghadapi ancaman pemecetan dari partainya, Gerindra. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menegaskan akan memberi sanksi keras bagi Muhammad Sanusi. Muhammad Sanusi adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta. Sanusi disebut-sebut masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra. Dalam operasi tangkap tangan, KPK menangkap Sanusi dan enam orang lainnya, Kamis (30/3/2016). "Apabila kader melakukan tindakan tak terpuji seperti ini, yang bersangkutan akan dipecat," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Jumat (1/4/2016). Dasco mengatakan, partainya tidak a... -
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut: 1. Surat penggeledahan atas nama Damayanti Wisnu Putrianti, dkk. 2. Tidak ada nama lain selain Damayanti Wisnu Putrianti. 3. Menggeledah ruang kerja Yudi Koutoki tanpa izin dan tidak ada surat penggeledahan atas nama Yudi Koutoki, begitu juga dengan anggota DPR dari Partai Golkar. 4.Tanggal surat 14 Jakarta 2016. 5. Nama penyidik Crishtian yg berdebat melawan Pimpinan DPR tidak ada dalam surat tugas. 6. KPK membawa pasukan tempur (Brimob) lengkap dengan atribut tempurnya. 7. Dengan membawa pasukan tempur tersebut KPK telah melanggar UU dan peraturan KPK sendiri dan Brimob tidak sesuai dg pasal 47 peraturan Kapolri no 8 th 2009 ttg HAM Polri. 8. Banyak lagi dan terlalu ekstra dan kasat mata. Ini gedung Parlem... -
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH -
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
KPK menangkap tiga orang terkait kasus suap yang melibatkan PT Brantas Abipraya (PT BA). Penangkapan terhadap 3 orang tersebut dilakukan di sebuah hotel di Cawang, Jakarta Timur. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, penangkapan tersebut dimulai sejak Rabu (30/3). Tiga orang yang ditangkap adalah SWA (Direktur PT BA), DPA (Senior manager PT BA) dan MRD (pihak swasta, perantara). Berikut kronologi penangkapan terhadap 3 orang tersebut. Rabu 30 Maret pukul 21.00 WIB MRD dan DPA janji bertemu di hotel di wilayah Cawang, Jaktim. Kamis 31 Maret pukul 08.20 WIB DPA menyerahkan uang ke MRD di toilet pria. kemudian mereka kembali ke mobil masing-masing. Setelah itu, petugas melakukan penangkapan dan menemukan uang USD 148 ribu dalam berbagai pecahan yang terdiri dari 1.487 lembar pecahan 100 d... -
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik menegaskan akan memberikan bantuan hukum bagi Ketua Komisi D DPRD M Sanusi yang juga adiknya. Kabar penangkapan Sanusi alias Bang Uci diakui Taufik membuat terkejut keluarga. "Saya sebagai keluarga akan menyiapkan pendampingan hukum, sebagai keluarga bukan sebagai anggota partai," ujar Taufik dalam jumpa pers di ruangan Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (1/4/2016). Sanusi diciduk tim KPK pada operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (31/3). Mobil Jaguar B 123 RX ikut diamankan ke KPK. "Apalagi setelah ditelusuri ternyata adalah anggota Gerindra, kebetulan adik saya, terkejut," kata Taufik. Namun Taufik menegaskan Gerindra tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada Sanusi. Taufik--yang... -
Istri Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Benarkan Suaminya Ditangkap KPK
Update Berita TyoJB Via: - Web: http://tyojb.blogspot.com - Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok - Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke: - SMS: 082132588207 - Email: tyo.jakartabaru@gmail.com Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui: - Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta - Twitter: https://twitter.com/jakartagoid - SMS Center: 32881818 - Call Center: 164 - Email: sekretariat.gubdki@gmail.com - Website Lapor: https://www.lapor.go.id/ TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini: ** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T ** Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI. 01 Apr... -
Kasus Korupsi, KPK Tangkap Tangan Aggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi
Update Berita TyoJB Via: - Web: http://tyojb.blogspot.com - Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok - Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke: - SMS: 082132588207 - Email: tyo.jakartabaru@gmail.com Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui: - Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta - Twitter: https://twitter.com/jakartagoid - SMS Center: 32881818 - Call Center: 164 - Email: sekretariat.gubdki@gmail.com - Website Lapor: https://www.lapor.go.id/ TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini: ** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T ** Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI. 01 Apr... -
AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor - Berita Terbaru
1 April 2016 - AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor - Berita Terbaru Thanks for Subcribes and Share Please Like and Coment Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (31/3) malam menangkap seorang kader partai Gerindra dalam operasi tangkap tangan (OTT). Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan baru mendengar berita dari media mengenai hal itu. Namun, kata Ahok, selama mengenal politikus Partai Gerindra itu diketahui gaya hidupnya memang tampak mewah dan berlebih. “Saya cuma tahu dia hidupnya mewah saja. Jam tangan miliaran kalau ketemu, mobilnya miliaran semua. Semua mobil yang kelas atas dia punya. Ya, saya enggak tahu, mungkin dia orang kaya kali,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (1/4). Ahok menyarankan agar pejabat terhindar dari pen... -
Komentar Ahok Terkait Penangkapan M. Sanusi, Anggota DPRD Fraksi Gerindra oleh KPK
Ahok: Saya Tahu Sanusi Hidupnya Mewah, Jam Tangan dan Mobilnya Miliaran. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, M Sanusi, tertangkap tangan oleh KPK. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pernah jadi kader Gerindra mengaku cukup kenal dengan Sanusi. "Ya saya tahu dia hidupnya mewah saja, jam tangan miliaran (Rupiah), kalau ketemu mobilnya miliaran semua, mobil kelas atas, dia punya. Saya enggak tahu mungkin dia orang kaya kali," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016). Ahok mengaku baru mendengar kabar penangkapan Sanusi dari berita saja. Ahok kemudian menyarankan kepada para pejabat publik agar transparan tentang kekayaan. Sanusi yang akrab disapa Bang Uci ini dicokok KPK. Ketua KPK Agus Rahardjo yang dikonfirmas... -
Muhammad Sanusi & Ariesman Widjaja Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap
Update Berita TyoJB Via: - Web: http://tyojb.blogspot.com - Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok - Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke: - SMS: 082132588207 - Email: tyo.jakartabaru@gmail.com Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui: - Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta - Twitter: https://twitter.com/jakartagoid - SMS Center: 32881818 - Call Center: 164 - Email: sekretariat.gubdki@gmail.com - Website Lapor: https://www.lapor.go.id/ TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini: ** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T ** Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI. 02 Apr... -
Pasca OTT Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi, Inilah Segepok Uang Dollar Yang Disita KPK
Update Berita TyoJB Via: - Web: http://tyojb.blogspot.com - Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok - Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke: - SMS: 082132588207 - Email: tyo.jakartabaru@gmail.com Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui: - Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta - Twitter: https://twitter.com/jakartagoid - SMS Center: 32881818 - Call Center: 164 - Email: sekretariat.gubdki@gmail.com - Website Lapor: https://www.lapor.go.id/ TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini: ** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T ** Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI. 01 Apr... -
Dukun Salah Mantra, KPK Malah Tangkap Sanusi Gerindra, Inilah KicauSanusi Saat Di Mata Najwa
Salah satu kader terbaik Gerindra di Jakarta pagi ini ditangkap KPK. Penangkapannya pun terbilang luar biasa karena OTT (Operasi Tangkap tangan). Artian Sanusi ditangkap saat sedang bertransaksi melalukan korupsi. Penangkapan tersebut menjadi semakin sempurna karena mobil yang diseret KPK adalah merk Jaguar. Merk mobil yang hanya dimiliki sepertinya tak lebih dari 100 orang di Indonesia ini dan harganya milyaran. Hal lucu dari kejadian ini adalah adanya dukun yang didatangkan untuk meruwat KPK agar Ahok ditangkap soal pembelian tanah RS Sumberwaras. Soal RS Sumberwaras ini Sanusi dan kader Gerindra lainnya terkenal paling ceriwis seperti ayam mau bertelur. Dari mulai menyindir Ahok sampai menyindir KPK sendiri semua sudah dia lakukan dengan sangat provokatif. Namun pagi ini kita mendapa... -
LIVE- KPK Umumkan Hasil Operasi Tangkap Tangan
Kamis, 31 Maret 2016, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di dua tempat untuk dua kasus yang berbeda. Pimpinan KPK menggelar konferensi pers guna mengumumkan hasil OTT tersebut. Subscribe Netmediatama Official Youtube Channel: http://www.youtube.com/netmediatama dan subscribe untuk info berita terbaru di channel: http://www.youtube.com/OfficialNetNews Twitter : https://twitter.com/OfficialNetNews Facebook : https://www.facebook.com/netmediatamaindonesia Saksikan info berita ter-update di: NET 5 : pukul 5.00 - 6.00 WIB Indonesia Morning Show : pukul 6.00 - 7.30 WIB NET 10 (Senin-Jumat) : pukul 10.00 - 11.00 WIB NET 12 : pukul 12.00 - 13.00 WIB NET 16 : pukul 16.00 - 16.30 WIB NET 24 : pukul 24.00 - 00.30 WIB --- Syarat & Ketentuan: http://bit.ly/1jAbOYj -
Detik Detik KPK Amankan Muhammad Sanusi, Anggota DPRD Dari Partai Gerindra
KPK kembali melakukan aksi operasi tangkap tangan (OTT), kali ini terdapat sebanyak 6 orang yang ikut terjaring dalam operasi tangkap tangan ini, salah seorang diantaranya terlihat Anggota DPRD DKI dari fraksi partai gerindra Muhammad Sanusi. Joko Widodo jokowi ahok haji lulung ahmad dhani yusril ihza mahendra dki 2017 mata najwa
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
- Order: Reorder
- Duration: 2:13
- Updated: 31 Mar 2016
- views: 146
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya.
Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada angg...
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya.
Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut ditangkap termasuk mobil Jaguar B 123 RX yang diamankan.
Belum ada informasi yang dirilis KPK soal keenam orang yang ditangkap termasuk anggota DPRD DKI. Tak ada keterangan juga soal mobil yang kini terparkir di garasi KPK.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, mobil Jaguar B 123 RX tersebut pernah ditumpangi anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi. Saat itu, Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Nah mobil Jaguar yang bernomor polisi sama juga mejeng di depan lobi gedung DPRD.
Hingga saat ini Sanusi yang juga anggota Fraksi Gerindra tidak bisa dihubungi detikcom melalui telepon selularnya. Sedangkan anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Prabowo Soenirman mendapat informasi ruangan Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI sedang digeledah.
"Katanya ruang komisi D disegel," kata Prabowo.
Sumber: http://goo.gl/OTVoP1
==============
Parade Mobil Mewah di Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta.
Anggota DPRD DKI sudah resmi menduduki kursinya hari ini. Acara pelantikan para wakil rakyat ini bak acara penerimaan penghargaan yang dihiasi mobil mewah.
Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Para anggota dewan beramai-ramai membawa keluarganya. Ada yang datang dengan istri dan anak-anak, namun tak sedikit yang juga membawa orang tua mereka.
Mereka nampak necis dengan setelan jas dan kebaya. Tak hanya yang melekat di tubuhnya yang mewah. Kendaraan yang ditumpanginya pun mentereng.
Hanya sedikit yang menggunakan mobil Toyota Innova meski mobil itu kian populer karena ditumpangi Gubernur DKI yang kini menjadi presiden, Joko Widodo.
Kebanyakan mobil yang hilir mudik di teras ruang paripurna itu berjenis sedan, kemudian Toyota Alphard, Toyota Fortuner. Tak hanya mobil-mobil buatan Jepang, mobil keluaran Eropa seperti Jaguar dan Lambhorgini turut parkir di depan gedung baru DPRD DKI.
Jaguar hitam dengan nopol B 123 RX itu ditumpangi politisi Gerindra M Sanusi dan istrinya. Selain Jaguar itu, ada yang lebih menarik perhatian, yakni Lamborghini Superleggera berwarna hijau. Mobil berwarna hijau muda itu bernopol B 1285 SHP. Mobil itu terparkir di halaman gedung baru DPRD DKI.
Sumber: http://goo.gl/ZBl91c
============
Prabowo Soenirman Sebut Ruang Kerja Taufik dan Komisi D DPRD DKI Disegel KPK.
nggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik dan ruangan Komisi D.
"KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.
Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa. Sebab, pihak DPRD DKI pun belum mendapat konfirmasi dari KPK.
"Kalau hari ini disegel, biasanya besok baru digeledah. Kita tunggu saja kabar dari KPK, mungkin besok (hari ini) baru tahu," kata Prabowo.
Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra.
Sumber: http://goo.gl/R1jIwX
============
Hari Ini, KPK Lakukan Dua Tangkap Tangan dalam Dua Kasus Berbeda.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan dua kali operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, dua tangkap tangan tersebut dilakukan terkait dua kasus yang berbeda.
"Hari ini ada OTT di dua tempat dan kasus berbeda, pagi dan malam hari," ujar Agus melalui pesan singkat, Kamis malam.
Agus juga menjelaskan bahwa kedua operasi tangkap tangan tersebut sama-sama dilakukan di Jakarta.
Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum dari Kejaksaan. Namun, Agus menjelaskan bahwa hanya oknum pemberi suap yang ditangkap KPK.
Sumber: http://goo.gl/JBnTIu
wn.com/Eksklusif Kpk Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota Dprd Dki Jakarta
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya.
Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut ditangkap termasuk mobil Jaguar B 123 RX yang diamankan.
Belum ada informasi yang dirilis KPK soal keenam orang yang ditangkap termasuk anggota DPRD DKI. Tak ada keterangan juga soal mobil yang kini terparkir di garasi KPK.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, mobil Jaguar B 123 RX tersebut pernah ditumpangi anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi. Saat itu, Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Nah mobil Jaguar yang bernomor polisi sama juga mejeng di depan lobi gedung DPRD.
Hingga saat ini Sanusi yang juga anggota Fraksi Gerindra tidak bisa dihubungi detikcom melalui telepon selularnya. Sedangkan anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Prabowo Soenirman mendapat informasi ruangan Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI sedang digeledah.
"Katanya ruang komisi D disegel," kata Prabowo.
Sumber: http://goo.gl/OTVoP1
==============
Parade Mobil Mewah di Pelantikan Anggota DPRD DKI Jakarta.
Anggota DPRD DKI sudah resmi menduduki kursinya hari ini. Acara pelantikan para wakil rakyat ini bak acara penerimaan penghargaan yang dihiasi mobil mewah.
Senin (25/8/2014), sebanyak 106 anggota DPRD DKI resmi dilantik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Para anggota dewan beramai-ramai membawa keluarganya. Ada yang datang dengan istri dan anak-anak, namun tak sedikit yang juga membawa orang tua mereka.
Mereka nampak necis dengan setelan jas dan kebaya. Tak hanya yang melekat di tubuhnya yang mewah. Kendaraan yang ditumpanginya pun mentereng.
Hanya sedikit yang menggunakan mobil Toyota Innova meski mobil itu kian populer karena ditumpangi Gubernur DKI yang kini menjadi presiden, Joko Widodo.
Kebanyakan mobil yang hilir mudik di teras ruang paripurna itu berjenis sedan, kemudian Toyota Alphard, Toyota Fortuner. Tak hanya mobil-mobil buatan Jepang, mobil keluaran Eropa seperti Jaguar dan Lambhorgini turut parkir di depan gedung baru DPRD DKI.
Jaguar hitam dengan nopol B 123 RX itu ditumpangi politisi Gerindra M Sanusi dan istrinya. Selain Jaguar itu, ada yang lebih menarik perhatian, yakni Lamborghini Superleggera berwarna hijau. Mobil berwarna hijau muda itu bernopol B 1285 SHP. Mobil itu terparkir di halaman gedung baru DPRD DKI.
Sumber: http://goo.gl/ZBl91c
============
Prabowo Soenirman Sebut Ruang Kerja Taufik dan Komisi D DPRD DKI Disegel KPK.
nggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyegel ruang kerja Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik dan ruangan Komisi D.
"KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.
Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa. Sebab, pihak DPRD DKI pun belum mendapat konfirmasi dari KPK.
"Kalau hari ini disegel, biasanya besok baru digeledah. Kita tunggu saja kabar dari KPK, mungkin besok (hari ini) baru tahu," kata Prabowo.
Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra.
Sumber: http://goo.gl/R1jIwX
============
Hari Ini, KPK Lakukan Dua Tangkap Tangan dalam Dua Kasus Berbeda.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan dua kali operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta, Kamis (31/3/2016).
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, dua tangkap tangan tersebut dilakukan terkait dua kasus yang berbeda.
"Hari ini ada OTT di dua tempat dan kasus berbeda, pagi dan malam hari," ujar Agus melalui pesan singkat, Kamis malam.
Agus juga menjelaskan bahwa kedua operasi tangkap tangan tersebut sama-sama dilakukan di Jakarta.
Sebelumnya, KPK dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum dari Kejaksaan. Namun, Agus menjelaskan bahwa hanya oknum pemberi suap yang ditangkap KPK.
Sumber: http://goo.gl/JBnTIu
- published: 31 Mar 2016
- views: 146
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
- Order: Reorder
- Duration: 5:31
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 1130
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kr...
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
wn.com/Anggota Dprd Dki Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, Kpk Sita Uang Tunai USD 148835
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
- published: 01 Apr 2016
- views: 1130
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
- Order: Reorder
- Duration: 1:02
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 87
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
http...
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
https://www.youtube.com/watch?v=ubLPJWO375c
wn.com/Ahok Tidak Kaget M Sanusi Tertangkap Tangan Kpk Ahok Lhkpn Aja Kagak Lapor
VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1
- Order: Reorder
- Duration: 3:10
- Updated: 15 Mar 2014
- views: 1169300
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
- Order: Reorder
- Duration: 0:44
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 150
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Sanusi oleh Komisi Pemb...
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Ahok, pejabat negara wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN ke KPK.
"Saya konsisten dari dulu bilang kalau mau jadi pejabat harus lapor LHKPN, kalau lapor LHKPN terus buktikan pajak yang kamu bayar berapa. Baru kamu pantas ngomong atau teriak-teriak," kata Ahok di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 1 April 2016.
BACA: EKSKLUSIF: M. Sanusi Diduga Terima Rp 1 M dari Pengembang
Menurut Ahok, sebenarnya mudah untuk mengetahui apakah pejabat korupsi atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara penghasilan dan gaya hidup pejabat tersebut. "Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor LHKPN nggak? Kagak kan? Naik S-Class, Land Rover, Jaguar, Alphard... Wah udah kelas ataslah, Mercy S-Class, susah kita ngomong," ujar dia.
Sejumlah pejabat memang dilaporkan tidak melaporkan LHKPN. Bahkan, menurut KPK, anggota DPRD menduduki peringkat pertama pejabat eselon II terbanyak yang tidak melaporkan LHKPN. Total anggota DPRD yang belum lapor adalah 75,92 persen. Padahal kewajiban melaporkan harta kekayaan para penyelenggara negara tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999.
KPK menangkap politikus Gerindra, M. Sanusi, pada Kamis, 31 Maret 2016. Pada pukul 19.00, KPK kemudian datang ke DPRD. KPK menyegel empat lokasi yakni ruangan Pimpinan Komisi D DPRD, ruangan Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik, ruang pengamat CCTV, dan ruang perundang-undangan. Penyegelan selesai pukul 21.00.
BACA: M. Sanusi Ditangkap KPK Terkait Pembahasan Perda Reklamasi?
Hari ini, ruang pimpinan Komisi D yang berada di gedung lama tampak disegel dengan pita merah hitam KPK. Pita ini dililitkan pada pintu ruangan dan pintu darurat yang berada di sampingnya. Begitu pun dengan tombol kunci yang juga ikut ditempeli segel oleh KPK.
Untuk ruangan pimpinan pun sama. Tanda menyilang dari KPK terlihat di depan ruangan Taufik. Saat dilihat melalui celah pintu, tampak ruang staf juga ikut disegel bersama dengan ruang Taufik yang berada menyilang dari ruang staf.
Kabarnya, KPK akan datang untuk menggeledah ruangan ini. Hal ini juga dibenarkan oleh petugas keamanan yang mengatakan tidak diizinkan melintas hingga KPK datang. Namun, hingga kini belum jelas kapan KPK akan bertandang ke DPRD
wn.com/M. Sanusi Ditangkap Kpk, Ahok Dia Dan Saudaranya M Taufik Lapor Lhkpn Nggak Tapi Hidup Mewah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Muhammad Sanusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurut Ahok, pejabat negara wajib menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN ke KPK.
"Saya konsisten dari dulu bilang kalau mau jadi pejabat harus lapor LHKPN, kalau lapor LHKPN terus buktikan pajak yang kamu bayar berapa. Baru kamu pantas ngomong atau teriak-teriak," kata Ahok di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 1 April 2016.
BACA: EKSKLUSIF: M. Sanusi Diduga Terima Rp 1 M dari Pengembang
Menurut Ahok, sebenarnya mudah untuk mengetahui apakah pejabat korupsi atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan antara penghasilan dan gaya hidup pejabat tersebut. "Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor LHKPN nggak? Kagak kan? Naik S-Class, Land Rover, Jaguar, Alphard... Wah udah kelas ataslah, Mercy S-Class, susah kita ngomong," ujar dia.
Sejumlah pejabat memang dilaporkan tidak melaporkan LHKPN. Bahkan, menurut KPK, anggota DPRD menduduki peringkat pertama pejabat eselon II terbanyak yang tidak melaporkan LHKPN. Total anggota DPRD yang belum lapor adalah 75,92 persen. Padahal kewajiban melaporkan harta kekayaan para penyelenggara negara tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999.
KPK menangkap politikus Gerindra, M. Sanusi, pada Kamis, 31 Maret 2016. Pada pukul 19.00, KPK kemudian datang ke DPRD. KPK menyegel empat lokasi yakni ruangan Pimpinan Komisi D DPRD, ruangan Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik, ruang pengamat CCTV, dan ruang perundang-undangan. Penyegelan selesai pukul 21.00.
BACA: M. Sanusi Ditangkap KPK Terkait Pembahasan Perda Reklamasi?
Hari ini, ruang pimpinan Komisi D yang berada di gedung lama tampak disegel dengan pita merah hitam KPK. Pita ini dililitkan pada pintu ruangan dan pintu darurat yang berada di sampingnya. Begitu pun dengan tombol kunci yang juga ikut ditempeli segel oleh KPK.
Untuk ruangan pimpinan pun sama. Tanda menyilang dari KPK terlihat di depan ruangan Taufik. Saat dilihat melalui celah pintu, tampak ruang staf juga ikut disegel bersama dengan ruang Taufik yang berada menyilang dari ruang staf.
Kabarnya, KPK akan datang untuk menggeledah ruangan ini. Hal ini juga dibenarkan oleh petugas keamanan yang mengatakan tidak diizinkan melintas hingga KPK datang. Namun, hingga kini belum jelas kapan KPK akan bertandang ke DPRD
- published: 01 Apr 2016
- views: 150
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
- Order: Reorder
- Duration: 13:04
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 951
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak...
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berkomentar banyak terkait kasus yang menyangkut Ketua komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi. Ahok mengaku belum mengetahui detil kasus tersebut.
"Nggak tau, baru denger berita aja. Cek saja di KPK," kata ahok di Jakarta, Jumat (1/4).
Ahok mengatakan, Sanusi Dan Taufik bisa jadi belum melaporkan Hasil Keuangan Pejabat Negara (LHKPN). Sebab, dia mengatakan, dari gaya hidup kedua pejabat negara itu yang terbilang mewah.
"Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor lhkpn ga, kaga kan naik s-class, range rover, jaguar, alphard, mercy v-class. Ya susah kami ngomong," katanya.
Ahok mengatakan sebagai pejabat negara, Sanusi dan Taufik harusnya melaporkan harta kekayaannya. Dia mengatakan, keduanya juga harus melaporkan bukti pajak mereka.
"Kamu cek aja berapa penghasilannya, gaya hidupnya, jadi ga usah banyak omong. Sekarang lhkpn-nya kagak lapor gimana coba," katanya.
Seperti diketahui, KPK melakukan dua kali OTT pada Kamis (31/3) tengah malam. Salah satunya, menyangkut anggota DPRD DKI asal Fraksi Gerindra Mihammad Sanusi. Jaguar bernopol B 123 RX miliknya kini terparkir di gedung komisi KPK.
wn.com/Berita 1 April 2016 Sanusi Ditangkap Kpk, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak mau berkomentar banyak terkait kasus yang menyangkut Ketua komisi D DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi. Ahok mengaku belum mengetahui detil kasus tersebut.
"Nggak tau, baru denger berita aja. Cek saja di KPK," kata ahok di Jakarta, Jumat (1/4).
Ahok mengatakan, Sanusi Dan Taufik bisa jadi belum melaporkan Hasil Keuangan Pejabat Negara (LHKPN). Sebab, dia mengatakan, dari gaya hidup kedua pejabat negara itu yang terbilang mewah.
"Kamu cek aja Sanusi dan Taufik lapor lhkpn ga, kaga kan naik s-class, range rover, jaguar, alphard, mercy v-class. Ya susah kami ngomong," katanya.
Ahok mengatakan sebagai pejabat negara, Sanusi dan Taufik harusnya melaporkan harta kekayaannya. Dia mengatakan, keduanya juga harus melaporkan bukti pajak mereka.
"Kamu cek aja berapa penghasilannya, gaya hidupnya, jadi ga usah banyak omong. Sekarang lhkpn-nya kagak lapor gimana coba," katanya.
Seperti diketahui, KPK melakukan dua kali OTT pada Kamis (31/3) tengah malam. Salah satunya, menyangkut anggota DPRD DKI asal Fraksi Gerindra Mihammad Sanusi. Jaguar bernopol B 123 RX miliknya kini terparkir di gedung komisi KPK.
- published: 01 Apr 2016
- views: 951
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
- Order: Reorder
- Duration: 12:29
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 123
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, dalam sebuah operasi tangkap tangan. Menurut informa...
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, dalam sebuah operasi tangkap tangan. Menurut informasi dari sejumlah penegak hukum, Sanusi diduga menerima suap untuk memuluskan rancangan peraturan daerah�mengenai reklamasi di Teluk Jakarta dari pengembang.
Sanusi adalah Ketua Komisi D di DPRD DKI. Komisi D bertugas membidangi pembangunan. Saat ini Komisi D sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara (RZWP3K) serta revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.
Pembahasan peraturan daerah ini masih maju-mundur karena pemerintah DKI masih tak sepakat dengan keinginan DPRD. Selain itu, sejumlah nelayan gencar memprotes rencana reklamasi tersebut karena mengancam mata pencarian mereka.
wn.com/Berita 1 April 2016 Suka Menjelek Jelekkan Ahok M Sanusi Ditangkap Kpk
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Muhammad Sanusi, dalam sebuah operasi tangkap tangan. Menurut informasi dari sejumlah penegak hukum, Sanusi diduga menerima suap untuk memuluskan rancangan peraturan daerah�mengenai reklamasi di Teluk Jakarta dari pengembang.
Sanusi adalah Ketua Komisi D di DPRD DKI. Komisi D bertugas membidangi pembangunan. Saat ini Komisi D sedang membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara (RZWP3K) serta revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.
Pembahasan peraturan daerah ini masih maju-mundur karena pemerintah DKI masih tak sepakat dengan keinginan DPRD. Selain itu, sejumlah nelayan gencar memprotes rencana reklamasi tersebut karena mengancam mata pencarian mereka.
- published: 01 Apr 2016
- views: 123
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
- Order: Reorder
- Duration: 2:10
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 106
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)....
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi saat in menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
"Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini.
Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra.
(Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...)
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak tadi malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Ruang kerja Sanusi di kantor dewan pun telah disegel KPK.
(Baca: Ada Pria Mirip Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Gedung KPK)
Jaksa Agung M Prasetyo mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK ada kaitannya dengan penanganan perkara yang dilakukan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Namun, dia memastikan tidak ada keterlibatan jaksa dalam perkara itu.
KPK baru akan memberikan keterangan resmi soal dua kasus OTT pada hari ini pukul 09.00.
wn.com/Maling Teriak Maling Dpp Gerindra Kader Kami, M Sanusi, Yang Ditangkap Kpk
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muhammad Sanusi, ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sanusi saat in menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
"Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya masih menunggu keterangan resmi dari KPK terkait sejauh mana keterlibatan kadernya dalam tangkap tangan ini.
Jika memang sudah terbukti bersalah dan ditetapkan sebagai tersangka, maka Sanusi akan langsung dipecat sebagai kader Partai Gerindra.
(Baca: Dua Operasi Tangkap Tangan KPK dalam Sehari...)
KPK sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan dalam dua kasus yang berbeda pada Kamis (31/3/2016). Namun, KPK masih belum mau mengungkap identitas pelaku yang ditangkap dan rincian kasus yang didalami.
Sejak tadi malam, kesibukan terjadi di KPK. Sejumlah mobil penyidik pun berdatangan pada tengah malam hingga subuh tadi.
Salah satu di antaranya yang terlihat adalah seorang pria yang mirip dengan Anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi, yang juga menjadi bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra. Ruang kerja Sanusi di kantor dewan pun telah disegel KPK.
(Baca: Ada Pria Mirip Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Gedung KPK)
Jaksa Agung M Prasetyo mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK ada kaitannya dengan penanganan perkara yang dilakukan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Namun, dia memastikan tidak ada keterlibatan jaksa dalam perkara itu.
KPK baru akan memberikan keterangan resmi soal dua kasus OTT pada hari ini pukul 09.00.
- published: 01 Apr 2016
- views: 106
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
- Order: Reorder
- Duration: 2:14
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 5615
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis, 31 Maret 2016. Salah satu di antaranya diduga kader Partai Gerindra, ...
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis, 31 Maret 2016. Salah satu di antaranya diduga kader Partai Gerindra, Mohamad Sanusi.
Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan kabar penangkapan Sanusi kemungkinan besar benar. “Kasus OTT KPK tadi malam cukup mengagetkan, hampir dapat dipastikan M. Sanusi salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK,” kata Habiburokhman dalam siaran persnya pada Jumat, 1 April 2016.
Sanusi merupakan Ketua Komisi Bidang Pengembangan DPRD DKI. Dua periode menjadi anggota legislatif, Gerindra mengusung nama Sanusi dalam penjaringan bakal calon Gubernur 2017.
BACA: Anggota DPRD DKI Ditangkap KPK, Siapa Mohamad Sanusi?
Belum lama ini, Sanusi sudah menyatakan visinya jika ia menang dalam Pemilu 2017. Dikutip dari berbagai media, Sanusi mengatakan ingin menerapkan syariat Islam di Jakarta. Menurut Sanusi, Jakarta perlu konsep islami yang cocok dengan peran Jakarta sebagai Ibu Kota negara serta pusat pemerintahan.
“Tapi ini bukan syariat seperti di Aceh. Ini syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi,” kata Sanusi di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016 seperti dilansir dari berbagai media. Ia mengatakan Jakarta kini tak lagi nyaman karena banyak kisruh.
Namun, Gerindra mengancam akan menghentikan langkah Sanusi dalam pencalonan jika ia terbukti melakukan tindak korupsi. Habiburokhman mengatakan Gerindra akan memecat Sanusi jika terbukti ditangkap KPK. “Sanksi yang akan diberikan adalah sanksi terberat yaitu dipecat sebagai anggota partai Gerindra,” katanya.
BACA: Kata Ahok Soal Pembahasan Perda Reklamasi di DPRD DKI
Ia mengatakan mekanisme pemecatan akan diawali dengan sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra untuk membuat putusan. Hasil putusan tersebut akan diajukan untuk disahkan oleh Ketua Dewan Pembina. Ia mengatakan langkah tersebut merupakan upaya Gerindra mendukung KPK memberantas korupsi.
Malam Kamis, 31 Maret 2016 ruang kerja Muhammad Sanusi disegel oleh KPK. Selain ruang tersebut, KPK juga menyegel ruang Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik dan ruangan kontrol CCTV. Ruangan disegel pukul 21.00 WIB oleh tiga orang petugas KPK. Petugas datang sekitar pukul 19.00 WIB dengan menggunakan sebuah mobil.
wn.com/Sebelum Ditangkap Kpk, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis, 31 Maret 2016. Salah satu di antaranya diduga kader Partai Gerindra, Mohamad Sanusi.
Anggota Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Habiburokhman, menyatakan kabar penangkapan Sanusi kemungkinan besar benar. “Kasus OTT KPK tadi malam cukup mengagetkan, hampir dapat dipastikan M. Sanusi salah satu anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI ditangkap KPK,” kata Habiburokhman dalam siaran persnya pada Jumat, 1 April 2016.
Sanusi merupakan Ketua Komisi Bidang Pengembangan DPRD DKI. Dua periode menjadi anggota legislatif, Gerindra mengusung nama Sanusi dalam penjaringan bakal calon Gubernur 2017.
BACA: Anggota DPRD DKI Ditangkap KPK, Siapa Mohamad Sanusi?
Belum lama ini, Sanusi sudah menyatakan visinya jika ia menang dalam Pemilu 2017. Dikutip dari berbagai media, Sanusi mengatakan ingin menerapkan syariat Islam di Jakarta. Menurut Sanusi, Jakarta perlu konsep islami yang cocok dengan peran Jakarta sebagai Ibu Kota negara serta pusat pemerintahan.
“Tapi ini bukan syariat seperti di Aceh. Ini syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi,” kata Sanusi di Jakarta, Jumat, 25 Maret 2016 seperti dilansir dari berbagai media. Ia mengatakan Jakarta kini tak lagi nyaman karena banyak kisruh.
Namun, Gerindra mengancam akan menghentikan langkah Sanusi dalam pencalonan jika ia terbukti melakukan tindak korupsi. Habiburokhman mengatakan Gerindra akan memecat Sanusi jika terbukti ditangkap KPK. “Sanksi yang akan diberikan adalah sanksi terberat yaitu dipecat sebagai anggota partai Gerindra,” katanya.
BACA: Kata Ahok Soal Pembahasan Perda Reklamasi di DPRD DKI
Ia mengatakan mekanisme pemecatan akan diawali dengan sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra untuk membuat putusan. Hasil putusan tersebut akan diajukan untuk disahkan oleh Ketua Dewan Pembina. Ia mengatakan langkah tersebut merupakan upaya Gerindra mendukung KPK memberantas korupsi.
Malam Kamis, 31 Maret 2016 ruang kerja Muhammad Sanusi disegel oleh KPK. Selain ruang tersebut, KPK juga menyegel ruang Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik dan ruangan kontrol CCTV. Ruangan disegel pukul 21.00 WIB oleh tiga orang petugas KPK. Petugas datang sekitar pukul 19.00 WIB dengan menggunakan sebuah mobil.
- published: 01 Apr 2016
- views: 5615
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
- Order: Reorder
- Duration: 11:44
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 9412
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK
JAKARTA -- Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muha...
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK
JAKARTA -- Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Sanusi akan segera menghadapi ancaman pemecetan dari partainya, Gerindra.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menegaskan akan memberi sanksi keras bagi Muhammad Sanusi.
Muhammad Sanusi adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Sanusi disebut-sebut masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra.
Dalam operasi tangkap tangan, KPK menangkap Sanusi dan enam orang lainnya, Kamis (30/3/2016).
"Apabila kader melakukan tindakan tak terpuji seperti ini, yang bersangkutan akan dipecat," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya tidak akan melindungi atau pun membela Sanusi.
wn.com/Berita 1 April 2016 Detik Detik Kpk Tangkap Tangan Sanusi Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK
JAKARTA -- Setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Muhammad Sanusi akan segera menghadapi ancaman pemecetan dari partainya, Gerindra.
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menegaskan akan memberi sanksi keras bagi Muhammad Sanusi.
Muhammad Sanusi adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Sanusi disebut-sebut masuk bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra.
Dalam operasi tangkap tangan, KPK menangkap Sanusi dan enam orang lainnya, Kamis (30/3/2016).
"Apabila kader melakukan tindakan tak terpuji seperti ini, yang bersangkutan akan dipecat," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).
Dasco mengatakan, partainya tidak akan melindungi atau pun membela Sanusi.
- published: 01 Apr 2016
- views: 9412
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
- Order: Reorder
- Duration: 25:14
- Updated: 15 Jan 2016
- views: 168459
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut:
1. Surat penggeledahan atas nama Damayanti Wisnu Putrianti, dkk.
2. Tidak ada nama l...
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut:
1. Surat penggeledahan atas nama Damayanti Wisnu Putrianti, dkk.
2. Tidak ada nama lain selain Damayanti Wisnu Putrianti.
3. Menggeledah ruang kerja Yudi Koutoki tanpa izin dan tidak ada surat penggeledahan atas nama Yudi Koutoki, begitu juga dengan anggota DPR dari Partai Golkar.
4.Tanggal surat 14 Jakarta 2016.
5. Nama penyidik Crishtian yg berdebat melawan Pimpinan DPR tidak ada dalam surat tugas.
6. KPK membawa pasukan tempur (Brimob) lengkap dengan atribut tempurnya.
7. Dengan membawa pasukan tempur tersebut KPK telah melanggar UU dan peraturan KPK sendiri dan Brimob tidak sesuai dg pasal 47 peraturan Kapolri no 8 th 2009 ttg HAM Polri.
8. Banyak lagi dan terlalu ekstra dan kasat mata. Ini gedung Parlemen bukan sarang teroris atau narkoba.
Demikian.
wn.com/Kpk Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah Dpr, Fahri Hamzah Keluar
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut:
1. Surat penggeledahan atas nama Damayanti Wisnu Putrianti, dkk.
2. Tidak ada nama lain selain Damayanti Wisnu Putrianti.
3. Menggeledah ruang kerja Yudi Koutoki tanpa izin dan tidak ada surat penggeledahan atas nama Yudi Koutoki, begitu juga dengan anggota DPR dari Partai Golkar.
4.Tanggal surat 14 Jakarta 2016.
5. Nama penyidik Crishtian yg berdebat melawan Pimpinan DPR tidak ada dalam surat tugas.
6. KPK membawa pasukan tempur (Brimob) lengkap dengan atribut tempurnya.
7. Dengan membawa pasukan tempur tersebut KPK telah melanggar UU dan peraturan KPK sendiri dan Brimob tidak sesuai dg pasal 47 peraturan Kapolri no 8 th 2009 ttg HAM Polri.
8. Banyak lagi dan terlalu ekstra dan kasat mata. Ini gedung Parlemen bukan sarang teroris atau narkoba.
Demikian.
- published: 15 Jan 2016
- views: 168459
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
- Order: Reorder
- Duration: 2:06
- Updated: 31 Mar 2016
- views: 220
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH
wn.com/Breaking News Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga Sanusi Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH
- published: 31 Mar 2016
- views: 220
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
- Order: Reorder
- Duration: 2:21
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 123
KPK menangkap tiga orang terkait kasus suap yang melibatkan PT Brantas Abipraya (PT BA). Penangkapan terhadap 3 orang tersebut dilakukan di sebuah hotel di Cawa...
KPK menangkap tiga orang terkait kasus suap yang melibatkan PT Brantas Abipraya (PT BA). Penangkapan terhadap 3 orang tersebut dilakukan di sebuah hotel di Cawang, Jakarta Timur.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, penangkapan tersebut dimulai sejak Rabu (30/3). Tiga orang yang ditangkap adalah SWA (Direktur PT BA), DPA (Senior manager PT BA) dan MRD (pihak swasta, perantara).
Berikut kronologi penangkapan terhadap 3 orang tersebut.
Rabu 30 Maret pukul 21.00 WIB
MRD dan DPA janji bertemu di hotel di wilayah Cawang, Jaktim.
Kamis 31 Maret pukul 08.20 WIB
DPA menyerahkan uang ke MRD di toilet pria. kemudian mereka kembali ke mobil masing-masing. Setelah itu, petugas melakukan penangkapan dan menemukan uang USD 148 ribu dalam berbagai pecahan yang terdiri dari 1.487 lembar pecahan 100 dolar, 1 lembar pecahan 50 dolar, 3 lembar pecahan 20 dolar, 5 lembar pecahan 1 dolar.
Agus menambahkan, penangkapan ini terkait perkara suap PT BA untuk menghentikan penyelidikan di Kejati DKI. Diduga uang ini digunakan untuk menghentikan kasus ini di tingkat penyelidikan.
"Pemberian ini diduga untuk menghentikan penyelidikan Tipikor di PT BA di Kejati DKI," ujar Agus di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Jumat (1/4/2016).
Pukul 22.30 WIB
2 Jaksa diperiksa KPK sebagai saksi, yakni Kajati DKI Sudung Situmorang dan Aspidsus Tomo Sitepu.
Jumat Pukul 05.00 WIB
Jaksa Sudung dan Jaksa Tomo yang menjadi saksi selesai pemeriksaan
wn.com/Ini Kronologi Tangkap Tangan Kpk M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus Pt Ba Di Kejati Dki
KPK menangkap tiga orang terkait kasus suap yang melibatkan PT Brantas Abipraya (PT BA). Penangkapan terhadap 3 orang tersebut dilakukan di sebuah hotel di Cawang, Jakarta Timur.
Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, penangkapan tersebut dimulai sejak Rabu (30/3). Tiga orang yang ditangkap adalah SWA (Direktur PT BA), DPA (Senior manager PT BA) dan MRD (pihak swasta, perantara).
Berikut kronologi penangkapan terhadap 3 orang tersebut.
Rabu 30 Maret pukul 21.00 WIB
MRD dan DPA janji bertemu di hotel di wilayah Cawang, Jaktim.
Kamis 31 Maret pukul 08.20 WIB
DPA menyerahkan uang ke MRD di toilet pria. kemudian mereka kembali ke mobil masing-masing. Setelah itu, petugas melakukan penangkapan dan menemukan uang USD 148 ribu dalam berbagai pecahan yang terdiri dari 1.487 lembar pecahan 100 dolar, 1 lembar pecahan 50 dolar, 3 lembar pecahan 20 dolar, 5 lembar pecahan 1 dolar.
Agus menambahkan, penangkapan ini terkait perkara suap PT BA untuk menghentikan penyelidikan di Kejati DKI. Diduga uang ini digunakan untuk menghentikan kasus ini di tingkat penyelidikan.
"Pemberian ini diduga untuk menghentikan penyelidikan Tipikor di PT BA di Kejati DKI," ujar Agus di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Jumat (1/4/2016).
Pukul 22.30 WIB
2 Jaksa diperiksa KPK sebagai saksi, yakni Kajati DKI Sudung Situmorang dan Aspidsus Tomo Sitepu.
Jumat Pukul 05.00 WIB
Jaksa Sudung dan Jaksa Tomo yang menjadi saksi selesai pemeriksaan
- published: 01 Apr 2016
- views: 123
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
- Order: Reorder
- Duration: 1:37
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 6713
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik menegaskan akan memberikan bantuan hukum bagi Ketua Komisi D DPRD M Sanusi yang juga adiknya. Kabar p...
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik menegaskan akan memberikan bantuan hukum bagi Ketua Komisi D DPRD M Sanusi yang juga adiknya. Kabar penangkapan Sanusi alias Bang Uci diakui Taufik membuat terkejut keluarga.
"Saya sebagai keluarga akan menyiapkan pendampingan hukum, sebagai keluarga bukan sebagai anggota partai," ujar Taufik dalam jumpa pers di ruangan Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (1/4/2016).
Sanusi diciduk tim KPK pada operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (31/3). Mobil Jaguar B 123 RX ikut diamankan ke KPK.
"Apalagi setelah ditelusuri ternyata adalah anggota Gerindra, kebetulan adik saya, terkejut," kata Taufik.
Namun Taufik menegaskan Gerindra tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada Sanusi. Taufik--yang ruang kerjanya juga disegel KPK ini--bicara soal komitmen Gerindra memberantas korupsi.
"Gerindra punya komitmen memberantas korupsi, itu instruksi ketua umum, jadi kita serahkan kepada proses hukum, itu mekanisme AD/ART. Apabila terbukti maka kita akan usulkan pemecatan, ini adalah komitmen Gerindra dan Gerindra tidak akan melindungi kadernya yang terlibat," ujar Taufik lantang.
Karena itu Taufik berharap publik tidak mengaitkan urusan individu dengan partai.
"Partai kami tidak melindungi, itu bagian dari komitmen partai. Pak Prabowo memisahkan antara instruksi partai dengan saya. Instruksi partai jelas korupsi tidak boleh dilindungi, itu jelas," ujarnya.
Terkait kasus yang menjerat Sanusi, Taufik mengaku belum mendapatkan informasi. Dia lebih memilih menunggu penjelasan resmi KPK yang baru akan dirilis sore nanti.
"Sampai hari ini kami belum paham apa masalahnya, kami tunggu hasil KPK, ini bagian dari kelalaian kita," kata dia.
wn.com/Sanusi Ditangkap Kpk, M Taufik Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik menegaskan akan memberikan bantuan hukum bagi Ketua Komisi D DPRD M Sanusi yang juga adiknya. Kabar penangkapan Sanusi alias Bang Uci diakui Taufik membuat terkejut keluarga.
"Saya sebagai keluarga akan menyiapkan pendampingan hukum, sebagai keluarga bukan sebagai anggota partai," ujar Taufik dalam jumpa pers di ruangan Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakpus, Jumat (1/4/2016).
Sanusi diciduk tim KPK pada operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis (31/3). Mobil Jaguar B 123 RX ikut diamankan ke KPK.
"Apalagi setelah ditelusuri ternyata adalah anggota Gerindra, kebetulan adik saya, terkejut," kata Taufik.
Namun Taufik menegaskan Gerindra tidak akan memberikan pendampingan hukum kepada Sanusi. Taufik--yang ruang kerjanya juga disegel KPK ini--bicara soal komitmen Gerindra memberantas korupsi.
"Gerindra punya komitmen memberantas korupsi, itu instruksi ketua umum, jadi kita serahkan kepada proses hukum, itu mekanisme AD/ART. Apabila terbukti maka kita akan usulkan pemecatan, ini adalah komitmen Gerindra dan Gerindra tidak akan melindungi kadernya yang terlibat," ujar Taufik lantang.
Karena itu Taufik berharap publik tidak mengaitkan urusan individu dengan partai.
"Partai kami tidak melindungi, itu bagian dari komitmen partai. Pak Prabowo memisahkan antara instruksi partai dengan saya. Instruksi partai jelas korupsi tidak boleh dilindungi, itu jelas," ujarnya.
Terkait kasus yang menjerat Sanusi, Taufik mengaku belum mendapatkan informasi. Dia lebih memilih menunggu penjelasan resmi KPK yang baru akan dirilis sore nanti.
"Sampai hari ini kami belum paham apa masalahnya, kami tunggu hasil KPK, ini bagian dari kelalaian kita," kata dia.
- published: 01 Apr 2016
- views: 6713
Istri Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Benarkan Suaminya Ditangkap KPK
- Order: Reorder
- Duration: 3:21
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 1304
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kr...
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
wn.com/Istri Anggota Dprd Dki Jakarta Muhammad Sanusi Benarkan Suaminya Ditangkap Kpk
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
- published: 01 Apr 2016
- views: 1304
Kasus Korupsi, KPK Tangkap Tangan Aggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi
- Order: Reorder
- Duration: 3:40
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 1555
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kr...
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
wn.com/Kasus Korupsi, Kpk Tangkap Tangan Aggota Dprd Dki Jakarta Muhammad Sanusi
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
- published: 01 Apr 2016
- views: 1555
AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor - Berita Terbaru
- Order: Reorder
- Duration: 12:55
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 4826
1 April 2016 - AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor - Berita Terbaru
Thanks for Subcribes and Share
Please Like and Coment...
1 April 2016 - AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor - Berita Terbaru
Thanks for Subcribes and Share
Please Like and Coment
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (31/3) malam menangkap seorang kader partai Gerindra dalam operasi tangkap tangan (OTT). Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan baru mendengar berita dari media mengenai hal itu.
Namun, kata Ahok, selama mengenal politikus Partai Gerindra itu diketahui gaya hidupnya memang tampak mewah dan berlebih.
“Saya cuma tahu dia hidupnya mewah saja. Jam tangan miliaran kalau ketemu, mobilnya miliaran semua. Semua mobil yang kelas atas dia punya. Ya, saya enggak tahu, mungkin dia orang kaya kali,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (1/4).
Ahok menyarankan agar pejabat terhindar dari penyelewengan dana maka harus menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) secara berkala.
wn.com/Ahok Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap Kpk, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor Berita Terbaru
1 April 2016 - AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta Kekayaan Aja Ogah Lapor - Berita Terbaru
Thanks for Subcribes and Share
Please Like and Coment
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (31/3) malam menangkap seorang kader partai Gerindra dalam operasi tangkap tangan (OTT). Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan baru mendengar berita dari media mengenai hal itu.
Namun, kata Ahok, selama mengenal politikus Partai Gerindra itu diketahui gaya hidupnya memang tampak mewah dan berlebih.
“Saya cuma tahu dia hidupnya mewah saja. Jam tangan miliaran kalau ketemu, mobilnya miliaran semua. Semua mobil yang kelas atas dia punya. Ya, saya enggak tahu, mungkin dia orang kaya kali,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat (1/4).
Ahok menyarankan agar pejabat terhindar dari penyelewengan dana maka harus menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) secara berkala.
- published: 01 Apr 2016
- views: 4826
Komentar Ahok Terkait Penangkapan M. Sanusi, Anggota DPRD Fraksi Gerindra oleh KPK
- Order: Reorder
- Duration: 19:24
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 113
Ahok: Saya Tahu Sanusi Hidupnya Mewah, Jam Tangan dan Mobilnya Miliaran.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, M Sanusi, tertangkap tangan oleh KPK. G...
Ahok: Saya Tahu Sanusi Hidupnya Mewah, Jam Tangan dan Mobilnya Miliaran.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, M Sanusi, tertangkap tangan oleh KPK. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pernah jadi kader Gerindra mengaku cukup kenal dengan Sanusi.
"Ya saya tahu dia hidupnya mewah saja, jam tangan miliaran (Rupiah), kalau ketemu mobilnya miliaran semua, mobil kelas atas, dia punya. Saya enggak tahu mungkin dia orang kaya kali," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).
Ahok mengaku baru mendengar kabar penangkapan Sanusi dari berita saja. Ahok kemudian menyarankan kepada para pejabat publik agar transparan tentang kekayaan.
Sanusi yang akrab disapa Bang Uci ini dicokok KPK. Ketua KPK Agus Rahardjo yang dikonfirmasi mengaku akan membeberkannya dalam keterangan pers.
Partai Gerindra yang menaungi Sanusi menyatakan Sanusi bisa dipecat dari Partai dan tidak akan memberikan bantuan hukum.
Ruang kerja pria yang Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI ini juga telah disegel penyidik KPK.
Sumber: http://goo.gl/qRNG6r
===============
Bertopeng Islami dan Ingin Terapkan Syariat Islam Bila Jadi Gubernur DKI, Sanusi (Adik M. Taufik) Ternyata “Garong” NKRI.
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, sempat mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan Syariat Islam di Jakarta apabila terpilih dalam Pilkada DKI 2017.
Namun, keinginan tersebut sepertinya hanya dijadikan kedok untuk merebut simpati umat mayoritas di Jakarta. Pasalnya, semalam, Kamis (31/02/2016), Anggota DPRD DKI Jakarta itu ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, jika betul-betul ditegakkan hukum Islam, tangan dia bisa dipotong.
Sanusi mengatakan, Jakarta tak hanya berperan sebagai ibu kota negara, melainkan juga pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, dan metropolitan. Oleh karena itu, penting untuk mencari formula yang tepat, meskipun tidak seperti sistem Syariat di Aceh.
"Mengangkat kondisi yang lebih baik, wajar saja. Tapi, ini bukan syariat seperti di Aceh, bukan. Syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi. Gubernur yang dulu-dulu muslim, tidak ada apa-apa, berjalan baik atau ramai-ramai. Itu yang diharapkan pada umumnya," kata Sanusi seminggu lalu, Jumat, (25/03/2016).
Mimpi Sanusi bertarung di Pilkada DKI 2017 bakal pupus karena berususan dengan KPK. Dia diduga terlibat persekongkolan untuk penghentian pengusutan kasus korupsi. Sanusi saat ini menduduki posisi Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Sumber: http://goo.gl/a7W5US
=========
Kader Gerindra diciduk KPK, Ruhut sebut maling teriak maling.
Politikus Demokrat Ruhut Sitompul angkat bicara terkait diamankannya anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (31/3) kemarin. Ruhut mengatakan, Gerindra seperti kebakaran jenggot, karena kerap mengkritik dan menuduh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlibat kasus korupsi RS Sumber Waras.
"Karena itu partai politik, belajarlah dari kesalahan. Nunjuk hidung sendiri sebelum tunjuk hidung orang lain. Apa lagi Gerindra yang selalu tunjuk orang lain seperti Gubernur Ahok. Tuhan tidak tutup mata. Maling teriak maling. Ini pelajaran bagi Gerindra yang kebakaran jenggot," kata Ruhut.
"Mereka punya kader yang bersih seperti Ahok. Dia berlian di antara lumpur," sambungnya.
Menurut Ruhut Gerindra harus benar-benar memastikan semua kadernya bersih baru menuduh orang lain korupsi. Dengan seloroh dia menyebut kodok dan kecebong yang dipelihara Presiden Jokowi di Istana Bogor tertawa melihat kader Gerindra yang sok suci.
"Jangan sok bersih. SBY pernah 10 tahun. Gerindra belum pernah kan. Saya lewat depan Istana Bogor nih, kecebong dan kodok Pak Jokowi ketawa melihat politisi yang sok suci dan bersih," pungkas dia.
Sumber: http://goo.gl/34bJii
wn.com/Komentar Ahok Terkait Penangkapan M. Sanusi, Anggota Dprd Fraksi Gerindra Oleh Kpk
Ahok: Saya Tahu Sanusi Hidupnya Mewah, Jam Tangan dan Mobilnya Miliaran.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, M Sanusi, tertangkap tangan oleh KPK. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pernah jadi kader Gerindra mengaku cukup kenal dengan Sanusi.
"Ya saya tahu dia hidupnya mewah saja, jam tangan miliaran (Rupiah), kalau ketemu mobilnya miliaran semua, mobil kelas atas, dia punya. Saya enggak tahu mungkin dia orang kaya kali," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016).
Ahok mengaku baru mendengar kabar penangkapan Sanusi dari berita saja. Ahok kemudian menyarankan kepada para pejabat publik agar transparan tentang kekayaan.
Sanusi yang akrab disapa Bang Uci ini dicokok KPK. Ketua KPK Agus Rahardjo yang dikonfirmasi mengaku akan membeberkannya dalam keterangan pers.
Partai Gerindra yang menaungi Sanusi menyatakan Sanusi bisa dipecat dari Partai dan tidak akan memberikan bantuan hukum.
Ruang kerja pria yang Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI ini juga telah disegel penyidik KPK.
Sumber: http://goo.gl/qRNG6r
===============
Bertopeng Islami dan Ingin Terapkan Syariat Islam Bila Jadi Gubernur DKI, Sanusi (Adik M. Taufik) Ternyata “Garong” NKRI.
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Sanusi, sempat mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan Syariat Islam di Jakarta apabila terpilih dalam Pilkada DKI 2017.
Namun, keinginan tersebut sepertinya hanya dijadikan kedok untuk merebut simpati umat mayoritas di Jakarta. Pasalnya, semalam, Kamis (31/02/2016), Anggota DPRD DKI Jakarta itu ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, jika betul-betul ditegakkan hukum Islam, tangan dia bisa dipotong.
Sanusi mengatakan, Jakarta tak hanya berperan sebagai ibu kota negara, melainkan juga pusat pemerintahan, ekonomi, budaya, dan metropolitan. Oleh karena itu, penting untuk mencari formula yang tepat, meskipun tidak seperti sistem Syariat di Aceh.
"Mengangkat kondisi yang lebih baik, wajar saja. Tapi, ini bukan syariat seperti di Aceh, bukan. Syariat yang membuat Jakarta jadi lebih kondusif lagi. Gubernur yang dulu-dulu muslim, tidak ada apa-apa, berjalan baik atau ramai-ramai. Itu yang diharapkan pada umumnya," kata Sanusi seminggu lalu, Jumat, (25/03/2016).
Mimpi Sanusi bertarung di Pilkada DKI 2017 bakal pupus karena berususan dengan KPK. Dia diduga terlibat persekongkolan untuk penghentian pengusutan kasus korupsi. Sanusi saat ini menduduki posisi Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Sumber: http://goo.gl/a7W5US
=========
Kader Gerindra diciduk KPK, Ruhut sebut maling teriak maling.
Politikus Demokrat Ruhut Sitompul angkat bicara terkait diamankannya anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (31/3) kemarin. Ruhut mengatakan, Gerindra seperti kebakaran jenggot, karena kerap mengkritik dan menuduh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terlibat kasus korupsi RS Sumber Waras.
"Karena itu partai politik, belajarlah dari kesalahan. Nunjuk hidung sendiri sebelum tunjuk hidung orang lain. Apa lagi Gerindra yang selalu tunjuk orang lain seperti Gubernur Ahok. Tuhan tidak tutup mata. Maling teriak maling. Ini pelajaran bagi Gerindra yang kebakaran jenggot," kata Ruhut.
"Mereka punya kader yang bersih seperti Ahok. Dia berlian di antara lumpur," sambungnya.
Menurut Ruhut Gerindra harus benar-benar memastikan semua kadernya bersih baru menuduh orang lain korupsi. Dengan seloroh dia menyebut kodok dan kecebong yang dipelihara Presiden Jokowi di Istana Bogor tertawa melihat kader Gerindra yang sok suci.
"Jangan sok bersih. SBY pernah 10 tahun. Gerindra belum pernah kan. Saya lewat depan Istana Bogor nih, kecebong dan kodok Pak Jokowi ketawa melihat politisi yang sok suci dan bersih," pungkas dia.
Sumber: http://goo.gl/34bJii
- published: 01 Apr 2016
- views: 113
Muhammad Sanusi & Ariesman Widjaja Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap
- Order: Reorder
- Duration: 4:02
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 151
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kr...
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
02 April 2016
wn.com/Muhammad Sanusi Ariesman Widjaja Diperiksa Kpk Terkait Kasus Suap
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
02 April 2016
- published: 01 Apr 2016
- views: 151
Pasca OTT Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi, Inilah Segepok Uang Dollar Yang Disita KPK
- Order: Reorder
- Duration: 2:15
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 441
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kr...
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
wn.com/Pasca Ott Anggota Dprd Dki Jakarta Muhammad Sanusi, Inilah Segepok Uang Dollar Yang Disita Kpk
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/Jokowi_JK_Ahok
- Facebook: https://www.facebook.com/jokowi.jk.ahok
Kritik & masukan ke admin TyoJB dapat disampaikan ke:
- SMS: 082132588207
- Email: tyo.jakartabaru@gmail.com
Untuk pengaduan warga kepada Pemprov DKI Jakarta dapat disampaikan melalui:
- Facebook: https://www.facebook.com/infojakarta
- Twitter: https://twitter.com/jakartagoid
- SMS Center: 32881818
- Call Center: 164
- Email: sekretariat.gubdki@gmail.com
- Website Lapor: https://www.lapor.go.id/
TOP 10 Video Terpopuler Bulan Ini:
** https://www.youtube.com/playlist?list=PL0m89HXXcIM83MFUIn3ie8fxn5bB3aK8T **
Menyuguhkan Update Berita Video Terbaru: Basuki TP (Ahok), Djarot Saiful & Seputar Ibukota Jakarta Serta Pemprov DKI.
01 April 2016
- published: 01 Apr 2016
- views: 441
Dukun Salah Mantra, KPK Malah Tangkap Sanusi Gerindra, Inilah KicauSanusi Saat Di Mata Najwa
- Order: Reorder
- Duration: 1:50
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 4656
Salah satu kader terbaik Gerindra di Jakarta pagi ini ditangkap KPK. Penangkapannya pun terbilang luar biasa karena OTT (Operasi Tangkap tangan). Artian Sanusi ...
Salah satu kader terbaik Gerindra di Jakarta pagi ini ditangkap KPK. Penangkapannya pun terbilang luar biasa karena OTT (Operasi Tangkap tangan). Artian Sanusi ditangkap saat sedang bertransaksi melalukan korupsi. Penangkapan tersebut menjadi semakin sempurna karena mobil yang diseret KPK adalah merk Jaguar. Merk mobil yang hanya dimiliki sepertinya tak lebih dari 100 orang di Indonesia ini dan harganya milyaran.
Hal lucu dari kejadian ini adalah adanya dukun yang didatangkan untuk meruwat KPK agar Ahok ditangkap soal pembelian tanah RS Sumberwaras.
Soal RS Sumberwaras ini Sanusi dan kader Gerindra lainnya terkenal paling ceriwis seperti ayam mau bertelur. Dari mulai menyindir Ahok sampai menyindir KPK sendiri semua sudah dia lakukan dengan sangat provokatif.
Namun pagi ini kita mendapati ternyata yang ditangkap malah Sanusi dan teman-temannya.
Analisa @Pakar_Mantan
Sepagi ini Pakar Mantan sudah diminta menganalisa, padahal harga minyak, emas dan dollar belum selesai dihitung. Tapi ya sudah, demi mantan-mantan sekalian, maka saya akan berikan analisa representatif dan sangat titik-titik.
Ada tiga kemungkinan yang dapat menghubungkan antara variable mendatangkan dukun untuk menangkap Ahok dan KPK yang menangkap Sanusi.
Pertama, kemungkinan besar dukun yang didatangkan telah melakukan kesalahan SOP kedukunan. Entah itu salah mantra atau salah minum air yang hendak disemburkan. Jika ada SOP yang salah, maka sasaran akan tidak menentu.
Kedua, ini yang paling memungkinkan, karena Ahok tidak percaya dukun. Sehari sebelumnya Ahok malah menantang dukun untuk menyantet dirinya sendiri. Dalam teori perdukunan, jika sasaran tidak percaya ilmu-ilmu ghaib dan seputaran dukun, maka konsekuensinya akan berputar balik ke orang yang memesan dukun.
Dan ketiga, dukun sebenarnya didatangkan untuk meruwat KPK agar tidak menangkap Sanusi. Namun kemudian dibuat opini publik bahwa dukun didatangkan untuk menangkap Ahok.
wn.com/Dukun Salah Mantra, Kpk Malah Tangkap Sanusi Gerindra, Inilah Kicausanusi Saat Di Mata Najwa
Salah satu kader terbaik Gerindra di Jakarta pagi ini ditangkap KPK. Penangkapannya pun terbilang luar biasa karena OTT (Operasi Tangkap tangan). Artian Sanusi ditangkap saat sedang bertransaksi melalukan korupsi. Penangkapan tersebut menjadi semakin sempurna karena mobil yang diseret KPK adalah merk Jaguar. Merk mobil yang hanya dimiliki sepertinya tak lebih dari 100 orang di Indonesia ini dan harganya milyaran.
Hal lucu dari kejadian ini adalah adanya dukun yang didatangkan untuk meruwat KPK agar Ahok ditangkap soal pembelian tanah RS Sumberwaras.
Soal RS Sumberwaras ini Sanusi dan kader Gerindra lainnya terkenal paling ceriwis seperti ayam mau bertelur. Dari mulai menyindir Ahok sampai menyindir KPK sendiri semua sudah dia lakukan dengan sangat provokatif.
Namun pagi ini kita mendapati ternyata yang ditangkap malah Sanusi dan teman-temannya.
Analisa @Pakar_Mantan
Sepagi ini Pakar Mantan sudah diminta menganalisa, padahal harga minyak, emas dan dollar belum selesai dihitung. Tapi ya sudah, demi mantan-mantan sekalian, maka saya akan berikan analisa representatif dan sangat titik-titik.
Ada tiga kemungkinan yang dapat menghubungkan antara variable mendatangkan dukun untuk menangkap Ahok dan KPK yang menangkap Sanusi.
Pertama, kemungkinan besar dukun yang didatangkan telah melakukan kesalahan SOP kedukunan. Entah itu salah mantra atau salah minum air yang hendak disemburkan. Jika ada SOP yang salah, maka sasaran akan tidak menentu.
Kedua, ini yang paling memungkinkan, karena Ahok tidak percaya dukun. Sehari sebelumnya Ahok malah menantang dukun untuk menyantet dirinya sendiri. Dalam teori perdukunan, jika sasaran tidak percaya ilmu-ilmu ghaib dan seputaran dukun, maka konsekuensinya akan berputar balik ke orang yang memesan dukun.
Dan ketiga, dukun sebenarnya didatangkan untuk meruwat KPK agar tidak menangkap Sanusi. Namun kemudian dibuat opini publik bahwa dukun didatangkan untuk menangkap Ahok.
- published: 01 Apr 2016
- views: 4656
LIVE- KPK Umumkan Hasil Operasi Tangkap Tangan
- Order: Reorder
- Duration: 36:45
- Updated: 01 Apr 2016
- views: 1208
Kamis, 31 Maret 2016, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di dua tempat untuk dua kasus yang berbeda. Pimpinan KPK menggelar konferensi pers guna mengumu...
Kamis, 31 Maret 2016, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di dua tempat untuk dua kasus yang berbeda. Pimpinan KPK menggelar konferensi pers guna mengumumkan hasil OTT tersebut.
Subscribe Netmediatama Official Youtube Channel:
http://www.youtube.com/netmediatama
dan subscribe untuk info berita terbaru di channel:
http://www.youtube.com/OfficialNetNews
Twitter : https://twitter.com/OfficialNetNews
Facebook : https://www.facebook.com/netmediatamaindonesia
Saksikan info berita ter-update di:
NET 5 : pukul 5.00 - 6.00 WIB
Indonesia Morning Show : pukul 6.00 - 7.30 WIB
NET 10 (Senin-Jumat) : pukul 10.00 - 11.00 WIB
NET 12 : pukul 12.00 - 13.00 WIB
NET 16 : pukul 16.00 - 16.30 WIB
NET 24 : pukul 24.00 - 00.30 WIB
---
Syarat & Ketentuan: http://bit.ly/1jAbOYj
wn.com/Live Kpk Umumkan Hasil Operasi Tangkap Tangan
Kamis, 31 Maret 2016, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di dua tempat untuk dua kasus yang berbeda. Pimpinan KPK menggelar konferensi pers guna mengumumkan hasil OTT tersebut.
Subscribe Netmediatama Official Youtube Channel:
http://www.youtube.com/netmediatama
dan subscribe untuk info berita terbaru di channel:
http://www.youtube.com/OfficialNetNews
Twitter : https://twitter.com/OfficialNetNews
Facebook : https://www.facebook.com/netmediatamaindonesia
Saksikan info berita ter-update di:
NET 5 : pukul 5.00 - 6.00 WIB
Indonesia Morning Show : pukul 6.00 - 7.30 WIB
NET 10 (Senin-Jumat) : pukul 10.00 - 11.00 WIB
NET 12 : pukul 12.00 - 13.00 WIB
NET 16 : pukul 16.00 - 16.30 WIB
NET 24 : pukul 24.00 - 00.30 WIB
---
Syarat & Ketentuan: http://bit.ly/1jAbOYj
- published: 01 Apr 2016
- views: 1208
Detik Detik KPK Amankan Muhammad Sanusi, Anggota DPRD Dari Partai Gerindra
- Order: Reorder
- Duration: 1:56
- Updated: 31 Mar 2016
- views: 122
KPK kembali melakukan aksi operasi tangkap tangan (OTT), kali ini terdapat sebanyak 6 orang yang ikut terjaring dalam operasi tangkap tangan ini, salah seorang ...
KPK kembali melakukan aksi operasi tangkap tangan (OTT), kali ini terdapat sebanyak 6 orang yang ikut terjaring dalam operasi tangkap tangan ini, salah seorang diantaranya terlihat Anggota DPRD DKI dari fraksi partai gerindra Muhammad Sanusi.
Joko Widodo jokowi ahok haji lulung ahmad dhani yusril ihza mahendra dki 2017 mata najwa
wn.com/Detik Detik Kpk Amankan Muhammad Sanusi, Anggota Dprd Dari Partai Gerindra
KPK kembali melakukan aksi operasi tangkap tangan (OTT), kali ini terdapat sebanyak 6 orang yang ikut terjaring dalam operasi tangkap tangan ini, salah seorang diantaranya terlihat Anggota DPRD DKI dari fraksi partai gerindra Muhammad Sanusi.
Joko Widodo jokowi ahok haji lulung ahmad dhani yusril ihza mahendra dki 2017 mata najwa
- published: 31 Mar 2016
- views: 122
close fullscreen
- Playlist
- Chat
close fullscreen
- Playlist
- Chat
2:13
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
Operasi Tangkap Tangan "Garong" Anggota DPRD DKI, KPK Amankan M Sanusi dan Mobil Jaguarnya...
published: 31 Mar 2016
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra, Anggota DPRD DKI Jakarta
- Report rights infringement
- published: 31 Mar 2016
- views: 146
5:31
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
Update Berita TyoJB Via:
- Web: http://tyojb.blogspot.com
- Twitter: https://twitter.com/...
published: 01 Apr 2016
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap Tangan, KPK Sita Uang Tunai USD 148835
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 1130
1:02
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
AHOK Tidak K...
published: 01 Apr 2016
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - AHOK: LHKPN Aja Kagak Lapor
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 87
3:10
VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1
CLIENT VERSION FINAL
published: 15 Mar 2014
VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1
VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1
- Report rights infringement
- published: 15 Mar 2014
- views: 1169300
0:44
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengomentari penangkapan Ketua komis...
published: 01 Apr 2016
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya M Taufik Lapor LHKPN Nggak? Tapi Hidup Mewah
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 150
13:04
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan San...
published: 01 Apr 2016
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok Komentari Gaya Hidup Mewah Taufik Dan Sanusi
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 951
12:29
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta,...
published: 01 Apr 2016
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK : M Sanusi Ditangkap KPK
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 123
2:10
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa kader partainya, Muha...
published: 01 Apr 2016
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M Sanusi, yang Ditangkap KPK
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 106
2:14
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap enam orang dalam operasi tangkap tangan pada Kamis,...
published: 01 Apr 2016
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syariat Islam
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 5615
11:44
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
Gerindra Akan Pecat Sanusi, Anggota DPRD dan Bakal Calon Gubernur DKI yang Ditangkap KPK
...
published: 01 Apr 2016
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tangan SANUSI Anggota Dprd DKI Fraksi Gerindra
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 9412
25:14
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
Kesalahan KPK dalam penggeledahan hari ini di DPR adalah sebagai berikut:
1. Surat pengge...
published: 15 Jan 2016
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Geledah DPR, Fahri Hamzah : KELUAR!!
- Report rights infringement
- published: 15 Jan 2016
- views: 168459
2:06
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Bagi yang belum, Silahkan subscribe untuk berita terbaru http://goo.gl/dC08EK TERIMAKASIH
published: 31 Mar 2016
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk Diduga SANUSI Anggota Dprd Dki Fraksi Gerindra
- Report rights infringement
- published: 31 Mar 2016
- views: 220
2:21
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
KPK menangkap tiga orang terkait kasus suap yang melibatkan PT Brantas Abipraya (PT BA). P...
published: 01 Apr 2016
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait Penghentian Kasus PT BA di Kejati DKI
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 123
1:37
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik menegaskan akan memberikan bant...
published: 01 Apr 2016
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah, Saya Akan Beri Bantuan Hukum
- Report rights infringement
- published: 01 Apr 2016
- views: 6713
Eksklusif: KPK Tangkap M. Sanusi Pentolan Gerindra...
Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ditangkap...
AHOK Tidak Kaget M SANUSI Tertangkap Tangan Kpk - ...
VIOLA ARSA (KPK) 'Kangen Pengen Ketemu' Versi 1...
M. Sanusi Ditangkap KPK, Ahok: Dia dan Saudaranya ...
Berita 1 April 2016 - Sanusi Ditangkap KPK, Ahok K...
Berita 1 April 2016 - Suka Menjelek Jelekkan AHOK ...
Maling Teriak Maling! DPP Gerindra: Kader Kami, M ...
Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Ingin Terapkan Syari...
Berita 1 April 2016 - Detik-detik KPK Tangkap Tang...
KPK Menenteng Brimob Bersenjata Laras Panjang Gele...
Breaking News!! Operasi Tangkap Tangan Kpk Ciduk D...
Ini Kronologi Tangkap Tangan KPK M. Sanusi Terkait...
Sanusi Ditangkap KPK, M Taufik: Tak Yakin Bersalah...
Istri Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi Ben...
Kasus Korupsi, KPK Tangkap Tangan Aggota DPRD DKI ...
AHOK: Gua Ngak Kaget M Sanusi Ditangkap KPK, Harta...
Komentar Ahok Terkait Penangkapan M. Sanusi, Anggo...
Muhammad Sanusi & Ariesman Widjaja Diperiksa KPK T...
Pasca OTT Anggota DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi...
Dukun Salah Mantra, KPK Malah Tangkap Sanusi Gerin...
LIVE- KPK Umumkan Hasil Operasi Tangkap Tangan...
Detik Detik KPK Amankan Muhammad Sanusi, Anggota D...
-
Lyrics list:text lyricsplay full screenplay karaoke
photo: AP / Visar Kryeziu
Despite criticism, European Union plans are ready to deport refugees
Edit The Malta Independent 02 Apr 2016
Greece is pressing ahead with plans to start deporting migrants and refugees back to Turkey next week, despite mounting concern from the United Nations and human rights organizations that Syrians could be denied proper protection while some are allegedly even being forced back into their war-torn country ... The operation would see migrants and refugees who arrived on Greek islands after March 20 put on boats and sent back to Turkey....
photo: Via Youtube / Lehren Small Screen
Pratyusha Banerjee suicide: The actress’s death was caused by SUFFOCATION, reveals the post mortem report!
Edit Bollywood Life 02 Apr 2016
Sat, April 2, 2016 6.43pm IST by Preeti Kulkarni. comments. Celebs From Glamorous World Who Died In Unfortunate Conditions Like Pratyusha Banerjee. Insights Of Pratyusha Banerjee’s Suicide Case In Pics. 6 Times Pratyusha Banerjee's Appearance On Television Screen Stole Our Hearts ... ....
photo: US Army / Spc. Ashley Marble
IS ‘madmen’ will certainly use nukes: Obama
Edit Dawn 02 Apr 2016
WASHINGTON. More cooperation is needed to prevent the militant Islamic State (IS) group’s “madmen” and other extremists from getting a nuclear weapon, US President Barack Obama warned on Friday as global leaders met here ... The IS “has already used chemical weapons, including mustard gas, in Syria and Iraq,” Mr Obama said ... Washington summit is focused on securing global stockpiles of nuclear material ... North Korea concerns ... New steps ... ....
photo: Via YouTube
Google's April Fools' joke went so wrong that it might have cost someone their job
Edit TechRadar 01 Apr 2016
We try to avoid as much of April Fools' day as possible on techradar. In fact, as a rule, we'd advise sleeping in until midday, that way you'll avoid all the terrible "jokes" entirely. We can imagine there are a few people at Google who would like to go to bed and start the day again though after its latest feature went south very quickly ... Not so funny ... Meanwhile, Abdus Salam wrote ... ....
photo: AP / Owen Sweeney
WN.com Week In Review For March 27-April 2, 2016
Edit WorldNews.com 01 Apr 2016
The end of the week comes with the start of a new month and a look back at the Top 5 most viewed stories on WN.com.Maybe you saw these stories when they first appeared on our pages – maybe you didn’t. Either way, let’s take a look back at the past week.. + A report claims Indian priest Thomas Uzhunnalil was crucified by ISIS on Good Friday ... The animal was discovered by a biker ... – WN.com. ....
« back to news headlines
Greenpeace reveals Indonesia's forests at risk as multiple companies claim rights to same land
Edit The Guardian 02 Apr 2016
Supported by. RSPO. @karlmathiesen. email ... Twitter ... According to Laode Syarif, deputy chief of the Indonesian government’s Corruption Eradication Commission (KPK), many officials exchange land rights to raise money for election campaigns or to curry influence with powerful business owners, and bribes for concessions are commonplace ... The KPK has been asked by the Indonesian government to step in, says Syarif ... Related ... Twitter. ....
KPK named Gerindra lawmaker a graft suspect
Edit Antara News 01 Apr 2016
Jakarta (ANTARA News) - The Corruption Eradication Commission (KPK) has named a member of the Jakarta legislative assembly a suspect in a graft case on Friday ... KPK confiscated Rp1.14 billion in the caught red handed operation, Agus said....
Corruption court verdict implicates PKB chief
Edit Jakarta Post 31 Mar 2016
The Corruption Eradication Commission (KPK) asserted that it would open a new probe against Muhaimin, who is also chairman of the National Awakening Party (PKB), and other alleged beneficiaries of funds embezzled by Jamaluddin Malik, who was declared guilty on Wednesday ... In a KPK investigation document obtained by the Post on Thursday, antigraft body prosecutors revealed details about the alleged flow of Rp 400 million to Muhaimin....
Central Development Working Party (CDWP) today approved Rs. 218.219 billion worth of development projects (Ministry of Planning and Development of the Islamic Republic of Pakistan)
Edit Public Technologies 30 Mar 2016
(Source. Ministry of Planning and Development of the Islamic Republic of Pakistan). Central Development Working Party (CDWP) today approved Rs ... 13.616 billion ... 2.991 billion ... 300 million. ... The project has Rs. 10.047 billion FEC ... 3.621 billion ... CDWP also approved Construction of Bada Dam project in Swabi in KPK at the cost of Rs.1.180 billion and Construction of small dams in Khaliqabad District Balochistan at the cost of Rs. 300 million....
National scene: KPK, prosecutors to force La Nyalla to testify
Edit Jakarta Post 30 Mar 2016
KPK deputy chairperson Basaria Panjaitan said the commission was also conducting an investigation into a corruption case surrounding the procurement of hospital equipment for the Airlangga University Hospital that also implicates La Nyalla....
National scene: Files show suspect financed PDI-P campaign
Edit Jakarta Post 30 Mar 2016
Graft suspect Abdul Khoir, who was allegedly caught red-handed by the Corruption Eradication Commission (KPK) in January bribing Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P) lawmaker Damayanti Wisnu Putranti, has testified that he ......
Sympathizing deeply with the bereaved families, Prime Minister Muhammad Nawaz Sharif has deeply condemned the terrorists’ attack in Shabqadar, Charsadda.... (Prime Minister's Office of the Islamic Republic of Pakistan)
Edit Public Technologies 30 Mar 2016
(Source. Prime Minister's Office of the Islamic Republic of Pakistan). Sympathizing deeply with the bereaved families, Prime Minister Muhammad Nawaz Sharif has deeply condemned the terrorists' attack in Shabqadar, Charsadda (KPK) ... Original Document ... (noodl. 32821295) ....
Lawmakers rigged tenders worth millions of dollars'
Edit Topix 29 Mar 2016
JAKARTA ... The case started when the KPK arrested ruling Indonesian Demo cratic Party of Struggle politician Damayanti Wisnu Putranti, a Commission V member, for accepting a commitment fee from businessman Abdul Khoir on Jan 13, after attending the birthday party of Guruh Soekarnoputra, the brother of PDI-P chairwoman and former president Megawati Soekarnoputri, in Jakarta ... ....
BI Organizes Education on Hedging Transactions for State Auditors and Law Enforcement Officers (Bank Indonesia)
Edit Public Technologies 29 Mar 2016
(Source. Bank Indonesia) ... In addition to Bank Indonesia, seven state institutions attended the workshop that have previously coordinated on hedging transactions, namely the Audit Board of the Republic of Indonesia (BPK RI), Board of Finance and Development Supervision (BPKP), Corruption Eradication Commission (KPK), the Attorney General, Indonesian National Police, Ministry of Finance, and State Ministry of SOEs ... Original Document....
Lawmakers rigged tenders worth millions of dollars: KPK
Edit Jakarta Post 28 Mar 2016
A Corruption Eradication Commission (KPK) investigation document into a bribery case embroiling House of Representatives Commission V, which oversees infrastructure, reveals details of how political parties allegedly rigged infrastructure projects at the Public Works and Public Housing Ministry ... The KPK investigation has so far named as suspects two Commission V members namely Damayanti and Budi Supriyanto of the Golkar Party....
Judicial Commission promises transparent selection
Edit Jakarta Post 28 Mar 2016
During the selection processes, the Judicial Commission has been involved with the Corruption Eradication Commission (KPK) in dealing with the candidates’ wealth reports (LHKPN), and the Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK) to examine their financial transaction records ... were still being checked out by the KPK and PPATK....
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- Next page »
