'Sukarno' is featured as a movie character in the following productions:
The Year of Living Dangerously (1982)
Actors:
Peter Weir (director),
Michael Murphy (actor),
Peter Weir (writer),
Maurice Jarre (composer),
Sigourney Weaver (actress),
Jaime de la Rosa (miscellaneous crew),
Joonee Gamboa (actor),
Bill Kerr (actor),
Joel Lamangan (actor),
Bembol Roco (actor),
Linda Hunt (actress),
Mel Gibson (actor),
Terry Ryan (costume designer),
Bill Gooley (miscellaneous crew),
William M. Anderson (editor),
Plot: Guy Hamilton is a journalist on his first job as a foreign correspondent. His apparently humdrum assignment to Indonesia soon turns hot as President Sukarno electrifies the populace and frightens foreign powers. Guy soon is the hottest reporter on the story with the help of his photographer, half- Chinese dwarf Billy Kwan, who has gone native. Guy's affair with diplomat Jill Bryant also helps. Eventually Guy must face some major moral choices and the relationship between Billy and him reaches a crisis at the same time the politics of Indonesia does.
Keywords: 1960s, accordion, actress-playing-male-role, airplane, airport, anti-asian, australia, bagpipes, banner, bar
Genres:
Drama,
Romance,
War,
Taglines: A Love Caught In The Fire Of Revolution Mel Gibson . . . Living Dangerously
Quotes:
Billy Kwan: We'll make a great team, old man. You for the words, me for the pictures. I can be your eyes.
Billy Kwan: If it's in focus, it's pornography, if it's out of focus, it's art.
Billy Kwan: I would have given up the world for her. You wouldn't even give up one story.
Guy Hamilton: It's not just A story, it's THE bloody story - can't you understand that?
Billy Kwan: Starvation is a great aphrodisiac.
Billy Kwan: [Despairing over a shift in Guy Hamilton's values] Why can't you give yourself? Why can't you learn to love?
Kumar: You in old Java now, Boss.
Billy Kwan: What then must we do? We must give with love to whoever God has placed in our path.
Billy Kwan: Here, on the quiet page, I am the master.
Billy Kwan: In the West, we want answers for everything. Everything is right or wrong, or good or bad. But in the [shadow play] no such final conclusion exists.::Billy Kwan: Look at Prince Ajuna. He's a hero. But he can also be fickle and selfish. Krishna says to him, "All is clouded by desire, Ajuna, as a fire by smoke, as a mirror by dust. Through these, it blinds the soul.
-
Kudeta sukarno dan kebohongan sejarah #1
penjatuhan suharto dan ke bohongan G 30 S/PKI
-
Kudeta sukarno dan kebohongan sejarah #2
-
Kudeta Sukarno dan kebohongan sejarah #4
-
Kudeta sukarno dan kebohongan sejarah #5
-
Sukarno In Hungary (1960)
Unissued / Unused material. Indonesian President Sukarno in Hungary. CU map of Indonesia. Ground to air shot aircraft in flight. Elevated MS massed crowds wa...
-
PIDATO LENGKAP SUKARNO TH 1963 .. MAU DENGER? donlot aja ..
-
Sukarno
-
Indonesia, the nation under President Sukarno in 1955
Some ten years after president Sukarno declared its indepence life in all parts of Indonesia is taking its normal course. Alas, his grandson reported that th...
-
Akhirnya Harta Karun Presiden RI Sukarno Ditemukan - MetroTV
Pencarian harta karun dari jaman Dinasti Ming ditemukan di wilayah perairan jawa, yang disinyalir milik presiden RI Ir Soekarno. Berita MetroTV.
-
Djakarta di tahun 1966
.. living dangerously
-
Dubes RI Terharu Saksikan Video Sukarno di Peresmian Masjid Agung Moskow
Dubes R I untuk Rusia Djauhari Oratmangun turut hadir dalam peresmian Masjid Agung Moskow. Djauhari pun terharu ketika video Presiden Pertama R I Sukarno saat mengunjungi masjid tersbut diputar.
"Saya sangat terharu dan bangga karena tadi selama sekitar 15 (menit) sempat diputar film kunjungan Presiden Sukarno ke masjid ini. Semua hadirin termasuk Presiden Putin juga menyaksikan tayangan tersebut
-
President Sukarno Opening Speech at, the Bandung Conference, 1955, Indonesia
In 1955, the leaders of Asia and Africa met for the first time at the Bandung Conference in Indonesia. This was the first time in known history that the leaders of both African, and Asian countries met, and discussed the issues of the day.
The Asia Africa Conference was the inspiration behind the non-alignment movement, and the growth in independent countries in the two regions. The conference w
-
President Sukarno Visits Pope (1959)
Unused / unissued material - Vatican, Rome, Italy. Various shots of car arriving and President Sukarno being greeted. He salutes Papal Guard. VS of Guards du...
-
Video pidato SUKARNO pada Sengketa Malaysia 1963
Video pidato SUKARNO pada Sengketa Malaysia 1963
-
Cindy Adams Talking About Sukarno
Videographer: Aditia Noviansyah
Reporters: Team of Tempo Magazine
Editor: Ngarto Februana
Photos stock: Photos stock: Minuk Sastrowardoyo (1983); Doc. Cindy Adams/Sukarno My Friend
TEMPO.CO (English), Jakarta: Every visit to Indonesia, Cindy Adams always thought President Sukarno. In 1960s, Cindy, a journalist for The New York Times, was getting a chance to interview with the Indonesia's first p
-
MAULWI Saelan Seorang Pengawal Sukarno 2015
Kisah Seorang Pengawal Sukarno
Mengawal Presiden Sukarno sejak 1962. Pernah jadi kapten timnas Indonesia. Dipenjara Orde Baru tanpa proses pengadilan.
MAULWI Saelan, 87 tahun, mantan wakil komandan Tjakrabirawa, pasukan penjaga Presiden Sukarno, masih ingat suatu hari di tahun 1966. Sambil membawa secarik surat dia menghadap Presiden Sukarno. “Saya lapor pada bapak kalau saya dipanggil untuk kemb
-
SUKARNO go INTERNATIONAL! by Damn! I love Indonesia
-
(1/2)The Half Life of Dewi Sukarno, whose subject Raja serves
-
Berita Terkini - Metro Realitas - Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton
Berita Terkini - Metro Realitas - Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton Subscribe : http://www.youtube.com/user/pocitube?sub_confirmation=1 Video L...
-
SYND 18/6/70 ARCHIVE / FILE FOOTAGE OF PRESIDENT SUKARNO OF INDONESIA
Archive / File footage of President Sukarno of Indonesia
You can license this story through AP Archive: http://www.aparchive.com/metadata/youtube/12df6321a5e021f97f7ebb2933468981
Find out more about AP Archive: http://www.aparchive.com/HowWeWork
-
Sukarno yang lain
-
Soekarno Full Movie - Potro
Sukarno kecil dahulu bernama Kusno, namun karena tubuhnya kurus dan sakit-sakitan, nama tersebut diganti Sukarno oleh ayahnya. Dengan nama baru itu, ayahnya berharap dia akan menjadi ksatria layaknya Adipati Karno. Waktu berlalu, Sukarno menjadi pemuda yang aktif dan mengguncang podium politik.
Karena terlalu 'vokal' dan berani, dia akhirnya dijebloskan dalam penjara. Dia dituduh menghasut dan me
-
U.S.-Backed Genocide Indonesia, 1965, CIA coup ofDemocraticallyElected Sukarno
-over ONE MILLION human beings died.
FAIR USE NOTICE: This video may contain copyrighted material. Such material is made available for educational purposes only. This constitutes a 'fair use' of any such copyrighted material as provided for in Title 17 U.S.C. section 106A-117 of the US Copyright Law.
Kudeta sukarno dan kebohongan sejarah #1
penjatuhan suharto dan ke bohongan G 30 S/PKI...
penjatuhan suharto dan ke bohongan G 30 S/PKI
wn.com/Kudeta Sukarno Dan Kebohongan Sejarah 1
penjatuhan suharto dan ke bohongan G 30 S/PKI
- published: 12 Nov 2013
- views: 87
Sukarno In Hungary (1960)
Unissued / Unused material. Indonesian President Sukarno in Hungary. CU map of Indonesia. Ground to air shot aircraft in flight. Elevated MS massed crowds wa......
Unissued / Unused material. Indonesian President Sukarno in Hungary. CU map of Indonesia. Ground to air shot aircraft in flight. Elevated MS massed crowds wa...
wn.com/Sukarno In Hungary (1960)
Unissued / Unused material. Indonesian President Sukarno in Hungary. CU map of Indonesia. Ground to air shot aircraft in flight. Elevated MS massed crowds wa...
Indonesia, the nation under President Sukarno in 1955
Some ten years after president Sukarno declared its indepence life in all parts of Indonesia is taking its normal course. Alas, his grandson reported that th......
Some ten years after president Sukarno declared its indepence life in all parts of Indonesia is taking its normal course. Alas, his grandson reported that th...
wn.com/Indonesia, The Nation Under President Sukarno In 1955
Some ten years after president Sukarno declared its indepence life in all parts of Indonesia is taking its normal course. Alas, his grandson reported that th...
Akhirnya Harta Karun Presiden RI Sukarno Ditemukan - MetroTV
Pencarian harta karun dari jaman Dinasti Ming ditemukan di wilayah perairan jawa, yang disinyalir milik presiden RI Ir Soekarno. Berita MetroTV....
Pencarian harta karun dari jaman Dinasti Ming ditemukan di wilayah perairan jawa, yang disinyalir milik presiden RI Ir Soekarno. Berita MetroTV.
wn.com/Akhirnya Harta Karun Presiden Ri Sukarno Ditemukan Metrotv
Pencarian harta karun dari jaman Dinasti Ming ditemukan di wilayah perairan jawa, yang disinyalir milik presiden RI Ir Soekarno. Berita MetroTV.
- published: 05 Jul 2014
- views: 926
-
author: Sejarah
Djakarta di tahun 1966
.. living dangerously...
.. living dangerously
wn.com/Djakarta Di Tahun 1966
.. living dangerously
- published: 04 Jan 2015
- views: 35
Dubes RI Terharu Saksikan Video Sukarno di Peresmian Masjid Agung Moskow
Dubes R I untuk Rusia Djauhari Oratmangun turut hadir dalam peresmian Masjid Agung Moskow. Djauhari pun terharu ketika video Presiden Pertama R I Sukarno saat m...
Dubes R I untuk Rusia Djauhari Oratmangun turut hadir dalam peresmian Masjid Agung Moskow. Djauhari pun terharu ketika video Presiden Pertama R I Sukarno saat mengunjungi masjid tersbut diputar.
"Saya sangat terharu dan bangga karena tadi selama sekitar 15 (menit) sempat diputar film kunjungan Presiden Sukarno ke masjid ini. Semua hadirin termasuk Presiden Putin juga menyaksikan tayangan tersebut," tutur Djauhari lewat keterangan tertulis yang diterima Kamis (24/9/2015).
Masjid tersebut memang sudah berdiri sejak tahun 1904. Kedatangan Sukarno ke Rusia saat itu pada tahun 1959. Panitia acara secara resmi memutarkan video tersebut yang juga disiarkan ke seluruh warga Rusia.
"Hal ini membuktikan bahwa jejak-jejak Presiden Suakrno ternyata masih ada dan dihargai di sini," ujar Dubes Djauhari.
Pada tahun 2011 masjid itu dirobohkan karena hanya mampu menampung 2.000 jamaah. Kini masjid nan megah itu dapat menampung 10.000 jamaah.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas meresmikan Masjid ini. Seluruh pembangunan masjid yang disebut terbesar di Eropa ini dibiayai donatur.
wn.com/Dubes Ri Terharu Saksikan Video Sukarno Di Peresmian Masjid Agung Moskow
Dubes R I untuk Rusia Djauhari Oratmangun turut hadir dalam peresmian Masjid Agung Moskow. Djauhari pun terharu ketika video Presiden Pertama R I Sukarno saat mengunjungi masjid tersbut diputar.
"Saya sangat terharu dan bangga karena tadi selama sekitar 15 (menit) sempat diputar film kunjungan Presiden Sukarno ke masjid ini. Semua hadirin termasuk Presiden Putin juga menyaksikan tayangan tersebut," tutur Djauhari lewat keterangan tertulis yang diterima Kamis (24/9/2015).
Masjid tersebut memang sudah berdiri sejak tahun 1904. Kedatangan Sukarno ke Rusia saat itu pada tahun 1959. Panitia acara secara resmi memutarkan video tersebut yang juga disiarkan ke seluruh warga Rusia.
"Hal ini membuktikan bahwa jejak-jejak Presiden Suakrno ternyata masih ada dan dihargai di sini," ujar Dubes Djauhari.
Pada tahun 2011 masjid itu dirobohkan karena hanya mampu menampung 2.000 jamaah. Kini masjid nan megah itu dapat menampung 10.000 jamaah.
Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas meresmikan Masjid ini. Seluruh pembangunan masjid yang disebut terbesar di Eropa ini dibiayai donatur.
- published: 24 Sep 2015
- views: 1741
President Sukarno Opening Speech at, the Bandung Conference, 1955, Indonesia
In 1955, the leaders of Asia and Africa met for the first time at the Bandung Conference in Indonesia. This was the first time in known history that the leaders...
In 1955, the leaders of Asia and Africa met for the first time at the Bandung Conference in Indonesia. This was the first time in known history that the leaders of both African, and Asian countries met, and discussed the issues of the day.
The Asia Africa Conference was the inspiration behind the non-alignment movement, and the growth in independent countries in the two regions. The conference was heralded a success, and helped many nations still under colonial rule to move towards independence,
Useful Source:
http://en.wikipedia.org/wiki/Asian%E2%80%93African_Conference
wn.com/President Sukarno Opening Speech At, The Bandung Conference, 1955, Indonesia
In 1955, the leaders of Asia and Africa met for the first time at the Bandung Conference in Indonesia. This was the first time in known history that the leaders of both African, and Asian countries met, and discussed the issues of the day.
The Asia Africa Conference was the inspiration behind the non-alignment movement, and the growth in independent countries in the two regions. The conference was heralded a success, and helped many nations still under colonial rule to move towards independence,
Useful Source:
http://en.wikipedia.org/wiki/Asian%E2%80%93African_Conference
- published: 09 May 2013
- views: 58528
President Sukarno Visits Pope (1959)
Unused / unissued material - Vatican, Rome, Italy. Various shots of car arriving and President Sukarno being greeted. He salutes Papal Guard. VS of Guards du......
Unused / unissued material - Vatican, Rome, Italy. Various shots of car arriving and President Sukarno being greeted. He salutes Papal Guard. VS of Guards du...
wn.com/President Sukarno Visits Pope (1959)
Unused / unissued material - Vatican, Rome, Italy. Various shots of car arriving and President Sukarno being greeted. He salutes Papal Guard. VS of Guards du...
Video pidato SUKARNO pada Sengketa Malaysia 1963
Video pidato SUKARNO pada Sengketa Malaysia 1963...
Video pidato SUKARNO pada Sengketa Malaysia 1963
wn.com/Video Pidato Sukarno Pada Sengketa Malaysia 1963
Video pidato SUKARNO pada Sengketa Malaysia 1963
- published: 23 May 2014
- views: 11
Cindy Adams Talking About Sukarno
Videographer: Aditia Noviansyah
Reporters: Team of Tempo Magazine
Editor: Ngarto Februana
Photos stock: Photos stock: Minuk Sastrowardoyo (1983); Doc. Cindy Ada...
Videographer: Aditia Noviansyah
Reporters: Team of Tempo Magazine
Editor: Ngarto Februana
Photos stock: Photos stock: Minuk Sastrowardoyo (1983); Doc. Cindy Adams/Sukarno My Friend
TEMPO.CO (English), Jakarta: Every visit to Indonesia, Cindy Adams always thought President Sukarno. In 1960s, Cindy, a journalist for The New York Times, was getting a chance to interview with the Indonesia's first president. Sukarno also entrust writing an autobiography to Cindy, entitled "Sukarno an autobiography as told to Cindy Adams" was published in 1965. In an interview with Tempo on December 24, 2014 in Jakarta, she tells the autobiographical writing process.
Videographer: Aditia Noviansyah
Reporters: Team of Tempo Magazine
Editor: Ngarto Februana
Photos stock: Photos stock: Minuk Sastrowardoyo (1983); Doc. Cindy Adams/Sukarno My Friend
wn.com/Cindy Adams Talking About Sukarno
Videographer: Aditia Noviansyah
Reporters: Team of Tempo Magazine
Editor: Ngarto Februana
Photos stock: Photos stock: Minuk Sastrowardoyo (1983); Doc. Cindy Adams/Sukarno My Friend
TEMPO.CO (English), Jakarta: Every visit to Indonesia, Cindy Adams always thought President Sukarno. In 1960s, Cindy, a journalist for The New York Times, was getting a chance to interview with the Indonesia's first president. Sukarno also entrust writing an autobiography to Cindy, entitled "Sukarno an autobiography as told to Cindy Adams" was published in 1965. In an interview with Tempo on December 24, 2014 in Jakarta, she tells the autobiographical writing process.
Videographer: Aditia Noviansyah
Reporters: Team of Tempo Magazine
Editor: Ngarto Februana
Photos stock: Photos stock: Minuk Sastrowardoyo (1983); Doc. Cindy Adams/Sukarno My Friend
- published: 30 Dec 2014
- views: 782
MAULWI Saelan Seorang Pengawal Sukarno 2015
Kisah Seorang Pengawal Sukarno
Mengawal Presiden Sukarno sejak 1962. Pernah jadi kapten timnas Indonesia. Dipenjara Orde Baru tanpa proses pengadilan.
MAULWI S...
Kisah Seorang Pengawal Sukarno
Mengawal Presiden Sukarno sejak 1962. Pernah jadi kapten timnas Indonesia. Dipenjara Orde Baru tanpa proses pengadilan.
MAULWI Saelan, 87 tahun, mantan wakil komandan Tjakrabirawa, pasukan penjaga Presiden Sukarno, masih ingat suatu hari di tahun 1966. Sambil membawa secarik surat dia menghadap Presiden Sukarno. “Saya lapor pada bapak kalau saya dipanggil untuk kembali ke korps.Itu pertemuan terakhir kalinya dengan Bung Karno,” kata Maulwi Saelan ditemui di Sekolah Syifa Budi, Kemang, Jakarta Selatan, Jum’at (21/06).
Waktu itu Maulwi berpangkat kolonel CPM. Ditarik dari penugasannya sebagai wakil komandan Tjakrabirawa. Selang beberapa lama setelah peristiwa G30S 1965, ring satu yang mengitari Presiden Sukarno mulai dipreteli. Limabelas menteri dalam Kabinet Dwikora ditangkap. Pengawalan terhadap Presiden Sukarno perlahan dikurangi dan kemudian ditiadakan sama sekali bersamaan pembubaran Tjakrabirawa.
“Fasilitas untuk presiden mulai dikurangi. Pengawalan hanya dilakukan oleh CPM seadanya. Presiden tidak boleh lagi menggunakan helikopter, hanya boleh menggunakan mobil,” kenang Maulwi.
Pascabubarnya Tjakrabirawa pada 1967, pengawalan Presiden Sukarno diserahkan kepada Pomad AD yang pro Soeharto. Sementara untuk keperluan pribadi Presiden, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang dipimpin oleh Letkol. Polisi Mangil Martowidjojo, tetap bertugas seperti biasa. Detasemen itu sudah berdiri semenjak awal masa kepresidenan Sukarno.
Menurut Maulwi, para pengawal dari DKP itu mengalami tekanan batin yang sangat mendalam ketika mengawal Sukarno di pengujung kekuasaannya. Tak jarang anggota Pomad AD membentak anggota DKP hanya karena dianggap melayani presiden secara berlebihan kendati sekadar menjalankan kewajiban saja.
Pernah seorang anggota DKP mengawal Bung Karno ke Bogor dan membukakan pintu mobil setibanya di Istana Bogor. Seorang perwira Satgas Pomad langsung membentak dan melarang anggota DKP membukakan pintu mobil yang ditumpangi Presiden Sukarno. “Biar dia buka sendiri, kamu kultus!” kata Maulwi mengutip kesaksian seorang anggota DKP bernama Suwarto.
Perlahan Presiden Sukarno makin dikucilkan. Kendati sempat menghadiri berbagai acara di mana dia memberikan pidato, tak satu pun media yang menyiarkan pidatonya. Setelah Pidato Nawaksara 10 Januari 1967 ditolak MPRS, Sukarno resmi diberhentikan. Jadi tahanan rumah dan tinggal di Wisma Yaso sampai nyawa menjemputnya pada 21 Juni 1970.
Bagaimana nasib pengawal-pengawalnya? Pada 1967, Maulwi diinterogasi di markas Kopkamtib. Ditanyai seputar keterlibatan Presiden Sukarno dalam peristiwa G30S 1965. Maulwi sendiri yakin Sukarno tak mengetahui ihwal peristiwa penculikan dan pembunuhan jenderal Angkatan Darat itu.
“Waktu itu (1 Oktober 1965 – Red) begitu Bung Karno turun dari mobil di Slipi, di rumahnya Haryati (istri kelima Sukarno –Red) dia langsung bilang wah! Ik ben overrompeld (wah saya kaget). Mukanya kelihatan bingung,” kata Maulwi. “Saya yakin dia tidak tahu menahu kejadian itu.”
Pemeriksaan terhadap dirinya ternyata berujung pada pemenjaraan. Pada hari yang sama, setelah diinterogasi Kopkamtib, Maulwi tak pernah diizinkan pulang sampai lima tahun lebih kemudian. “Ya begitu saja, saya dipanggil, lantas nggak dikasih pulang sampai lima tahun lebih,” katanya.
Maulwi ditahan di Rumah Tahanan Militer Budi Utomo, Jakarta Pusat selama 4 tahun 8 bulan. Kemudian ditahan di Rumah Tahanan Nirbaya, Jakarta Timur selama setahun. Untuk membuat Maulwi tertekan, Kopkamtib sengaja Maulwi menempatkan Maulwi di sel isolasi. “Kalau hujan kehujanan, kalau panas kepanasan. Selama seminggu saya dibuat menderita. Kelaparan dan kehausan. Untung ada penjaga bekas anak buah yang berbaik hati memberikan saya pisang goreng,” kenang Maulwi.
Setelah lima tahun lebih dipenjara, Maulwi dipanggil ke kantor petugas militer. Dinyatakan bebas. “Ya sudah begitu saja. Ditahan dan dilepas seenaknya. Saya, Mursid (Mayjen. Mursid, mantan Dubes RI untuk Filipina –Red) dan beberapa kawan pengawal Bung Karno lainnya juga dibebaskan. Diantar pakai mobil pick up,” ujar mantan kapten Timnas Indonesia tahun 1950-an itu.
Tak terima perlakuan semena-mena, begitu dibebaskan Maulwi sambangi markas CPM. “Saya tekan mereka. Saya tanya sama mereka saya ini komunis bukan? Apa saya ini terlibat G30S nggak? Mereka bilang nggak. Kalau begitu kasih saya surat keterangan kalau saya tak terlibat,” tuturnya, memutar kembali ingatan ke masa lalu.
Kini Maulwi Saelan mengisi hari-harinya dalam bidang pendidikan dengan menjadi ketua Yayasan Syifa Budi, Kemang, Jakarta Selatan (sekolahnya lebih dikenal dengan Al-Azhar Kemang-Red). Lelaki yang diangkat jadi anak ke-13 oleh Buya Hamka itu kini tengah menyiapkan terbitnya sebuah biografi yang bakal diluncurkan Oktober tahun ini. “Sejarah harus diluruskan,” pungkasnya.
wn.com/Maulwi Saelan Seorang Pengawal Sukarno 2015
Kisah Seorang Pengawal Sukarno
Mengawal Presiden Sukarno sejak 1962. Pernah jadi kapten timnas Indonesia. Dipenjara Orde Baru tanpa proses pengadilan.
MAULWI Saelan, 87 tahun, mantan wakil komandan Tjakrabirawa, pasukan penjaga Presiden Sukarno, masih ingat suatu hari di tahun 1966. Sambil membawa secarik surat dia menghadap Presiden Sukarno. “Saya lapor pada bapak kalau saya dipanggil untuk kembali ke korps.Itu pertemuan terakhir kalinya dengan Bung Karno,” kata Maulwi Saelan ditemui di Sekolah Syifa Budi, Kemang, Jakarta Selatan, Jum’at (21/06).
Waktu itu Maulwi berpangkat kolonel CPM. Ditarik dari penugasannya sebagai wakil komandan Tjakrabirawa. Selang beberapa lama setelah peristiwa G30S 1965, ring satu yang mengitari Presiden Sukarno mulai dipreteli. Limabelas menteri dalam Kabinet Dwikora ditangkap. Pengawalan terhadap Presiden Sukarno perlahan dikurangi dan kemudian ditiadakan sama sekali bersamaan pembubaran Tjakrabirawa.
“Fasilitas untuk presiden mulai dikurangi. Pengawalan hanya dilakukan oleh CPM seadanya. Presiden tidak boleh lagi menggunakan helikopter, hanya boleh menggunakan mobil,” kenang Maulwi.
Pascabubarnya Tjakrabirawa pada 1967, pengawalan Presiden Sukarno diserahkan kepada Pomad AD yang pro Soeharto. Sementara untuk keperluan pribadi Presiden, Detasemen Kawal Pribadi (DKP) yang dipimpin oleh Letkol. Polisi Mangil Martowidjojo, tetap bertugas seperti biasa. Detasemen itu sudah berdiri semenjak awal masa kepresidenan Sukarno.
Menurut Maulwi, para pengawal dari DKP itu mengalami tekanan batin yang sangat mendalam ketika mengawal Sukarno di pengujung kekuasaannya. Tak jarang anggota Pomad AD membentak anggota DKP hanya karena dianggap melayani presiden secara berlebihan kendati sekadar menjalankan kewajiban saja.
Pernah seorang anggota DKP mengawal Bung Karno ke Bogor dan membukakan pintu mobil setibanya di Istana Bogor. Seorang perwira Satgas Pomad langsung membentak dan melarang anggota DKP membukakan pintu mobil yang ditumpangi Presiden Sukarno. “Biar dia buka sendiri, kamu kultus!” kata Maulwi mengutip kesaksian seorang anggota DKP bernama Suwarto.
Perlahan Presiden Sukarno makin dikucilkan. Kendati sempat menghadiri berbagai acara di mana dia memberikan pidato, tak satu pun media yang menyiarkan pidatonya. Setelah Pidato Nawaksara 10 Januari 1967 ditolak MPRS, Sukarno resmi diberhentikan. Jadi tahanan rumah dan tinggal di Wisma Yaso sampai nyawa menjemputnya pada 21 Juni 1970.
Bagaimana nasib pengawal-pengawalnya? Pada 1967, Maulwi diinterogasi di markas Kopkamtib. Ditanyai seputar keterlibatan Presiden Sukarno dalam peristiwa G30S 1965. Maulwi sendiri yakin Sukarno tak mengetahui ihwal peristiwa penculikan dan pembunuhan jenderal Angkatan Darat itu.
“Waktu itu (1 Oktober 1965 – Red) begitu Bung Karno turun dari mobil di Slipi, di rumahnya Haryati (istri kelima Sukarno –Red) dia langsung bilang wah! Ik ben overrompeld (wah saya kaget). Mukanya kelihatan bingung,” kata Maulwi. “Saya yakin dia tidak tahu menahu kejadian itu.”
Pemeriksaan terhadap dirinya ternyata berujung pada pemenjaraan. Pada hari yang sama, setelah diinterogasi Kopkamtib, Maulwi tak pernah diizinkan pulang sampai lima tahun lebih kemudian. “Ya begitu saja, saya dipanggil, lantas nggak dikasih pulang sampai lima tahun lebih,” katanya.
Maulwi ditahan di Rumah Tahanan Militer Budi Utomo, Jakarta Pusat selama 4 tahun 8 bulan. Kemudian ditahan di Rumah Tahanan Nirbaya, Jakarta Timur selama setahun. Untuk membuat Maulwi tertekan, Kopkamtib sengaja Maulwi menempatkan Maulwi di sel isolasi. “Kalau hujan kehujanan, kalau panas kepanasan. Selama seminggu saya dibuat menderita. Kelaparan dan kehausan. Untung ada penjaga bekas anak buah yang berbaik hati memberikan saya pisang goreng,” kenang Maulwi.
Setelah lima tahun lebih dipenjara, Maulwi dipanggil ke kantor petugas militer. Dinyatakan bebas. “Ya sudah begitu saja. Ditahan dan dilepas seenaknya. Saya, Mursid (Mayjen. Mursid, mantan Dubes RI untuk Filipina –Red) dan beberapa kawan pengawal Bung Karno lainnya juga dibebaskan. Diantar pakai mobil pick up,” ujar mantan kapten Timnas Indonesia tahun 1950-an itu.
Tak terima perlakuan semena-mena, begitu dibebaskan Maulwi sambangi markas CPM. “Saya tekan mereka. Saya tanya sama mereka saya ini komunis bukan? Apa saya ini terlibat G30S nggak? Mereka bilang nggak. Kalau begitu kasih saya surat keterangan kalau saya tak terlibat,” tuturnya, memutar kembali ingatan ke masa lalu.
Kini Maulwi Saelan mengisi hari-harinya dalam bidang pendidikan dengan menjadi ketua Yayasan Syifa Budi, Kemang, Jakarta Selatan (sekolahnya lebih dikenal dengan Al-Azhar Kemang-Red). Lelaki yang diangkat jadi anak ke-13 oleh Buya Hamka itu kini tengah menyiapkan terbitnya sebuah biografi yang bakal diluncurkan Oktober tahun ini. “Sejarah harus diluruskan,” pungkasnya.
- published: 12 Sep 2015
- views: 3
Berita Terkini - Metro Realitas - Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton
Berita Terkini - Metro Realitas - Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton Subscribe : http://www.youtube.com/user/pocitube?sub_confirmation=1 Video L......
Berita Terkini - Metro Realitas - Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton Subscribe : http://www.youtube.com/user/pocitube?sub_confirmation=1 Video L...
wn.com/Berita Terkini Metro Realitas Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton
Berita Terkini - Metro Realitas - Mengungkap Harta Warisan Sukarno Emas 57000 Ton Subscribe : http://www.youtube.com/user/pocitube?sub_confirmation=1 Video L...
SYND 18/6/70 ARCHIVE / FILE FOOTAGE OF PRESIDENT SUKARNO OF INDONESIA
Archive / File footage of President Sukarno of Indonesia
You can license this story through AP Archive: http://www.aparchive.com/metadata/youtube/12df6321a...
Archive / File footage of President Sukarno of Indonesia
You can license this story through AP Archive: http://www.aparchive.com/metadata/youtube/12df6321a5e021f97f7ebb2933468981
Find out more about AP Archive: http://www.aparchive.com/HowWeWork
wn.com/Synd 18 6 70 Archive File Footage Of President Sukarno Of Indonesia
Archive / File footage of President Sukarno of Indonesia
You can license this story through AP Archive: http://www.aparchive.com/metadata/youtube/12df6321a5e021f97f7ebb2933468981
Find out more about AP Archive: http://www.aparchive.com/HowWeWork
- published: 21 Jul 2015
- views: 55
Soekarno Full Movie - Potro
Sukarno kecil dahulu bernama Kusno, namun karena tubuhnya kurus dan sakit-sakitan, nama tersebut diganti Sukarno oleh ayahnya. Dengan nama baru itu, ayahnya ber...
Sukarno kecil dahulu bernama Kusno, namun karena tubuhnya kurus dan sakit-sakitan, nama tersebut diganti Sukarno oleh ayahnya. Dengan nama baru itu, ayahnya berharap dia akan menjadi ksatria layaknya Adipati Karno. Waktu berlalu, Sukarno menjadi pemuda yang aktif dan mengguncang podium politik.
Karena terlalu 'vokal' dan berani, dia akhirnya dijebloskan dalam penjara. Dia dituduh menghasut dan memberontak seperti Komunis. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Dia makin menggugat. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat membuat dia dibuang ke Ende, lalu Bengkulu.
Di kota itu Sukarno rehat sejenak dari politik. Dia jatuh hati pada gadis cantik bernama Fatmawati. Padahal saat itu Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang selalu menjadi perisai baginya tatkala di penjara dan dibuang. Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh hati pada gadis lain.
Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya. Birahi politiknya kembali menguat. Belanda takluk oleh Jepang. Sesuatu yang dulu dianggap raksasa bagi Sukarno, kini lenyap. Kemerdekaan Indonesia seolah di ambang mata.
Sementara itu Hatta dan Sjahrir, saingan politik Sukarno di masa muda mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda. Tapi Sukarno punya sudut pandang berbeda. "Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya meraih kemerdekaan Indonesia" kata Sukarno. Hatta terpengaruh. Tapi Sjahrir tidak.
Kita semua tahu bahwa pada akhirnya kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi apakah itu kemerdekaan yang diharapkan? Jangan-jangan kemerdekaan itu semata-mata hadiah dari Jepang? Jangan-jangan apa yang kita peringati setiap tahun itu hanyalah upah bagi Sukarno karena telah bekerja untuk Jepang? Bagaimanakah cara Sukarno mewujudkan kemerdekaan itu? Berapa nyawa yang dikorbankan?
Di atas kereta kuda, haji Cokroaminoto berpesan kepada Sukarno muda: "Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu". Kalimat itu selalu dipegang Sukarno untuk mewujudkan mimpinya .... Indonesia Merdeka!
wn.com/Soekarno Full Movie Potro
Sukarno kecil dahulu bernama Kusno, namun karena tubuhnya kurus dan sakit-sakitan, nama tersebut diganti Sukarno oleh ayahnya. Dengan nama baru itu, ayahnya berharap dia akan menjadi ksatria layaknya Adipati Karno. Waktu berlalu, Sukarno menjadi pemuda yang aktif dan mengguncang podium politik.
Karena terlalu 'vokal' dan berani, dia akhirnya dijebloskan dalam penjara. Dia dituduh menghasut dan memberontak seperti Komunis. Tapi keberanian Sukarno tidak pernah padam. Dia makin menggugat. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat membuat dia dibuang ke Ende, lalu Bengkulu.
Di kota itu Sukarno rehat sejenak dari politik. Dia jatuh hati pada gadis cantik bernama Fatmawati. Padahal saat itu Sukarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan yang selalu menjadi perisai baginya tatkala di penjara dan dibuang. Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh hati pada gadis lain.
Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya. Birahi politiknya kembali menguat. Belanda takluk oleh Jepang. Sesuatu yang dulu dianggap raksasa bagi Sukarno, kini lenyap. Kemerdekaan Indonesia seolah di ambang mata.
Sementara itu Hatta dan Sjahrir, saingan politik Sukarno di masa muda mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda. Tapi Sukarno punya sudut pandang berbeda. "Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya meraih kemerdekaan Indonesia" kata Sukarno. Hatta terpengaruh. Tapi Sjahrir tidak.
Kita semua tahu bahwa pada akhirnya kemerdekaan Indonesia terwujud pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi apakah itu kemerdekaan yang diharapkan? Jangan-jangan kemerdekaan itu semata-mata hadiah dari Jepang? Jangan-jangan apa yang kita peringati setiap tahun itu hanyalah upah bagi Sukarno karena telah bekerja untuk Jepang? Bagaimanakah cara Sukarno mewujudkan kemerdekaan itu? Berapa nyawa yang dikorbankan?
Di atas kereta kuda, haji Cokroaminoto berpesan kepada Sukarno muda: "Manusia itu sama misteriusnya dengan alam, tapi jika kau bisa menggenggam hatinya, mereka akan mengikutimu". Kalimat itu selalu dipegang Sukarno untuk mewujudkan mimpinya .... Indonesia Merdeka!
- published: 09 Aug 2015
- views: 0
U.S.-Backed Genocide Indonesia, 1965, CIA coup ofDemocraticallyElected Sukarno
-over ONE MILLION human beings died.
FAIR USE NOTICE: This video may contain copyrighted material. Such material is made available for educational purposes onl...
-over ONE MILLION human beings died.
FAIR USE NOTICE: This video may contain copyrighted material. Such material is made available for educational purposes only. This constitutes a 'fair use' of any such copyrighted material as provided for in Title 17 U.S.C. section 106A-117 of the US Copyright Law.
wn.com/U.S. Backed Genocide Indonesia, 1965, Cia Coup Ofdemocraticallyelected Sukarno
-over ONE MILLION human beings died.
FAIR USE NOTICE: This video may contain copyrighted material. Such material is made available for educational purposes only. This constitutes a 'fair use' of any such copyrighted material as provided for in Title 17 U.S.C. section 106A-117 of the US Copyright Law.
- published: 27 Sep 2013
- views: 3177
-
Prime Minister of Indonesia: Ali Sastroamidjojo Interview (1952)
http://thefilmarchive.org/ Ali Sastroamidjojo, (EYD: Ali Sastroamijoyo) was the 8th and 10th Prime Minister of Indonesia. He was born in Grabag, Central Java...
-
Soekarno/Sukarno Speaking Dutch (Rare)
Rare audio clip of former Indonesian President Sukarno speaking Dutch in an interview.
-
Wawancara cindy adams Dengan presiden Soekarno
-
TV interview on filming Pres. Sukarno in 1955
Instalment in the series 'Postcards from the fifties' in which Michael Rogge recounts how he came to film President Sukarno during Ramadan in Jakarta in May ...
-
Bung Karno - Wawancara Langsung Presiden Soekarno Suksesor Indonesia
Wawancara Terakhir Bung Karno dengan TV Amerika. Yang Mewawancarai Cindy Adam. Sekitar Mei 1966.
-
President Soekarno on the Beatles
CBS interviewed President Soekarno of Indonesia in Jakarta in late 1965. In this interview, one of three CBS's most talented journalist (Bernard Kalb and Pet...
-
Tanggapan Soekarno G30SPKI - Cindy Adams
Wawancara Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia oleh Cindy Adams mengenai Kudeta G30SPKI
-
President Soekarno In Moscow (1959)
Unused / unissued material - Moscow, Russia, USSR, Soviet Union. MS President Soekarno of Indonesia and Soviet leader Nikita Khruschev shaking hands. CU Pres...
-
President Sukarno of Indonesia audience with Pope John XXIII at the Vatican 1959
President Sukarno of Indonesia and Pope John XXIII at the Vatican 1959. President Sukarno of Indonesia arrived in Vatican on Thursday morning May 14, 1959 on...
-
DFK Muse: Auguste Soesastro
Kartika Soekarno berbicara tentang karya Auguste Soesastro
-
Former First Lady of Indonesia Impressed by DPA
The wife of the first Indonesian president tells us about what she liked most about Divine Performing Arts show in Tokyo. For more news and videos visit ☛ ht...
-
Interview - Dr Sukarno JTLM
-
Soekarno "I hate imperialism."
"I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world"
(Soekarno's speech in front of United Nation, protesting U.S intervention in Indonesia's region during 1957-1958)"
-- Dr. Ir. H. Achmad Soekarno. (Bung Karno)
-
Winston Shrout: How Does The Soekarno Trust Relate to Redemption? Part 1 August 25, 2015
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the many hot topics reviewed on the net today such as St. Germain's involvement with the new financial system, The International Court of Justice, Gold's role with the transition, the monetary reset, mass arrests, the Heritage Funds, as well as
-
Winston Shrout: How Does The Soekarno Trust Relate to Redemption - Part 2. September 1, 2015
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the many hot topics reviewed on the net today such as St. Germaine's involvement with the new financial system, The International Court of Justice, Gold's role with the transition, the monetary reset, mass arrests, the Heritage Funds, as well a
-
Pameran ArtJog 2014, Pidato Kartika Sari Dewi Soekarno 10
ArtJog adalah pameran seni rupa tahunan di Jogja. Tahun 2014 bertemakan politik. Berjudul "Legacies of Power". Bertempat di Taman Budaya Jogja. Tanggal 7-22 ...
-
Wawancara Guruh Sukarno Putra, Bens Leo & Superman Is Dead (SID)
Jawaban lengkap mereka mengenai Konser SATU Indonesia, Penampilan SID, Kembalikan Baliku & Bali Tolak Reklamasi.
Wayne August (Rep) & Ipan Tabot (Cam) | Dok. Bali TV
-
Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man
Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man 1.President Sukarno and the Dutch New Guinea Dispute 2:50 2.The Kennedy Conspiracy 11:35 3.The Dutch State Consp...
-
Ketika Soekarno tertawa
Tahun 1964, Soekarno biasa melakukan wawancara dengan wartawan asing. Clip ini memperlihatkan gayanya yang flamboyan penuh tawa dan guyonan.
-
Interview met Tanja Soekarno ( Erna van Gerwen en Renee Vroemen )
De buut: Interview met Tanja Soekarno. Erna van Gerwen als Tanja en Renee Vroemen als Interviewer Erna van Gerwen ook wel bekend als `t Moordjonk werd in 197...
Prime Minister of Indonesia: Ali Sastroamidjojo Interview (1952)
http://thefilmarchive.org/ Ali Sastroamidjojo, (EYD: Ali Sastroamijoyo) was the 8th and 10th Prime Minister of Indonesia. He was born in Grabag, Central Java......
http://thefilmarchive.org/ Ali Sastroamidjojo, (EYD: Ali Sastroamijoyo) was the 8th and 10th Prime Minister of Indonesia. He was born in Grabag, Central Java...
wn.com/Prime Minister Of Indonesia Ali Sastroamidjojo Interview (1952)
http://thefilmarchive.org/ Ali Sastroamidjojo, (EYD: Ali Sastroamijoyo) was the 8th and 10th Prime Minister of Indonesia. He was born in Grabag, Central Java...
Soekarno/Sukarno Speaking Dutch (Rare)
Rare audio clip of former Indonesian President Sukarno speaking Dutch in an interview....
Rare audio clip of former Indonesian President Sukarno speaking Dutch in an interview.
wn.com/Soekarno Sukarno Speaking Dutch (Rare)
Rare audio clip of former Indonesian President Sukarno speaking Dutch in an interview.
TV interview on filming Pres. Sukarno in 1955
Instalment in the series 'Postcards from the fifties' in which Michael Rogge recounts how he came to film President Sukarno during Ramadan in Jakarta in May ......
Instalment in the series 'Postcards from the fifties' in which Michael Rogge recounts how he came to film President Sukarno during Ramadan in Jakarta in May ...
wn.com/Tv Interview On Filming Pres. Sukarno In 1955
Instalment in the series 'Postcards from the fifties' in which Michael Rogge recounts how he came to film President Sukarno during Ramadan in Jakarta in May ...
Bung Karno - Wawancara Langsung Presiden Soekarno Suksesor Indonesia
Wawancara Terakhir Bung Karno dengan TV Amerika. Yang Mewawancarai Cindy Adam. Sekitar Mei 1966....
Wawancara Terakhir Bung Karno dengan TV Amerika. Yang Mewawancarai Cindy Adam. Sekitar Mei 1966.
wn.com/Bung Karno Wawancara Langsung Presiden Soekarno Suksesor Indonesia
Wawancara Terakhir Bung Karno dengan TV Amerika. Yang Mewawancarai Cindy Adam. Sekitar Mei 1966.
President Soekarno on the Beatles
CBS interviewed President Soekarno of Indonesia in Jakarta in late 1965. In this interview, one of three CBS's most talented journalist (Bernard Kalb and Pet......
CBS interviewed President Soekarno of Indonesia in Jakarta in late 1965. In this interview, one of three CBS's most talented journalist (Bernard Kalb and Pet...
wn.com/President Soekarno On The Beatles
CBS interviewed President Soekarno of Indonesia in Jakarta in late 1965. In this interview, one of three CBS's most talented journalist (Bernard Kalb and Pet...
- published: 30 Oct 2008
- views: 108187
-
author: iwan kamah
Tanggapan Soekarno G30SPKI - Cindy Adams
Wawancara Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia oleh Cindy Adams mengenai Kudeta G30SPKI...
Wawancara Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia oleh Cindy Adams mengenai Kudeta G30SPKI
wn.com/Tanggapan Soekarno G30Spki Cindy Adams
Wawancara Soekarno Presiden Pertama Republik Indonesia oleh Cindy Adams mengenai Kudeta G30SPKI
- published: 21 Jun 2015
- views: 15
President Soekarno In Moscow (1959)
Unused / unissued material - Moscow, Russia, USSR, Soviet Union. MS President Soekarno of Indonesia and Soviet leader Nikita Khruschev shaking hands. CU Pres......
Unused / unissued material - Moscow, Russia, USSR, Soviet Union. MS President Soekarno of Indonesia and Soviet leader Nikita Khruschev shaking hands. CU Pres...
wn.com/President Soekarno In Moscow (1959)
Unused / unissued material - Moscow, Russia, USSR, Soviet Union. MS President Soekarno of Indonesia and Soviet leader Nikita Khruschev shaking hands. CU Pres...
President Sukarno of Indonesia audience with Pope John XXIII at the Vatican 1959
President Sukarno of Indonesia and Pope John XXIII at the Vatican 1959. President Sukarno of Indonesia arrived in Vatican on Thursday morning May 14, 1959 on......
President Sukarno of Indonesia and Pope John XXIII at the Vatican 1959. President Sukarno of Indonesia arrived in Vatican on Thursday morning May 14, 1959 on...
wn.com/President Sukarno Of Indonesia Audience With Pope John Xxiii At The Vatican 1959
President Sukarno of Indonesia and Pope John XXIII at the Vatican 1959. President Sukarno of Indonesia arrived in Vatican on Thursday morning May 14, 1959 on...
- published: 19 Mar 2013
- views: 17131
-
author: toudano
DFK Muse: Auguste Soesastro
Kartika Soekarno berbicara tentang karya Auguste Soesastro...
Kartika Soekarno berbicara tentang karya Auguste Soesastro
wn.com/Dfk Muse Auguste Soesastro
Kartika Soekarno berbicara tentang karya Auguste Soesastro
- published: 19 Dec 2014
- views: 39
Former First Lady of Indonesia Impressed by DPA
The wife of the first Indonesian president tells us about what she liked most about Divine Performing Arts show in Tokyo. For more news and videos visit ☛ ht......
The wife of the first Indonesian president tells us about what she liked most about Divine Performing Arts show in Tokyo. For more news and videos visit ☛ ht...
wn.com/Former First Lady Of Indonesia Impressed By Dpa
The wife of the first Indonesian president tells us about what she liked most about Divine Performing Arts show in Tokyo. For more news and videos visit ☛ ht...
- published: 14 Feb 2009
- views: 29539
-
author: NTDTV
Soekarno "I hate imperialism."
"I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world...
"I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world"
(Soekarno's speech in front of United Nation, protesting U.S intervention in Indonesia's region during 1957-1958)"
-- Dr. Ir. H. Achmad Soekarno. (Bung Karno)
wn.com/Soekarno I Hate Imperialism.
"I hate imperialism. I detest colonialism. And I fear the consequences of their last bitter struggle for life. We are determined, that our nation, and the world as a whole, shall not be the play thing of one small corner of the world"
(Soekarno's speech in front of United Nation, protesting U.S intervention in Indonesia's region during 1957-1958)"
-- Dr. Ir. H. Achmad Soekarno. (Bung Karno)
- published: 24 Apr 2014
- views: 73
Winston Shrout: How Does The Soekarno Trust Relate to Redemption? Part 1 August 25, 2015
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the ...
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the many hot topics reviewed on the net today such as St. Germain's involvement with the new financial system, The International Court of Justice, Gold's role with the transition, the monetary reset, mass arrests, the Heritage Funds, as well as core topics such as the end of the Common Law Era, the historical origins of Admiralty Law in relation to Adam and Eve, the Strawman, negotiable instruments, collateral accounts, and much more. No matter how many times you have watched Winston Shrout's videos, you are guaranteed to come away with some new tid-bits of knowledge from this extremely in-depth topic.
Winston also provides a detailed review of his up and coming seminar at ECETI Ranch called "Removing Commercial Karma" to review Authentication & Assignment on Reversionary Interest, a very pertinent topic for all of us who want to learn how to exempt ourselves from taxation legally.
Please go to this link to review dates, prices, and tickets:
http://buytickets.at/eceti/27737/r/galactic-connection-wssic
or
tinyurl.com/ECETI-Winston
The views and opinions expressed herein are those of person(s) interviewed and do not necessarily reflect those of Alexandra Meadors and Galactic Connection.
Check out our Daily Blog page: http://galacticconnection.com/daily-blog/
Like our Facebook page: https://www.facebook.com/GalacticConnection
Follow us on Twitter: https://twitter.com/GalacticConnect
wn.com/Winston Shrout How Does The Soekarno Trust Relate To Redemption Part 1 August 25, 2015
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the many hot topics reviewed on the net today such as St. Germain's involvement with the new financial system, The International Court of Justice, Gold's role with the transition, the monetary reset, mass arrests, the Heritage Funds, as well as core topics such as the end of the Common Law Era, the historical origins of Admiralty Law in relation to Adam and Eve, the Strawman, negotiable instruments, collateral accounts, and much more. No matter how many times you have watched Winston Shrout's videos, you are guaranteed to come away with some new tid-bits of knowledge from this extremely in-depth topic.
Winston also provides a detailed review of his up and coming seminar at ECETI Ranch called "Removing Commercial Karma" to review Authentication & Assignment on Reversionary Interest, a very pertinent topic for all of us who want to learn how to exempt ourselves from taxation legally.
Please go to this link to review dates, prices, and tickets:
http://buytickets.at/eceti/27737/r/galactic-connection-wssic
or
tinyurl.com/ECETI-Winston
The views and opinions expressed herein are those of person(s) interviewed and do not necessarily reflect those of Alexandra Meadors and Galactic Connection.
Check out our Daily Blog page: http://galacticconnection.com/daily-blog/
Like our Facebook page: https://www.facebook.com/GalacticConnection
Follow us on Twitter: https://twitter.com/GalacticConnect
- published: 26 Aug 2015
- views: 3491
Winston Shrout: How Does The Soekarno Trust Relate to Redemption - Part 2. September 1, 2015
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the ...
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the many hot topics reviewed on the net today such as St. Germaine's involvement with the new financial system, The International Court of Justice, Gold's role with the transition, the monetary reset, mass arrests, the Heritage Funds, as well as core topics such as the end of the Common Law Era, the historical origins of Admiralty Law in relation to Adam and Eve, the Strawman, negotiable instruments, collateral accounts, and much more. No matter how many times you have watched Winston Shrout's videos, you are guaranteed to come away with some new tid-bits of knowledge from this extremely in-depth topic.
Winston also provides a detailed review of his up and coming seminar at ECETI Ranch called "Removing Commercial Karma" to review Authentication & Assignment on Reversionary Interest, a very pertinent topic for all of us who want to learn how to exempt ourselves from taxation legally.
Please go to this link to review dates, prices, and tickets:
http://buytickets.at/eceti/27737/r/galactic-connection-wssic
The views and opinions expressed herein are those of person(s) interviewed and do not necessarily reflect those of Alexandra Meadors and Galactic Connection.
Check out our Daily Blog page: http://galacticconnection.com/daily-blog/
Like our Facebook page: https://www.facebook.com/GalacticConnection
Follow us on Twitter: https://twitter.com/GalacticConnect
wn.com/Winston Shrout How Does The Soekarno Trust Relate To Redemption Part 2. September 1, 2015
Alexandra Meadors and Winston Shrout share an interview hunkering down on the topic of commerce through a metaphysical perspective.
You won't want to miss the many hot topics reviewed on the net today such as St. Germaine's involvement with the new financial system, The International Court of Justice, Gold's role with the transition, the monetary reset, mass arrests, the Heritage Funds, as well as core topics such as the end of the Common Law Era, the historical origins of Admiralty Law in relation to Adam and Eve, the Strawman, negotiable instruments, collateral accounts, and much more. No matter how many times you have watched Winston Shrout's videos, you are guaranteed to come away with some new tid-bits of knowledge from this extremely in-depth topic.
Winston also provides a detailed review of his up and coming seminar at ECETI Ranch called "Removing Commercial Karma" to review Authentication & Assignment on Reversionary Interest, a very pertinent topic for all of us who want to learn how to exempt ourselves from taxation legally.
Please go to this link to review dates, prices, and tickets:
http://buytickets.at/eceti/27737/r/galactic-connection-wssic
The views and opinions expressed herein are those of person(s) interviewed and do not necessarily reflect those of Alexandra Meadors and Galactic Connection.
Check out our Daily Blog page: http://galacticconnection.com/daily-blog/
Like our Facebook page: https://www.facebook.com/GalacticConnection
Follow us on Twitter: https://twitter.com/GalacticConnect
- published: 02 Sep 2015
- views: 389
Pameran ArtJog 2014, Pidato Kartika Sari Dewi Soekarno 10
ArtJog adalah pameran seni rupa tahunan di Jogja. Tahun 2014 bertemakan politik. Berjudul "Legacies of Power". Bertempat di Taman Budaya Jogja. Tanggal 7-22 ......
ArtJog adalah pameran seni rupa tahunan di Jogja. Tahun 2014 bertemakan politik. Berjudul "Legacies of Power". Bertempat di Taman Budaya Jogja. Tanggal 7-22 ...
wn.com/Pameran Artjog 2014, Pidato Kartika Sari Dewi Soekarno 10
ArtJog adalah pameran seni rupa tahunan di Jogja. Tahun 2014 bertemakan politik. Berjudul "Legacies of Power". Bertempat di Taman Budaya Jogja. Tanggal 7-22 ...
Wawancara Guruh Sukarno Putra, Bens Leo & Superman Is Dead (SID)
Jawaban lengkap mereka mengenai Konser SATU Indonesia, Penampilan SID, Kembalikan Baliku & Bali Tolak Reklamasi.
Wayne August (Rep) & Ipan Tabot (Cam) | Dok. Ba...
Jawaban lengkap mereka mengenai Konser SATU Indonesia, Penampilan SID, Kembalikan Baliku & Bali Tolak Reklamasi.
Wayne August (Rep) & Ipan Tabot (Cam) | Dok. Bali TV
wn.com/Wawancara Guruh Sukarno Putra, Bens Leo Superman Is Dead (Sid)
Jawaban lengkap mereka mengenai Konser SATU Indonesia, Penampilan SID, Kembalikan Baliku & Bali Tolak Reklamasi.
Wayne August (Rep) & Ipan Tabot (Cam) | Dok. Bali TV
- published: 09 Dec 2014
- views: 147
Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man
Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man 1.President Sukarno and the Dutch New Guinea Dispute 2:50 2.The Kennedy Conspiracy 11:35 3.The Dutch State Consp......
Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man 1.President Sukarno and the Dutch New Guinea Dispute 2:50 2.The Kennedy Conspiracy 11:35 3.The Dutch State Consp...
wn.com/Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man
Willem Oltmans, The Eight Million Dollar Man 1.President Sukarno and the Dutch New Guinea Dispute 2:50 2.The Kennedy Conspiracy 11:35 3.The Dutch State Consp...
Ketika Soekarno tertawa
Tahun 1964, Soekarno biasa melakukan wawancara dengan wartawan asing. Clip ini memperlihatkan gayanya yang flamboyan penuh tawa dan guyonan....
Tahun 1964, Soekarno biasa melakukan wawancara dengan wartawan asing. Clip ini memperlihatkan gayanya yang flamboyan penuh tawa dan guyonan.
wn.com/Ketika Soekarno Tertawa
Tahun 1964, Soekarno biasa melakukan wawancara dengan wartawan asing. Clip ini memperlihatkan gayanya yang flamboyan penuh tawa dan guyonan.
- published: 11 Oct 2007
- views: 368168
-
author: RSH1945
Interview met Tanja Soekarno ( Erna van Gerwen en Renee Vroemen )
De buut: Interview met Tanja Soekarno. Erna van Gerwen als Tanja en Renee Vroemen als Interviewer Erna van Gerwen ook wel bekend als `t Moordjonk werd in 197......
De buut: Interview met Tanja Soekarno. Erna van Gerwen als Tanja en Renee Vroemen als Interviewer Erna van Gerwen ook wel bekend als `t Moordjonk werd in 197...
wn.com/Interview Met Tanja Soekarno ( Erna Van Gerwen En Renee Vroemen )
De buut: Interview met Tanja Soekarno. Erna van Gerwen als Tanja en Renee Vroemen als Interviewer Erna van Gerwen ook wel bekend als `t Moordjonk werd in 197...