KRI Teluk Bintuni (
TBN)-520 yang dibuat PT
Daya Radar Utama memiliki bobot 2
.300 ton menjadi kapal jenis
LST terbesar yang dimiliki
TNI AL. Sebagai perbandingan kapal jenis LST yang telah dimiliki TNI AL adalah produksi galangan
Tacoma,
Amerika Serikat memiliki bobot mati 1.800 ton, sementara yang lebih kecil produksi Jerman
Timur jenis LST Frosch
Class berbobot matinya hanya 1.530 ton.
Bobot yang besar pada KRI Teluk Bintuni-520 ternyata berkorelasi dengan tugas yang diembannnya, di mana kapal perang ini dirancang untuk mampu membawa
MBT (
Main Battle Tank)
Leopard milik
TNI AD.
KRI Teluk Bintuni-52 didesain mampu membawa 10 unit
Tank MBT
Leopard 2A4 milik TNI AD yang berbobot mencapai 62,5 ton. Sebelumnya LST TNI AL hanya mampu membawa tank ringan dengan berat per tank hanya belasan ton. Selain itu, KRI Teluk Bintuni-520 masih bisa membawa 2 unit helikopter, kapal ini telah dilengkapi dua helipad dengan fasilitas hangar. Kapal LST ini juga mempunyai panjang
120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya maksimal 16 knot, dengan main engine 2 x 3.285 kw yang ditenagai dua mesin.
Secara keseluruhan KRI Teluk Bintuni terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni
Deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah adalah
Bottom Deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal, dan Deck B untuk pasukan. Lalu, Deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal, serta Deck E untuk komandan kapal dan para perwira. Kemudian, Deck F untuk ruang komando, dan terakhir Deck G alias top deck atau compas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
Kapal perang jenis LST ini dilengkapi dengan persenjataan yang dimiliki diproyeksikan untuk self defence dengan mengandalkan meriam Bofors kaliber 40/L70 mm yang ditempatkan pada bagian haluan. Kemudian ada
Canon PSU kaliber
20 mm, serta dua unit
SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,
7 mm.
Dalam operasi tempur, kapal jenis LST dengan tugas sebagai pengangkut pasukan, material dan tank harus mendapat kawalan dari kapal-kapal jenis Combatan dari Satuan Kapal Eskorta atau Satuan Kapal Cepat.
KRI Teluk Bintuni-520 dapat dimuati
111 ABK (anak buah kapal), enam orang kru helikopter, dan masih mampu membawa pasukan sebanyak 359 orang. Untuk mengantar pasukan
Marinir ke pantai, LST ini dapat membawa 4 unit
LCVP (
Landing Craft, Vehicle, Personnel). Untuk memudahkan loading logistik dan kargo, pada bagian depan anjungan juga dilengkapi crane.
- published: 26 May 2015
- views: 27474