|
|
|
Kami senatiasa mengajak kawan-kawan semua untuk membantu dengan bergabung secara aktif di IMC Jakarta, menyumbang materi berita seperti: tulisan, liputan, foto, dll atau dapat juga membantu dengan mengirimkan donasi-donasi berupa materi dalam bentuk apapun yang dapat membantu kegiatan-kegiatan dan keberlangsungan IMC Jakarta.
|
11-06-2010, 18:05
Aktivis Anti-Otoritarian dari berbagai daerah di Indonesia dan dari berbagai negara berkumpul, menghadiri acara Pekan Anti Otoritarian (PAO) di Sibolangit, Medan, pada 3 hingga 7 Juni 2010. Acara PAO dimulai dengan sharing tentang kejahatan korporasi yang dialami oleh petani dan nelayan di beberapa wilayah di Indonesia. Hari berikutnya digelar berbagai macam diskusi dan workshop, seperti diskusi tentang kapitalisme, diskusi gerakan mahasiswa, diskusi agama dan moralitas, diskusi kelompok non hirarki, workshop Indymedia, workshop kesuburan perampuan, workshop steet propaganda, diskusi gender sexisme, workshop membuat mainan dari barang bekas dan sampah elektronik, workshop membuat patung dari kartond dan kardus, dll. Selain itu juga ada acara pemutaran film. Selama acara PAO ini juga dibangun tenda-tenda sebagai ajang pameran foto-foto, kegiatan, pameran karya, zine, dll dari tiap-tiap kolektif yang hadir. Baca juga: Catatan Pekan Antiotoritarian: Kami Tidak Sendiri! Foto-foto: 1 | 2 | 3
|
|
|
|
28-05-2010, 07:58
Dear friends, We'd like to let you know about an anti-authoritarian gathering that will be happening this June in the mountains outside Medan.
There are two main objectives of this gathering: the first is an opportunity for the anarchist and anti-authoritarian movement in Indonesia to meet up. There has not been an archipelago-wide meeting for 3 years and never outside Java island, and although the distance to travel will be an obstacle for some people, we think it will be interesting to exchange experiences 'outside the core'. The second aim is that people who encounter anti-authoritarian ideas in different ways can meet each other, and see what connections might arise from these encounters. For example, we will be inviting people in the student movement, the punk community, and farming and fishing communities that are forced to struggle against the state and capital.
More Info
|
|
halaman terkait: http://jakarta.indymedia.org/newswire.php?story_id=2486 |
|
02-03-2010, 22:35
2 Maret 2010, Gedung DPR/MPR - Aksi demonstrasi menuntut penuntasan kasus Bank Century dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, buruh dan mahasiswa. Gelombang massa terus berdatangan memenuhi jalan depan gedung DPR/MPR. Aksi ini berlangsung ricuh. Tercatat 3 kali bentrokan dari siang hingga sore hari.
Bentrokan Pertama
Sekitar pukul 13.00, gelombang massa mulai datang dari arah semanggi, diantaranya dari kelompok SPN (Serikat Pekerja Nasional), Gerakan Indonesia Bersih (SRMI, Repdem, Kelompok Cipayung, GMP, Forum Aktivis 77/78, dll), Bendera, Komunitas Mahasiswa Indonesia, dll. Sementara massa dari SPSI tertahan dari arah Grogol, karena diblokade oleh polisi. |
|
|
|
15-12-2009, 00:21
Adakah perbedaaan warna dan watak dengan demo Hari Anti Korupsi sehari sebelumnya? Selang sehari setelah hingar bingar Aksi Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (9 Desmber 2009), Istana Negara kembali di demo ribuan massa organisasi petani, buruh, miskin kota, perempuan, mahasiswa, NGO dan gerakan sosial lainnya. Kali ini momentumnya adalah Peringatan Hari HAM Sedunia 10 Desember 2009(61 Tahun Deklarasi Universal HAM). Bisa jadi aksi tanggal 10 agak berbeda watak dan warnanya dengan aksi sehari sebelumnya (termasuk kadar dukungan media massa, dukungan gerakan mahasiswa yang berbeda, hingga basis utama pendukungnya). Walaupun saya yakin banyak cukup banyak irisan gerakannya dan juga komitmen yang setara baik untuk membabat habis para koruptor maupun menegakkan HAM. |
|
halaman terkait: http://lenteradiatasbukit.blogspot.com |
|
11-12-2009, 01:17
9 Desember 2009, bertepatan dengan Hari Anti Korupsi Sedunia, sekitar 20ribu massa dari berbagai organisasi melakukan aksi demonstrasi di depan Istana, Jakarta. Aksi di Jakarta ini dikoordinir oleh organisasi Gerakan Indonesia Bersatu.
Selain di kawasan Istana dan Monas, aksi demontrasi lainnya juga berlangsung di depan gedung KPK. Ratusan mahasiswa dari organisasi Gerakan Mahasiswa Bersatu juga melakukan aksi konvoi keliling kota.
Aksi lainnya juga berlangsung serempak di 33 kota di Indonesia. Aksi ini mengusung isu anti korupsi, menolak pelemahan KPK, pemberantasan mafia Hukum, dengan isu utama menuntut penuntasan skandal Bank Century.
Foto-foto: 1 | 2 | 3 |
|
|
|
07-12-2009, 01:16
Inilah wajah Darurat Keadilan di negeri ini, warga menuntut pengembalian lahan mereka yang dirampas oleh PG Cinta Manis dan PTPN VII berbuah berondongan peluru Brimob yang menyebabkan 13 warga terluka. Padahal menurut Hasani dan Muchlis (keduanya korban penembakan) seperti dilaporkan Kompas Mahkamah Agung dalam putusannya tahun 1996 telah menyatakan warga adalah pemilik lahan yang sah. Sementara tim investigasi yang terdiri dari LBH Palembang, Walhi Sumsel, Koalisi Advokad, Posbakum, dan Ikadin Palembang menemukan selongsong peluru tajam di lokasi penembakan petani oleh anggota Brimob di perkebunan PT PN VII. Sebelumnya pihak kepolisian mengatakan bahwa penembakan hanya dilakukan dengan peluru karet. Inikah wajah penegakkan hukum dan aparat negara ini yang penuh borok dan luka?! update selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/12/ogan-ilir-membara-putusan-ma-warga.html |
|
halaman terkait: http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/12/ogan-ilir-membara-putusan-ma-warga.html |
|
17-11-2009, 06:00
13-11-2009, 09:00
10-11-2009, 05:37
“MS Kaban tadi hanya dikatakan selintas, banyak cabang-cabangnya ini dalam pemeriksaan Antasari. Jadi amat complicated dan sangat ruwet. Mungkin setelah gelar perkara lebih jelas,” tandas Adnan Buyung Nasution, usai pertemuan antara Tim Delapan dan Kapolri, Rabu (4/11) kemarin.
Jujur, saya mengalami kebingungan yang sama seperti diucapkan oleh ketua Tim Delapan tersebut (sama bingungnya, tapi beda pinternya, hehehe…). Setelah melahap semua berita terkait kasus ini, mulai dari dijadikannya Anggoro sebagai tersangka, pembentukan Tim Lima oleh presiden, munculnya pernyataan Cicak Lawan Buaya sampai penahanan Bibit-Chandra, saya belum ngeh betul, sebenarnya dongeng ini jalan ceritanya gimana sih? Setidaknya ada tiga akar cerita di sini, ya kemudian memuncak Selasa (3/11) saat semua orang di negeri ini begitu antusias mendengar rekaman percakapan antara Anggodo dan para penegak hukum. Ketiga akar itu adalah: 1. Kasus suap proyek pengadaan alat sistem komunikasi radio terpadu di Departemen Kehutanan. 2. Kasus pembunuhan Nasrudin yang melibatkan Antasari Azhar sebagai terdakwa. 3. Kasus perampokan bank Century oleh pemiliknya sendiri yang berujung pada pemberian dana talangan (bail-out) sebesar Rp. 6,7 triliun oleh pemerintah. |
|
|
|
05-11-2009, 04:43
”Bila penegak hukum bisa diatur-atur oleh cukong dan jika polisi serta jaksa bisa dikendalikan oleh koruptor, maka tidak ada keadilan untuk rakyat. Keadilan tidak akan terealisasi bila korupsi, terutama mafia peradilan, tidak diberantas tuntas”. ”Betapa dasyatnya korupsi di tubuh pnegak hukum membuat kami yakin bahwa merupakan penyebab mengapa dalam banyak kasus penyelewengan, korupsi, pelanggaran HAM, perusakan lingkungan dan berbagai kasus lainnya, hukum tidak berjalan” Dipetik dari Pernyataan Pers Komite Darurat Keadilan 4 Nopember 2009 |
|
halaman terkait: http://lenteradiatasbukit.blogspot.com |
|
older features >>
page 1 | 2
| 3
| 4
| 5
| 6
| 7
| 8
| 9
| 10
|
|
Independent Media Centre adalah jaringan kolektif yang menjalankan outlet-outlet media yang menceritakan kebenaran secara radikal, akurat dan penuh semangat. Kami bekerja dengan cinta dan terinspirasi dari orang-orang yang bekerja untuk menciptakan dunia yang lebih baik, meskipun terdapat pemutarbalikan fakta yang dilakukan oleh media-media besar dan korporasi besar yang tidak pernah punya kemauan untuk berbuat sesuatu demi kebebasan manusia.
N©
2004-2010 Jakarta Independent Media Center.
Selain materi yang diberi pernyataan oleh penulisnya, semua materi yang ada pada situs ini bebas untuk dipergunakan atau dipublikasikan kembali dimana saja, selama tidak dipergunakan untuk keperluan dan kepentingan komersial. Jakarta Independent Media Center tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas materi maupun opini yang ada pada situs ini.
Penyangkalan |
Kebijakan kerahasiaan
email: jakarta[at]indymedia.or.id
Powered by OSCAILT v.2.04
|
|
|
|