4 Pekerja Tewas Ditembaki, Presiden
Jokowi Tidak
Takut Lanjutkan Proyek
Trans Papua.
Pembangunan Trans Papua memakan korban. Sebanyak empat pekerja PT
Modern yang mengerjakan proyek pembangunan jalan dari Sinak ke Mulia di Kabupaten
Puncak Jaya tewas tertembak.
Keempatnya ditembak kelompok bersenjata di
Desa Agenggen, Daerah Sinak, Kabupaten
Puncak pada Selasa (15/3/2016) siang sekitar pukul 13
.45 WIT.
Menanggapi hal tersebut, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) yang ditemui di sela kunjungannya ke lokasi proyek pembangunan Tol Cisumdawu pada Kamis (17/3/2016), mengatakan kejadian itu tidak akan menghambat pembangunan di Papua.
"Tentunya kami sangat berduka.
Tapi pembangunan akan tetap berjalan.
Kami tidak takut dengan hambatan yang terjadi," sebut Jokowi.
Sebelumnya, lanjut Jokowi, juga sempat ada penyanderaan, namun bukannya menghambat justru makin membuat pembangunan di Papua terus berlanjut.
Pembangunan di Papua dinilai sangat penting oleh Jokowi. Oleh karena itu, dia meminta pihak keamanan untuk memperketat penjagaan di lokasi pembangunan.
"Saya sudah perintahkan semua tim keamanan untuk meningkatkan kekuatannya di sana. Meningkatkan penjagaan. Supaya pembangunan terus berlanjut.
Kawal terus pembangunan yang dilakukan," jelasnya.
Selain menembak mati empat orang, kelompok bersenjata tersebut juga membakar satu eskavator dan bulldozer yang digunakan untuk pembangunan Jalan Trans Papua.
Sumber:
http://goo.gl/6fvmiK
=================
Jalan Trans Papua Kelar, Jokowi:
Harga Barang Lebih Murah.
Presiden Joko Widodo memprediksi kehadiran jalan Trans Papua pada 2018 akan membuat harga barang di pulau ujung timur
Indonesia tersebut turun drastis. Hal ini karena akses dan ongkos logistik yang menjadi salah satu komponen utama harga barang ikut turun.
Sebagai contoh, kata Jokowi, harga semen saat ini kurang lebih Rp 800 ribu per sak di Papua. Harga tinggi juga terjadi pada Bahan
Bakar Minyak (
BBM) di mencapai Rp 60 ribu per liter. Tingginya nilai barang di wilayah tersebut akan menyusut hingga separuhnya.
“Kalau seluruh (Papua) sudah tembus, harga akan lebih murah karena arus logistik lancar. Semua (harga) minimal akan jatuh paling tidak separuhnya,” kata Jokowi saat penandatanganan kontrak kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di
Jakarta,
Rabu, 6 Januari 2016.
Untuk memastikan proyek tersebut berjalan lancar, Jokowi meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berfokus pada pembangunan jalan ini. Usaha besar perlu dikerahkan dalam mengerjakan beberapa daerah paling sulit di Papua seperti jalur
Wamena hingga Nduga. Sehingga, dua daerah tersebut dapat tersambung pada 2018.
“Ini adalah bentuk memperbaiki keseimbangan antara Indonesia
Barat, Tengah, dan
Timur. Apalagi kesenjangan antara wilayah Timur dengan Barat seperti bumi dengan langit,” kata Jokowi.
Sementara itu, Direktur Transportasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prihartono memprediksi hal serupa. Peluang harga barang di Papua turun hingga 50 persen kemungkinan besar terjadi. Sebab, selain jalan Trans Papua, pemerintah juga akan membangun jalur kereta Papua yang saat ini sedang dilakukan studi kelayakan.
“
Bayangan saya dengan adanya kereta dan jalan harga seperti semen akan jatuh paling tidak setengahnya,” kata Bambang kemarin.
Tahun lalu, ada ruas jalan Trans Papua yang belum tersambung sepanjang 825 kilometer. Adapun total panjang jalan nasional tersebut mencapai 4
.300 kilometer.
Basuki menargetkan proyek Trans Papua akan selesai dua tahun lagi.
Sumber: http://goo.gl/SPpdhL
===============
Proyek Trans-Papua Sepanjang 4.300 Kilometer Rentan Konflik.
Pembangunan jalur Trans-Papua sepanjang total 4.300 kilometer menghadapi tantangan berat. Selain membutuhkan anggaran yang cukup besar, pembangunan jalur ini juga rentan menghadapi konflik sosial dengan warga.
Direktur Jenderal
Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (
PUPR) Hediyanto W. Husaini mengungkapkan, tahun lalu, pihaknya mendapati empat tenaga kerja konstruksinya sempat disandera oleh oknum di Papua. Untuk itu, pihaknya sampai harus mengucurkan dana khusus guna membebaskan para pekerja tersebut.
“Tantangannya itu daerah konflik. Tahun lalu ada tiga sampai empat orang disandera.
Yang disandera bukan hanya pegawai pendatang, tapi juga pekerja yang asli sana. Ini semua pengalaman untuk kami,” ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan, tantangan lain yang dihadapi pemerintah dalam membangun Trans-Papua adalah biaya mobilisasi alat yang mahal. Untuk memobilisasi ekskavator seharga Rp 1,5 miliar, ujarnya, pemerintah membutuhkan biaya mobilisasi hingga Rp 2 miliar.
Sumber: https://goo.gl/u9y8VK
================
Trans Papua Terbangun, Harga Semen Rp 1
Juta Jadi Rp
100.
000 Per Sak.
http://goo.gl/694L6A
- published: 12 Apr 2016
- views: 285