Presiden Jokowi Di Batas NTT-Timor Leste, Warga Histeris Diberi Rp 112 Juta! NTT Bakal Semaju Jawa!
20 Desember 2014
ATAMBUA — Meski hari libur, Presiden
Joko Widodo tetap bekerja, blusukan Pos Perbatasan Motaain, di Desa Silawan,
Kecamatan Tasifeto
Timur, Kabupaten Belu,
Nusa Tenggara Timur (
NTT), Sabtu (20/12/2014).
Bukan Jokowi namanya kalau dalam setiap kunjungan tidak melakukan blusukan kepada warganya.
Saat melakukan blusukan ke pos pintu masuk perbatasan dengan
Timor Leste tersebut, ribuan warga setempat pun langsung mendekati dan ingin bersalaman dengan Jokowi serta meminta foto. Bahkan, ada sejumlah warga yang berteriak histeris begitu berhasil menyalami Jokowi.
"Pak Jokowi, Pak Jokowi, kita minta foto dulu.
Kami sudah tunggu kedatangan Bapak dari tadi pagi. Tolonglah Pak, kalau tidak foto, salaman juga baik," kata sejumlah warga yang meminta berfoto dan bersalaman dengan Jokowi.
Mendengar teriakan warga yang berjejal di sepanjang jalan yang dilewatinya tersebut, Jokowi, yang sedang memantau area pos di Motaain, langsung berdiri dan memanggil warga untuk menyalaminya, bahkan ada warga juga yang mengajak foto.
Hadiah Rp
112 Juta
Warga pun mendapat kejutan membahagiakan ketika Presiden Joko Widodo sejumlah uang sebanyak Rp 112 juta yang ditaruh di dalam amplop berwarna coklat kepada seorang perempuan tua. Kepada perempuan itu, Jokowi berpesan agar uang itu digunakan untuk membeli ternak.
Ekspresi tidak percaya terpancar dari warga itu. Beberapa di antara mereka kemudian menangis, bahkan ada yang berteriak histeris.
Usai menyerahkan uang itu, Jokowi pun masuk ke mobilnya untuk menuju Bandara Haliwen. Namun ketika sampai di Keluarahan Manumutin, Kecamatan
Kota, lagi-lagi Jokowi turun dari mobil dan menghampiri kerumunan warga di pinggir jalan.
Di situ Jokowi memanggil ketua RT dan menyerahkan uang sebesar Rp 148 juta. Seperti sebelumnya, Jokowi berpesan agar uang itu digunakan untuk membeli ternak bersama warga lainnya.
NTT Dibikin Maju Setara Jawa
Kehadiran Jokowi, cukup istimewa karena ada sejumlah hadiah yang diberikan kepada NTT. Pertama adalah peresmian Waduk Raknamo, untuk kebutuhan pertanian dan juga bisa menghasilkan listrik.
"Paling tidak ada beberapa hadiah, pembangunan bendungan Raknamo dengan dana Rp 710 miliar, beberapa tahun ke depan.
Dari jejak kaki Bapak Presiden dan Ibu Iriana di Raknamo, denyut kehidupan makin terasa dengan air bersih, pangan tersedia, dan listrik," tutur Frans dalam sambutan pada upacara yang dilakukan di kediaman Gubernur, Jalan Eltari,
Kupang, Sabtu (20/12/2014).
Selain waduk, tiga hadiah lainnya adalah perjanjian penjualan daging ternak dari NTT ke
Jakarta yang ditandatangani Frans dan Ahok. Selain itu, hadiah selanjutnya adalah perjanjian penjualan ikan dari NTT ke
Jawa Tengah yang ditandatangani Frans dan Ganjar.
"Lalu terakhir percepatan pembangunan wilayah perbatasan (wilayah perbatasan RI-Timor Leste di
Atambua). Hadiah ini membanggakan kami semua," cetus Gubernur NT
"Realitas ini sulit dipercaya, kehadiran ini disambut antusia dan kami syukuri sebagai hadiah ulang tahun NTT ke-56. Juga hadiah Natal dan hadiah tahun baru. Kehadiran Bapak Presiden beserta Ibu Iriana tentu makin meneduhkan kami," imbuh Frans.
Presiden Jokowi : "Impor"
Sapi Dari NTT
Saja !
Presiden Joko Widodo menyerukan untuk mengurangi impor daging sapi. Dia meminta daerah 'mengimpor' daging sapi dari Nusa Tenggara Timur.
Seperti yang dilakukan Provinsi
DKI Jakarta. Jakarta meminta pasokan daging sapi dari NTT. Kebutuhan daging sapi
DKI mencapai 150 ton perhari.
Penandatanganan perjanjian itu dilakukan Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahya Purnama, Sabtu (20/12) hari ini. Jokowi menyaksikan penandatanganan itu.
"Kita 'impor' saja dari Nusa Tenggara Timur ketimbang dari luar negeri karena selain ongkosnya lebih mahal, impor dari luar terkesan mengabaikan potensi yang dimiliki di dalam negeri dan kurang memberdayakan peternak yang ada," kata Jokowi.
NTT memang sangat potensial dalam memenuhi daging sapi nasional.
Data Pemprov NTT, hingga pertengahan
September 2014 telah mengirim 8.225 ekor dari total kuota sekitar 11.600 ekor yang ada atau menjadi kabupaten yang terbanyak mengirim ternak ke Pulau Jawa.