Kaum Turkic merupakan kelompok nomaden Altaic yang sejarah diasporanya begitu luas, mengekspansi Asia Tengah atau Eurasia, Timur Tengah, hingga Eropa. kaum Turkic juga merupakan ethno-linguistic terbesar di dunia. berbicara tentang sejarah Islam, tentu tidak akan lepas dari sejarah besar kaum ini, turut andil dalam berbagai kesultanan besar dalam sejarah Islam, termasuk berbagai penaklukan pra-islam. berbicara soal deretan sultan bani kaum Turkic yang telah bertransformasi dalam dunia Islam, sejarah kesultanan yang mereka dirikan dan jalani tentu tidak lepas dari pengaruh kuat bangsa Arab (Semit) dan Persia (Iranic) yang lebih dahulu memiliki kompleksitas peradaban unggul. sebagian besar sultan yang digolongkan kaum Turkic ini merupakan "Peranakan" secara keturunan dari Intermarriage serta asimilasi dengan bangsa-bangsa setempat seperti berbagai etnik Indo-Eropa dari Anatolia/Balkan, Arabs/Semit, Persian/Iranic serta kekerabatan lainnya, begitu juga secara "Turkifikasi" akibat gelombang migrasi & Turkic Conquests yang tidak ada hubungan keturunan dengan kaum Turkic, seperti contoh Dinasti Safavid yang keluarga kerajaannya merupakan bangsa Iran, keturunan Persian Kurdistan yang juga berbahasa Turkic karena kependudukan kaum Oghuz Turk tatkala itu. secara garis besar sejarah rumpun Turkic ini, seperti kaum Uzbek, Turkmen, Kyrgyz, Azerbaijani, Turkish, dll. Dirunut kepada akar, moyang bangsa Turk berasal dari pegunungan altay di stepa mongolia bagian barat, orang Turk dan orang Mongol jika di runut ke belakang lagi merupakan sepupu ibarat Arab & Yahudi, karena mereka merupakan sesama bangsa dari keluarga bahasa Altaic, maka pada aslinya fisik mereka mirip alias ras mongoloid. berhubung kaum-kaum Turkic adalah nomaden, maka seiring waktu mereka menyebar ekspansi ke territori Central Asia yang disebut dengan Turkestan, istilah homeland bagi mereka, yang cakupannya termasuk Uzbekistan, Turkmenistan, Kyrgyztan, dan Kazakhstan modern ini. sebelumnya territori tersebut dihuni populasi rumpun Iran seperti Persia serta kekerabatannya yang diturkifikasi, maka tatkala Turkic conquest dan berpopulasi disitu juga, terjadilah interracial yang seiring waktu demi waktu menyebabkan fisik mereka perpaduan antara mongoloid-kaukasoid dan ini paling jelas jika melihat orang Uzbek, Turkmen, Uyghur, dll namun Persianisasi secara cultural. peran kaum Turk tidak lebih dari turkifikasi bahasa dalam conquestnya sbg official languange dalam pemerintahan Turkic Conquest tersebut, karena kultur pribumi awal memiliki kompleksitas yg lebih tinggi dibanding kaum Turk yg msh barbar, maka disini keuntungan kaum Turk bertransformasi kpd nature yang baru dan lebih baik. walau terjadi interracial, namun msh terdapat persentase tinggi genetic marker pribumi awal di berbagai Turkic States yang merupakan produk Turkifikasi tersebut, bahkan ada yang lebih mendominasi, seperti contoh kaum Azeri (Azerbaijan) walau linguistik Turkic namun genetik dan tentu kultural tetap pada rumpun Iranic sbg akar/keturunannya. apalagi negara Turki yang hanya sekitar 9-13% dari populasi memiliki DNA kaum Turk, sisanya DNA Timur Tengah dan Eropa Balkan-Mediterania

• published: 24 Aug 2013
• views: 24