Berita 1 Februari 2016 - Begini Gerak-gerik
Jessica yang Mencurigakan dalam Rekaman
CCTV
TERSANGKA kasus pembunuhan Wayan
Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, langsung diperiksa penyidik Polda
Metro Jaya setelah ditangkap di
Hotel Neo, Mangga Dua
Square,
Jakarta Utara, Sabtu 30 Januari 2016.
Dalam pemeriksaan itu, penyidik menunjukkan rekaman CCTV yang diambil dari kedai Olivier, tempat Mirna minum kopi yang mengandung sianida.
Jessica terlihat dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut. "Saya lihat, ada gerakan dia (Jessica) memindahkan gelas," kata Edy Hasibuan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Edy hadir di ruang penyidikan Jessica untuk mengawasi proses pemeriksaan tim penyidik Direktorat Reserse
Kriminal Umum Polda Metro. Dia menambahkan, dalam rekaman itu, Jessica tampak menutupi kopi
Vietnam yang dipesan dengan tas miliknya. "Kopi dipindahkan ke tempatnya yang ditutupi bag‎," kata dia.
Tetapi, kata dia, dalam rekaman kamera keamanan tersebut tidak terlihat Jessica memasukkan sesuatu ke dalam gelas kopi Vietnam yang diminum Mirna itu. "Lokasi (Jessica) sangat jauh dari dari CCTV," terang Edy.
Meski begitu, dia menganggap rekaman kamera keamanan tersebut dapat menjadi petunjuk kuat bahwa Jessica mengatur letak minuman yang dipesannya. Jessica, tambah Edy, sempat tertangkap menolehkan kepala ke kanan dan kiri.
Edy menduga gerakan itu menunjukkan Jessica sedang mengawasi lingkungan di sekitarnya. "Bagaimana wajahnya (Jessica) terus memandang ke sana ke mari‎," ujar dia.
Pada 6 Januari lalu, Mirna memang bertemu dengan Jessica dan
Hani. Mereka berkumpul di kedai Olivier,
Grand Indonesia,
Jakarta Pusat. Jessica memesan kopi yang diminum Mirna sebelum tewas. Setelah diperiksa di laboratorium, kopi itu ternyata mengandung sianida.
Terkait rekaman ini, tak ada penyidik yang bersedia memberikan keterangan. Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi
Krishna Murti, juga tak mau menyampaikan materi pemeriksaan terhadap Jessica.
Sementara itu, pengacara Jessica,
Yudi Wibowo, mengatakan, polisi tak punya cukup bukti untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka kasus pembunuhan Mirna. Sehingga dia keberatan dengan keputusan polisi. "Buktinya nggak kuat kok main tangkap, ini kan negara hukum," kata Yudi ketika dihubungi.
Yudi akan segera ke
Jakarta untuk berkoordinasi dengan Jessica. "Senin (1 Februari 2016) besok saya bicarakan soal ini. Klien saya nggak punya senjata, bukan teroris juga kok bisa ditangkap seperti ini ya," tutur Yudi yang mengaku heran dengan penangkapan Jessica.
Terus Berkelit
Tersangka kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, terus berkelit berkelit saat diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Keterangan yang diberikan tidak konsisten. Jessica juga bungkam saat ditanya tentang motif tindakan yang dituduhkan kepadanya.
Demikian disampaikan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edy Hasibuan, di Jakarta, Sabtu 30 Januari 2016. "Saya rasa sulit ya untuk mengungkap motif.
Tapi kan dalam menetapkan tersangka tak harus melalui keterangan tersangka tapi bisa dari alat bukti lain," kata Edy.
Menurut Edy, Jessica tampak santai dan tenang saat menjalani pemeriksaan. Saat diinterograsi petugas, tambah Edy, wajah Jessica tidak menampilkan kesan kaku dan takut. "Saya lihat Jessica di dalam cukup baik. Dia kooperatif dan tidak terlihat stress," ucap dia.
Edy mengapresiasi Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya dalam menangani kasus ini. Sebab, selain cepat, penyidik juga memberikan pelayanan yang baik kepada Jessica. "Bahkan dikasih makan dan minum juga dari polisi. Makanya badannya juga tidak lemas dan bugar," ujar dia.
Sementara itu, Direskrimum Polda Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, tak mau mengungkap keterangan substantif yang disampaikan oleh Jessica, termasuk keterangan yang diberikan saaat masih berstatus sebagai saksi.
- published: 01 Feb 2016
- views: 54279