Wisata Indonesia: Taman Nasional Bukit Barisan melindungi Badak Sumatera dan harimau yang tersisa, Lampung 07 Taman Nasional Bukit Barisan Selatan adalah sebuah taman nasional di Sumatera, Indonesia. Taman yang terletak di sepanjang pegunungan Bukit Barisan, memiliki luas total 3.568 km², dan mencakup tiga provinsi: Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Bersama dengan taman nasional Gunung Leuser dan Kerinci Seblat membentuk sebuah Situs Warisan Dunia, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera. Flora dan fauna Taman nasional yang membentang di sepanjang pegunungan Bukit Barisan adalah rata-rata hanya 45 km lebar tapi 350 km panjang. Bagian utara adalah pegunungan dengan titik tertinggi di Gunung Pulung (1,964 m), sedangkan bagian selatan adalah semenanjung. Ditutupi oleh hutan pegunungan, hutan tropis dataran rendah, hutan pantai, dan hutan mangrove. Tanaman di taman termasuk Nipah, Casuarina equisetifolia, Anisoptera curtisii dan Ramin, serta spesies Sonneratia, Pandanus, Shorea andDipterocarpus. Bunga besar di taman termasuk arnoldii Rafflesia, Amorphophallus decus-silvae, Amorphophallus titanum dan anggrek terbesar didunia Grammatophyllum speciosum. Taman ini adalah rumah bagi banyak spesies yang terancam punah dan terancam, termasuk: • Gajah Sumatera (sekitar 500 hewan, atau 25% dari total populasi yang tersisa dari subspesies ini tinggal di taman) • Sumatera Striped Kelinci (catatan terbaru dari spesies ini kurang dikenal telah dari taman) • Badak Sumatera (sekitar 60-80 badak Sumatera hidup di taman, kira-kira jumlah yang sama tinggal di Taman Nasional Gunung Leuser, dan ketika digabungkan dua taman account untuk sebagian besar populasi ini spesies ') • Harimau Sumatera (sekitar 40 harimau dewasa atau 10% dari harimau Sumatera yang tersisa tinggal di taman). Hewan lain di taman adalah Tapir Asia, siamang, Surili Sumatera, beruang madu, dan lebih rendah pelanduk. Ada lebih dari 300 jenis burung di taman, seperti hampir punah Sumatera tanah-cuckoo. Ancaman konservasi Daerah pertama dilindungi oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1935, yang menyatakan Sumatera Selatan I Nature Reserve. Daerah ini menjadi Taman Nasional pada tahun 1982. Sejak 1970-an ada banyak penghuni liar yang didirikan dalam taman, dan meskipun penggusuran paksa di awal 1980-an, jumlah mereka meningkat sejak tahun 1998. Pada tahun 2006 diperkirakan bahwa perambahan liar sekitar 127.000 orang meliputi area seluas 55.000 ha. Untuk periode antara tahun 1972 dan 2006, diperkirakan bahwa 63.000 ha hutan primer telah hilang. Ini merupakan 20% dari hutan yang hilang pertanian ilegal. World Wide Fund for Nature menemukan bahwa lebih dari 450 km² lahan taman yang digunakan untuk menanam kopi, dan organisasi sekarang bekerja sama dengan perusahaan multinasional kopi untuk membantu mereka menghindari membeli kopi secara ilegal tumbuh. Subscribe link ： http://bit.ly/1B58hqy Moopon : https://moopon.jp facebook：https://www.facebook.com/jbp365 Bangaimana Menggunakan Wi-Fi Gratis di Jepang：http://bit.ly/1FrWxS1

• published: 22 Apr 2015
• views: 4