- published: 29 Sep 2015
- views: 948382
Lieutenant Colonel Untung bin Syamsuri (Sruni, Kemuben, Central Java, 3 July 1926 – September 1967) was one of the leaders of the 1965 coup attempt in Indonesia known as the 30 September Movement.
A career soldier, Untung was the first officer parachuted into Western New Guinea in 1962 at the start of President Sukarno's efforts to expel the Dutch forces who still controlled it. As a result of his actions, he was promoted to lieutenant colonel and awarded a medal. In West Papua, and later in the Diponegoro Division in Central Java, Untung served with future president Suharto, who attended Untung's wedding in 1964.
In early 1965, Untung was transferred to the Tjakrabirawa, the Presidential Guard, and commanded one of its three battalions. He was put in charge of arrangements for the Armed Forces Day Parade to be held on 5 October. Being the 20th anniversary of the army, Sukarno had ordered a special event. For the day, a full infantry combat brigade was moved from East and Central Java and into Jakarta including three battalions of infantry, one of tanks, one of armoured cars, a mortar battalion, an anti-aircraft battalion and an engineers' unit. On the morning of 1 October 1965, troops had surrounded Merdeka Square in central Jakarta in support of the 30 September movement, but Untung was at Halim Perdanakusuma Air Force Base along with other leaders of the movement, including D. N. Aidit, leader of the Communist Party of Indonesia. However, he was named as leader of the 30 September movement in radio broadcasts made by the group from the Indonesian State Radio building on Merdeka Square.
Menyibak misteri Letkol Untung dan peristiwa G 30 S
Kol. Mauiwi Saelan, Eks Ajudan Soekarno : Saya Menemukan terlebih Dahulu Lubang Buya, Bukan RPKAD
Sejarah Resimen Cakrabirawa Pasukan Khusus Pengaman Presiden Indonesia
Letkol Rizeki Dicopot dari Jabatannya - NET24
Pengkhianatan G 30 S PKI Full Video
Gerakan 30 September 1965 di Indonesia
DANREM 045 GARUDA JAYA BANGKA BELITUNG KOLONEL UNTUNG BUDIHARTO
Jaksa Untung Bantah Sekenario Penangkapan
untung
Untung
Namanya dicatat dengan tinta hitam dalam sejarah Indonesia. Aksinya menculik para jenderal TNI AD berbuntut salah satu tragedi terburuk sepanjang sejarah Republik Indonesia. Itulah Letnan Kolonel Untung Samsuri, komandan Batalyon Tjakrabirawa yang memimpin gerakan G30S. --------------------------------------------------- Visit us: http://www.merdeka.com/ Follow Twitter: https://twitter.com/merdekadotcom Facebook: https://www.facebook.com/MDKcom
Saya dituduh pada 29 September 1965 menyiapkan penguburan tujuh jenderal, dan pada 3 Oktober 1965 menghilangkan jejak mereka di Lubang Buaya. Padahal, Saelan menemukan saksi polisi Soekitman pada 30 September, dan pada 3 Oktober lebih dahulu menemukan Lubang Buaya, ketimbang pasukan RPKAD. RNW: Tjakrabirawa adalah bagian dari tentara. Artinya di mata tentara yang menghabisi PKI, Tjakrabirawa adalah musuh dalam selimut? MS: Pasukan Tjakrabirawa terdiri daripada empat angkatan. Masing-masing angkatan harus sudah menseleksi sendiri supaya mereka steril, termasuk Untung ini. Untung sendiri itu dipertahankan oleh pak Harto dari Banteng Raiders Tjakrabirawa . RNW: Jadi Untung pilihan Pak Harto? MS: Ya, Dia disenangi oleh Pak Harto dan jenderal Yani. Tapi ke bawah dia ada hubungan dengan Aidi...
Sejarah Resimen Cakrabirawa Pasukan Khusus Pengaman Presiden Indonesia Kunjungi video sejarah Indonesia lainnya: Sejarah PT Freeport Indonesia Pertama Kali Datang di Indonesia https://youtu.be/dV39QYDXmTo Pidato Presiden Soekarno Jasmerah Tentang Supersemar 1966 https://youtu.be/qFCYL9a6ODM Percobaan Pembunuhan Presiden Soekarno Tahun 1957 https://youtu.be/UV-twPIoAuk Gelegar Pidato Presiden Soekarno Tantang Malaysia https://youtu.be/9Q5N9f6wsZQ Sejarah Berdirinya PLN Perusahaan Listrik Negara https://youtu.be/WgwSAzV4xoA Sejarah Yogyakarta Saat Menjadi Ibu Kota Indonesia https://youtu.be/kHQjhbuAGlQ Sejarah Resimen Cakrabirawa Pasukan Khusus Pengaman Presiden Indonesia https://youtu.be/Yub-4CbwiY8 Sejarah Pembuatan / Percetakan uang Rupiah Pertama di Indonesia https://youtu.be/dejit4xM2...
Subscribe Netmediatama Official Youtube Channel: http://www.youtube.com/netmediatama dan subscribe untuk info berita terbaru di channel: http://www.youtube.com/OfficialNetNews Twitter : https://twitter.com/OfficialNetNews Facebook : https://www.facebook.com/netmediatamaindonesia Saksikan info berita ter-update di: NET 5 : pukul 5.00 - 6.00 WIB Indonesia Morning Show : pukul 6.00 - 7.30 WIB NET 10 (Senin-Jumat) : pukul 10.00 - 11.00 WIB NET 12 : pukul 12.00 - 13.00 WIB NET 16 : pukul 16.00 - 16.30 WIB NET 24 : pukul 24.00 - 00.30 WIB --- Syarat & Ketentuan: http://bit.ly/1jAbOYj
Genap 50 tahun lalu, Komandan Tjakrabirawa Letnan Kolonel Untung Syamsuri memimpin pasukan untuk menculik seluruh perwira tinggi Angkatan Darat. Penculikan ini berlangsung pada malam hari. Jenderal Ahmad Yani, Abdul Haris Nasution dan 8 jenderal lainnya menjadi target utama untuk dibungkam. Sehari setelah peristiwa penculikan berlangsung, Untung memerintahkan sejumlah pasukan bernama 'Divisi Ampera' untuk menguasai Radio Republik Indonesia (RRI). Lewat media inilah Untung mengumumkan pengambilalihan kekuasaan sekaligus membentuk 'Dewan Revolusi' menggantikan 'Dewan Jenderal'. Tindakan yang dilakukan Untung ini tak hanya membingungkan rakyat, seluruh petinggi militer juga terkejut mendengar berita tersebut. Tak ingin berlama-lama, Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Kolo...
Berawal dari 1 Oktober 1965 dini hari, enam jenderal senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana (Cakrabirawa) yang dianggap loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin oleh Letkol Untung Syamsuri. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto kemudian mengadakan penumpasan terhadap gerakan tersebut.
Jaksa Untung Bantah Sekenario Penangkapan Artalyta