Mu'amalat, Not Islamic Economics - Message to Muhammadiyah

• published: 07 Jul 2014
• views: 101

Shaykh Umar Vadillo menekankan pentingnya kembali kepada model muamalah sebagaimana diterapkan oleh tiga generasi pertama Islam, di Madinah al Munawarah. Ciri pertama yang ada pada masyarakat dengan muamalah yang benar menuruti sunnah, kata Shaykh Umar, adalah banyaknya pasar-pasar terbuka (suq), yang bebas sewa, bebas pajak, dan bebas riba. Ciri kedua adalah hidupnya kembali infrastrtuktur sosial dalam perdagangan, yaitu kafilah atau caravan dagang, yang hanya akan hidup bila ada pasar-pasar terbuka tersebut. Dengan kafilah dagang dan pasar, maka kontrak-kontrak bisnis dan komersial, qirad dan shirkat, kemblai dapat diterapkan. Begitulah juga paguyuban-paguyuban produksi akan kembali bermunculan. Sehingga monopoli produksi dan monopoli distribusi, sebagaimana diwujudkan melalui berkuasanya mini dan supermarket hari ini, dapat dihentikan. Lebih jauh Shaykh Umar mengingatkan bahwa kapitalisme yang berbasis pada riba yang merajalela hari ini tengah dalam proses runtuh. Menjadi tugas dan kewajiban umat Islam untuk kembali memathui perintah Allah SWT dan rasul SAW, untukmeninggalkan riba, dan menegakkan muamalah yang halal. "Ketika Allah SWT telah menyatakan perang terhadap riba, siapakah yang akan memenangkan peperangan ini?" Ujar Shaykh Umar mengajak hadirin seminar untuk bertindak. ""Allah SWT telah menghalalkan dagang, dan mengharamkan riba. Maka, yakinlah akan kekuatan Allah SWT, yakinlah akan pertolongan Allah SWT, bahwa kita pasti bisa menjalankan perintah-NYA," tambahnya. Sumber: http://basyirahmedia.com/showdetail.php?mod=art&id;=340&t;=Warga%20Muhammadyah%20Simak%20Ceramah%20Shaykh%20Umar%20Vadillo#.U7rApvmeBGk