Jamrud (Pashto: جمرود, Urdu: جمرود), is a town located in the Khyber Agency, one of the Federally Administered Tribal Areas of Pakistan. The town is the doorway to the Khyber pass, part of the Hindu Kush range. The town has road and rail linkages with Peshawar city of Pakistan, and a pass connects it with Landi Kotal, located near the borders of Afghanistan.
Jamrud, lying in proximity to the Khyber pass, has remained a location on the trade route between central Asia and the South Asia and a strategic military location. Jamrud is located at an altitude of 1512 ft (461 meters) above sea level and is 10.2 miles (17 km) west from the city of Peshawar. Jamrud Fort is located at 33.969N,71.338E.
The Battle of Jamrud between the Sikh Empire and Durrani Empire took place at Jamrud. Jamrud was a strategic location and served as a base for a cantonment of the British Indian Army during the period of the British Raj. During the military operations of 1878-79 Jamrud became a place of considerable importance as the frontier outpost on British territory towards Afghanistan, and it was also the base of operations for a portion of the Tirah campaign in 1897-1898. It was also the headquarters of the Khyber Rifles, and the collecting station for the Khyber tolls. The population in 1901 was 1,848.The place continues to be of strategic significance.
Waktuku mandi, sambil nyanyi
Nyanyi
Lagu ga' karuan malah kayaknya
Kampungan
Lagi asyik nyanyi ada yang memanggil Aku lempeng aja malah suara makin
Tinggi
Pintu digedor... k'palaku nongol...
Astaghfirullah
Reff I:
Pak RW datang bawa polisi
Aku diseret dari kamar mandi
Tanpa handuk, tanpa baju
Kata mereka nenek sebelah mati
Waktu ngedenger aku lagi nyanyi
Karena suaraku jantung si nenek
Kumat lagi
Besoknya mandi enggak pake nyanyi
Hanya siul siul biar badan ga menggigil
Lagi asyik nyiul, ada yang memanggil
Aku lempeng ajah malah nyiul makin kenceng
Di gedor lagi... k'palaku nongol...
Ya Masya Allah
Reff II:
Pak RW datang bawa polisi
Diseret lagi dari kamar mandi
Tanpa handuk, tanpa baju
Kata mereka aku mau nyuri
Waktu ku nyiul pasti lagi manggil
Karena siulku, burung tetangga jadi kabur
Besoknya lagi, jadi males mandi
Biar gatel gatel banyak panu 'gak
Peduli...
Kembali ke Reff I
Aku disini kau ada disana
Membentang luas samudra biru
Memisahkan kita
Inginku berenang ke kotamu
Tapi pasti tenggelam dan kau sedih
Kirimu aku kabarmu disana
Lewat telepon surat faksimili
Ngobatin rinduku
Kirim juga photo ukuran jumbo
Biar kupajang dikamarku
Ngurangin beban ini
Ngurangin sesak ini
Ngurangin rasa ingin bertemu
Nggak perlu curiga
Karna tahu kau masih
Memegang janji yang pernah kita sepakati
Reff :
Mungkin tak lama lagi
Aku hadir disana
Atau tak lama lagi
Kau yang ada disini
Aku disini kau ada disana
Membentang luas samudra biru
Memisahkan kita
Inginku terbang bersama angin
Tapi nanti tersesat dan kau sedih
Hallo dokter, aku di sini
Mau pesen tablet dosis tinggi,
Biar tertidur lelap dan mimpi
Satu hari, dua hari, tiga hari,
Mata melek dari pagi ke pagi lagi
Minta resep, malah nyuruh ngitung kambing
Dari satu sampai seribu sampai manyun,
Hu... Hu... Hu...
Ya e.. Ya e.. Ya..
Hallo mbok, aku di sini
Ingin cari jamu paling canggih
Biar tertidur lelap dan mimpi
Campur akar,
campur daun,
campur madu,
Ngantuk nggak, tubuh malah ngajak jogging,
Hu.. Hu.. Hu..
Ya e.. Ya e.. Ya ..
Pasti..
Bukan karna boring atau jealous,
Yang lagi muter di kepala
Sampai mata sulit kompromi,
Tapi.. Nasib memang lagi sial,
Harus punya pacar se-sexy Shanty
Bikin badanku makin ceking
Reff:
Tidur nggak sukses, kalo mikir jorok,
Mikir body, mikir paha, mikir toket
Dan mikir senyummu
Hallo Shanty, aku di sini,
Hanya untuk ngucapin slamat tinggal
Ku tertidur lelap dan mimpi
Satu hari, dua hari, tiga hari,
Ada iblis mengeluh posisinya terganggu
Dia mulai ragu dengan semua julukannya
Takut malu ternyata ada yang lebih
Gelap durja jadah sesat laknat biadab
Iblis mencari tahu siapa lawannya
Yang telah merebut tahtanya
Reff:
Iblis terkejut tertegun tahu yang dicari
Orang yang terhormat berposisi
Selalu bicara dari rakyat juga untuk rakyat
Tapi rakyat dimakan habis
Repeat *
Repeat reff
Selalu bicara dari rakyat juga untuk rakyat
Kita harus bicara, masalah yang kemaren
Dengar penjelasanku semenit saja
Jangan kau tutup dulu kayak tadi pagi
Biar semuanya kelar tanpa curiga, emosi
Akhirnya kita yang rugi
Kau banting lagi telpon untuk ke 7 kali
Dan masalah yang ada gak habis-habis
Mungkin kau ingin muntah karena suara ini
Atau kau butuh waktu untuk dinginkan
Turunkan tensi darahmu yang tinggi
Reff :
Terserah kamulah, aku sih ngikutin
Tapi jangan terlalu lama kau diam tanpa bicara
Aku bisa tunggu asal hanya 1 hari ku masih bisa menahan
Semua rasa rindu
Andai batas waktu kita lewati
Lelah menghitung hari
Entah berapa lama kita berbagi rasa
Dan bukan hanya dalam mimpi
Kau tetap tersenyum dengan sejuta kasih
Hati ingin mengucap pasti
Trima kasih ku untuk semua waktumu
Yang kau berikan sepenuhnya untukku
Ku jadi tersanjung bila ada didekatmu
Terima kasih ku untuk kasih sayangmu
Yang kau tanamkan seutuhnya padaku
Dan pasti ku jaga semua ketulusanmu
Terima kasih
Hari yang kita bagi
Kadang ada kesal benci dan caci maki
Tapi kau tak pernah tergoda
Jadikan alasan dendam di hati
Kasih dengarkan aku
Nyanyikan janji suara hati ini
Genggam smua kataku simpan di hati
Kasih walaupun aku
Di alam mimpi, di alam sadarku
Masuk ke segalaku
Dan stiap isi tubuh ini
Hati ingin mengucap pasti
Trima kasih ku untuk semua waktumu
Yang kau berikan sepenuhnya untukku
Trima kasih ku untuk semua waktumu
Yang kau berikan sepenuhnya untukku
Ku jadi tersanjung bila ada didekatmu
Terima kasih ku untuk kasih sayangmu
Yang kau tanamkan seutuhnya padaku
Dan pasti ku jaga semua ketulusanmu
Seperti bintang bintang tak
S'lalu bersinar pada stiap datangnya malam
Seperti lautan yg terlihat
indah tapi kadang bawa petaka
Semuanya bisa
Dan tercipta begitu
Takkan ada kuasa
Sanggup merubah semua
Seperti cinta kita tak slamanya
Mudah agar slaras dimatamu
Sebesar apapun harapan
Ditanam takkan jadi lebih sempurna
Yang aku minta
Kau mengerti maksudku
T'rima kelebihan
Kekurangan diriku
Biarkan saja berjalan
Dengan waktu
Sampai saatnya lepas
Atau berlanjut
Reff :
Bila kau kecewa
Dengar kata maaf dariku
Atas salahku
Jika kau bahagia bila karna akupun ingin
Dengar semuanya
darimu
Surti remaja anak bapak kades
dan si tejo jejaka baru aja mudik
berdua saling mencinta sejak lulus sd
hingga kini beranjak gede
surti sumringah arjunanya pulang
tiga tahun berpisah nyari dana di kota
mereka melepas rindu di pematang sawah
hingga malam selimuti desa
jemari tejo mulai piknik
dari wajah sampai lutut surti
tanpa sadar salrung merekapun jadi alas
mirip demo memasak
tejo mulai berakting di depan
surti masang alat kontrasepsi
surti menjerit serentak menutup matanya
surti menangis kecewa arjuna berubah
reff#
hilang tejo yang dulu ngampung, dekil, lugu tapi surti suka
berganti tejo yang gaul, yang fungky yang doyan ngucapin "embeeer"
surti berlari kayak kesurupan
dan si tejo ngelamun menahan konaknya
diacungkan jari tengah ke arah surti
Sabtu minggu menahan malu Dan juga derita, waduh ngga' tahan Pipis pun
Pedih, badan meriang Gatel melulu [Gatel melulu]
Bapak Ibu ngga' pernah nitip Perlengkapan tempur, aduhai sayang
Enaknya dikit, enaknya dikit Sakitnya lama [Sakitnya lama]
Ya tablet, ya puyer ya salep Semuanya kucoba [teng tong teng, teng tong
Teng tong teng]
Ke dokter, ke bidan, ke mantri Mereka malah ketawa
Di sana kali di sini bukit
Mengalir air berbuih
Maksud hati hanya petting
Si buyungnya minta lebih
Beli keset, beli karpet
Harus naik turun bukit
Lupa pake si jaket karet
30 menit kita disini
tanpa suara
dan aku resah
harus menunggu lama ..
kata darimu
mungkin butuh kursus
merangkai kata,
untuk bicara
dan aku benci
harus jujur padamu,
tentang semua ini
jam dinding pun tertawa,
karna ku hanya diam dan
membisu
ingin kumaki
diriku sendiri, yang tak
berkutik di depanmu
ada yang lain
disenyummu
yang membuat lidahku
gugup tak bergerak
ada pelangi
di bola matamu
dan memaksa diri
tuk bilang
"aku sayang padamu" (2x)
(seakan memaksa dan
terus memaksa)
mungkin Sabtu nanti
kuungkap semua,
isi di hati
dan aku benci
harus jujur padamu
Kepalaku jadi pening lihat gayamu
Selalu mengajak untuk berfikir mesum
Bola mataku pegel karna tak berkedip
Cape' jadinya...
S'pasang tanduk mulai tumbuh di celah rambut
S'pasang kupingku berubah makin lancip
Berdiri salah duduk salah didepanmu
Jadi ngeres sendiri...
Koq nggak mikirin s'bagian tubuh yang menganga
Koq nggak mikirin nafsu lawan bicara
Sementara debar jantungku berantakan
Aku nggak tahan lagi...
Setan nongkrong diotakku
Tapi jangan pergi dulu
(Setan masih diotakku)
(Tunggu jangan pergi dulu)
Reff :
Ya... ya... ya...
Kau masih trus menangis ratapi nasib
Karna baru sadar semuanya t'lah terjadi
Ya... ya... ya...
Dan aku hanya membisu bengong sendiri
Sampai tak tahu harus berbuat apa lagi
Ya... ya... ya...
Bangun tidur ku pergi tanpa sempat gosok gigi
Apalagi untuk makan mandi dandan rapikan baju tak mungkin
Mengejar janji kencan di tempat yang dispakati
Agar bokap nyokap kakek nenek paman bibimu repot mencari
Kasih kita bertemu bergumul dan bercengkerama, tanpa harus lepaskan baju
Clana sperti orang yang lupa diri
"Aku bukan jagoan, juga bukan Don Juan,"
"Hanya sekedar ingin menikmati masa muda tanpa ekstasi"
(Wee-yaa-ee-yaa-ee-yoo-ee! ) 4x
(Ugh! ) Mereka bilang... "itu wajar saja..." memang...
(Ugh! ) Bapakmu bilang... aku rada gila... edan!
Seribu alasan kau muntahkan penuh ekspresi
Agar kita dapat saling melepaskan tawa di sepanjang hari
Semangatku berkobar, anganku pun melayang
Walau bokap nyokap kakek nenek paman bibimu pegang belati
Kembali ke (*) 2x
"Aku bukan jagoan, juga bukan Don Juan,"
Pagi hari makan hati
Suara b'risik caci maki
Kadangkala kucoba mengeri
Tapi nyatanya malah membenci
Muka?!
Bukan nyentrik
Terlihat jijik mata mendelik
Mulut besar semakin menganga
Sudut bibir berbusa air liur
Bayangkan semua
Dan ini harus terjadi
Pada diri sendiri
Ku tak tahu pasti
Kapankah akan berakhir
Mungkin nanti t'lah mati
Mungkin baik hengkang kaki
Beranjak pergi cari kopi
Balik pagi pintu pun terkunci
Mertoku renta semakin menggila
Bayangkan semua
Dan ini harus terjadi
Pada diri sendiri
Ku tak tahu pasti
Kapankah akan berakhir
Andaikan dulu, aku bicara
Mungkin kau masih disini
Memang salahku, yang tak peduli
Akan isyarat darimu
Kau coba raih simpati
Tapi ku menutup diri
Dan kau pun pergi jauh
Membawa luka kecil
Yang masih tersimpan dalam hatimu
Kaupun pergi jauh
Tinggalkan luka baru untukku
Ku tanya embun pagi
Ku tanya matahari
Ku tanya bintang, bulan, dan isi bumi
Ku cari kau disana, ku cari kau disini
Ke dasar laut, ke puncak gunung
Ku jalani semua
Ingin bertemu, lepaskan semua rinduku
Di saat tidurku, kau selalu hadir
Di dalam tidur kau tersenyum manis
Hingga pagi tiba dan aku pasti kecewa
Karena kau datang hanya dalam mimpi
Hanya di dalam mimpi
Andaikan dulu, aku bicara
Mungkin kau masih disini
Tak ada rasa bersalah
Tak ada rasa gelisah
Tapi kau pergi jauh
Membawa luka kecil
Yang masih tersimpan dalam hatimu
Kau pun pergi jauh
Tinggalkan luka baru untukku
Ku cari kau disana, ku cari kau disini
Ke dasar laut, ke puncak gunung
Ku jalani semua
Ingin bertemu, lepaskan semua rinduku
Di saat tidurku, kau selalu hadir
Di dalam tidur kau tersenyum manis
Hingga pagi tiba dan aku pasti kecewa
Karena kau datang hanya dalam mimpi
Hanya di dalam mimpi (senyummu, tawamu, wajahmu)
Andaikan dulu, aku bicara
pernah ku coba untuk mengerti
tapi tak pernah ada tanda di hati
sampai kau pamit hari itu
dan bila kini kau telah pergi
ada yang hilang dari diriku
dan bila harus kau tetap di sana
tolong ingat aku
pernah ku minta untuk bertemu
dan ingin tanya masihkah ada waktu
biar ku coba sekali lagi
dan bila mungkin kau kembali
ada harapan menanti kita
tapi bila harus kau tetap di sana
mungkin kau perlu tahu
beratnya beban kehilangan dirimu
terluka dan kecewa
dan bila kini kau telah pergi
ada yang hilang dari diriku
dan bila harus kau tetap di sana
ku ingin kembali
dan bila mungkin kau kembali
ada harapan menanti kita
tapi bila harus kau tetap di sana
engkau pilih jadi koboi, lupa segala perintah orang tua
minum arak kerja malak, segala cara dipakai taruhan
kuras semua yang ada di rumah
halal semua yang ada diluar
kantong kosong tambah bingung
pasang otot dan mulai beraksi
badan ceking, tato cacing
mana takut orang dibuatnya
mencari lawan dan bahkan perawan
jadi bajingan disumpahin orang
reff#
biarlah penjara tempatnya disana
bikin pusing kepala sampai seribu keliling
mungkinkah dia jera bila dinistanya
Nongkrong sendirian di pinggir pantai
Ngilangin boringku
Meski kulit gosong disengat panas
Aku sih asyik aja
Ku tatap samudra, ku tatap ombak
Ku tatap spasang tangan melambai
Sambil berteriak meronta-ronta
Di tengah laut lepas
Langsung menyelam ku tolong dia
Mirip Baywatch di TV
Kucium seperti di P3K
Ku malah nagih... lagi... lagi...
Pasir putih di rambutmu
Pasir putih di keningmu
Body putih di pelukku
Seakan tak ingin lepas
Terus mendekap sepanjang hari
Nongkrong berduaan di pinggir pantai
Menjalin asmara
Meski kulit gosong disengat panas
Bulan bintang
Katakan padaku yang terjadi
Kini di alam tempat hidup dan matiku ini
Masih pantas
Tempat mereka di tengah hutan
Hampir sama cara pikirnya dengan binatang
Tikam-menikam sudah tradisi
Tak mau tau apa yang kan terjadi
Hanya perkara yang kamu cari
Untuk penuhi hasrat gila
Kasih saja
Abadikan ganti wujud aslinya
Biar dia kan brubah jadi ayam jantan
Sigap disana, sigap disini
Tinggalkan korban yang sudah tak
Berdaya
Tak ada lawan kawanpun jadi
Untuk penuhi pengakuan
Bagaimana rasanya
Jadi ayam aduan (kini)
Bilang sama lainya
Agar dia punya teman
Andaikan dulu, aku bicara
Mungkin kau masih disini
Memang salahku, yang tak peduli
Akan isyarat darimu
Kau coba raih simpati
Tapi ku menutup diri
Dan kau pun pergi jauh
Membawa luka kecil
Yang masih tersimpan dalam hatimu
Kaupun pergi jauh
Tinggalkan luka baru untukku
Ku tanya embun pagi
Ku tanya matahari
Ku tanya bintang, bulan, dan isi bumi
Ku cari kau disana, ku cari kau disini
Ke dasar laut, ke puncak gunung
Ku jalani semua
Ingin bertemu, lepaskan semua rinduku
Di saat tidurku, kau selalu hadir
Di dalam tidur kau tersenyum manis
Hingga pagi tiba dan aku pasti kecewa
Karena kau datang hanya dalam mimpi
Hanya di dalam mimpi
Andaikan dulu, aku bicara
Mungkin kau masih disini
Tak ada rasa bersalah
Tak ada rasa gelisah
Tapi kau pergi jauh
Membawa luka kecil
Yang masih tersimpan dalam hatimu
Kau pun pergi jauh
Tinggalkan luka baru untukku
Ku cari kau disana, ku cari kau disini
Ke dasar laut, ke puncak gunung
Ku jalani semua
Ingin bertemu, lepaskan semua rinduku
Di saat tidurku, kau selalu hadir
Di dalam tidur kau tersenyum manis
Hingga pagi tiba dan aku pasti kecewa
Karena kau datang hanya dalam mimpi
Hanya di dalam mimpi (senyummu, tawamu, wajahmu)
Andaikan dulu, aku bicara